²©²ÊÍøÕ¾

Megawati Sebut Impor Pangan RI Tembus Rp 300 T, Ini Faktanya!

mae, ²©²ÊÍøÕ¾
30 September 2023 10:00
Ilustrasi Gandum (Photo by Avinash Kumar on Unsplash)
Foto: Ilustrasi Gandum (Photo by Avinash Kumar on Unsplash)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyingung besarnya impor pangan Indonesia. Menurut perkiraan Megawati, impor pangan Indonesia menembus Rp300 triliun.

Berbicara pada pembukaan Rapat Kerja Nasional ke-IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2023, mengingatkan banyak bahan pangan Indonesia yang justru diimpor, terutama gandum.

Secara khusus, Megawati juga menyoroti impor gandum yang terus meningkat karena konsumsi gandum yang meningkat dari 4% pada 1970 menjadi 28% pada 2022. Padahal, menurut Megawati, Indonesia memiliki 10 sumber pangan lainnya seperti jagung, hanjeli, pisang, sagu, singkong, talas, dan ubi jalar.

"Konsumsi gandum diperkirakan akan meningkat jadi 50% di tahun 2030, ketergantungan terhadap suplai pangan dunia juga nampak pada impor pangan yang mencapai lebih dari Rp 300 triliun per tahun," ucap Megawati.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), impor bahan pangan Indonesia menembus US$ 16,09 miliar atau sekitar Rp 248,63 triliun pada 2022. (kurs US$ 1=Rp 15.450).
Impor pangan terbesar adalah gandum dan meslin diikuti oleh gula, kedelai, susu, daging, hingga buah-buahan.

Volume impor gandum mencapai 9,35 juta ton dengan nilai menembus US$ 3,77 miliar atau Rp 58,28 triliun. Negara pemasok terbesar adalah Australia, Kanada, Brasil, Argentina, dan Ukraina.

Indonesia tidak menghasilkan gandum dan harus menggantungkan 100% gandum dari negara lain. Padahal, masyarakat Indonesia sangat menggemari mie instan yang berbahan dasar gandum.

Nilai impor gula juga sangat besar yakni hampir menembus US$3 miliar atau sekitar Rp 46, 35 triliun. Impor kedelai juga sangat tinggi dengan volume mencapai 2,32 juta ton dan nilai US$ 1,63 miliar (Rp 25,18 triliun).

Negara pemasok adalah Amerika Serikat, Kanada, Malaysia, Meksiko, dan Belanda.
BPS mencatat produksi kedelai nasional pada 2021 cuma 200 ribu ton per tahun, nyaris tidak bertambah sejak 2020, dengan rata-rata produktivitas hanya 1,56 ton/ha pada 2021.

Produksi kedelai yang minim, berbanding dengan permintaan yang terus naik. pada 2021 kebutuhan kedelai mencapai 2,7 juta ton, sehingga selisih banyak itu menjadi dasar keluarnya izin impor. Padahal, kedelai merupakan bahan bagi tempe dan tahu yang menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia.

Volume impor susu mencapai US$ 1,31 miliar atau sekitar Rp 20,24 triliun. Sekitar 80% kebutuhan susu Indonesia masih diimpor dari luar negeri sehingga impor memang sangat tinggi.

Jika dilihat dari data BPS sebenarnya ada bahan pangan yang bisa diproduksi Indonesia tetapi masih diimpor dalam jumlah besar. Di antaranya adalah buah-buahan, kedelai, bawang putih, jagung, dan garam.



²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mae/mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation