²©²ÊÍøÕ¾

Kinerja Solid Pegadaian akan Untungkan BRI

Tri Putra, ²©²ÊÍøÕ¾
11 October 2023 10:20
Petugas melayani nasabah yang bertransaksi di kantor Pegadaian cabang Senen, Jakarta Pusat, Selasa  (26/4/2022). (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)
Foto: Petugas melayani nasabah yang bertransaksi di kantor Pegadaian cabang Senen, Jakarta Pusat, Selasa  (26/4/2022). (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Pegadaian mencatatkan kinerja solid di semester I 2023 dan turut berkontribusi positif untuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI.

Sebagai pemimpin pasar jasa industri gadai di Indonesia, outstanding loan (OSL Gross) Pegadaian pada paruh pertama tahun ini tumbuh 14,05% dari Rp 55,11 triliun menjadi Rp 62,85 triliun.

Hal tersebut ditopang oleh kinerja produk Gadai yang tumbuh 9,7% dari Rp 48,8 triliun per Juni 2022, menjadi Rp 53,6 triliun per Juni 2023. Sedangkan, kinerja produk non Gadai tercatat sebesar Rp 9,2 triliun, naik 48,35% dari periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 6,2 triliun.

Gadai Tabungan Emas menjadi salah satu produk kategori gadai yang memiliki kinerja positif. Tercatat, Gadai Tabungan Emas Pegadaian tumbuh Rp 410 miliar pada semester I-2023, atau meningkat 21,26% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 338 miliar.

Sementara, untuk kategori produk non gadai, Arrum Mikro memiliki kinerja positif dengan penyaluran KUR Syariah yang tumbuh 298% dari Rp 427 miliar di semester I-2022, menjadi Rp 1,8 triliun pada semester I-2023.

Kinerja bisnis yang tumbuh positif juga berdampak pada kinerja keuangan PT Pegadaian. Laba perusahaan naik 18,7% dari Rp1,8 triliun pada semester I-2022, menjadi Rp2,1 triliun rupiah pada periode yang sama tahun ini.

Pendapatan usaha perusahaan juga mengalami kenaikan secara YoY sebesar 8,93% dari Rp 10,86 triliun menjadi Rp 11,83 triliun per Juni 2023.


Aset Pegadaian juga tercatat naik dari Rp 68,74 triliun menjadi Rp 77,6 triliun pada periode yang sama atau tumbuh 12,9%

Pertumbuhan kinerja perusahaan juga turut didorong oleh peningkatan jumlah nasabah Pegadaian sebesar 10,68% dari 20,6 juta orang pada Juni 2022 menjadi 22,8 juta orang pada Juni 2023.

PT Pegadaian unggul dalam hal pengalaman, yakni sebagai penyedia jasa gadai tertua dengan pengalaman lebih dari 120 tahun. Selain itu, Pegadaian juga merupakan penyedia jasa gadai terbesar berdasarkan aset & pinjaman.

Pegadaian menjadi pemimpin dalam pinjaman gadai dengan pangsa pasar lebih dari 95%, dan kepada lebih dari 6,9 juta peminjam. Pegadaian juga memiliki lebih dari 4.000 outlet dan sekitar 2.415 tenaga penjualan.

Ekosistem Ultra Mikro

Ekosistem ultra mikro bertujuan untuk memberikan akses layanan keuangan yang lebih luas dan lebih mudah kepada segmen ultra mikro di Indonesia.

Dengan adanya ekosistem ini, bisnis model BRI, Pegadaian, dan PNM di bawah Holding Ultra Mikro (UMi) yang saling melengkapi akan mampu memberikan journey layanan keuangan yang terintegrasi untuk keberlanjutan pemberdayaan usaha ultra mikro.

Didukung oleh model bisnis pembiayaan kelompok, PNM akan memiliki peran yang sangat penting untuk memberikan pemberdayaan awal kepada kelompok masyarakat pra-sejahtera (unfeasible dan unbanked) agar dapat memiliki usaha dan menjadi wirausahawan mandiri.

BRI dan Pegadaian akan melanjutkan peran pemberdayaan PNM melalui akses produk pinjaman dan layanan keuangan lainnya yang lebih luas kepada nasabah ultra mikro yang feasible dan banked. Sejalan dengan peningkatan kemampuan bisnis, nasabah ultra mikro dapat naik kelas menjadi segmen mikro.

Dengan demikian, BRI menganggap, Pegadaian dan PNM memiliki model bisnis yang dapat melengkapi core competence Perseroan di segmen mikro.

Model bisnis yang saling melengkapi tersebut dapat memberikan nilai tambah dalam menyediakan produk dan layanan keuangan yang terintegrasi dalam satu ekosistem.

Informasi saja, Pegadaian berdiri atas dasar keinginan pemerintah untuk membantu masyarakat luas yang membutuhkan solusi pendanaan, mencegah ijon, rentenir dan pinjaman tidak wajar lainnya.

Pegadaian saat ini tidak hanya sebagai sebuah lembaga pembiayaan, tetapi telah berkembang sebagai solusi bisnis terpadu bagi masyarakat melalui ragam produk dan layanan yang diberikan.

Beberapa produk dan layanan Pegadaian, di antaranya produk pembiayaan gadai dan fidusia bagi masyarakat yang membutuhkan likuiditas (pendanaan), produk investasi emas dengan risiko rendah secara mudah dan aman bagi masyarakat yang kelebihan likuiditas, serta produk aneka jasa (remittance & payment) bagi masyarakat yang membutuhkan layanan percepatan transaksi keuangan.

Bisnis yang dikembangkan oleh Pegadaian tidak hanya mengembangkan bisnis secara konvensional, namun juga mengembangkan bisnisnya dengan prinsip syariah.

Kinerja BRI dan Holding UMi

BRI menjadi peraih laba bersih terbesar di antara perbankan RI, yakni Rp29,42 triliun selama paruh pertama 2023.

Tidak hanya di antara raksasa perbankan, BRI juga merupakan emiten dengan laba terjumbo di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang semester I tahun ini.

Perolehan laba tersebut tidak terlepas dari pendapatan bunga bersih yang naik 1,43% menjadi Rp 65,54 triliun pada semester I-2023.

Seiring dengan peningkatan tersebut, beban bunga BRI juga membengkak 63,71% menjadi Rp 20,05 triliun. Rasio beban bunga terhadap bunga enam bulan pertama tahun ini pun membengkak jadi 23,42%, dari yang sebelumnya hanya 15,93%.

Pada penyaluran kredit, BRI secara konsolidasi tercatat sebesar Rp 1.202,13 triliun, meningkat 5,54% yoy pada semester I-2023.

Pendorong pertumbuhan kredit BRI adalah segmen mikro. Emiten bersandi BBRI ini mencatat kredit mikro tumbuh double digit 11,41% yoy menjadi Rp 577,94 triliun. Dengan demikian kredit mikro berkontribusi 48,08% terhadap total penyaluran pembiayaan kepada pihak ketiga.

Total sumbangsih kredit UMKM terhadap portofolio BRI mencapai 84,48%, atau secara nilai mencapai rekor sebesar Rp 1.015,54triliun. Ini menjadi kali pertama kredit UMKM BRI menembus di atas Rp1.000 triliun.

Dengan ini, target BRI untuk mencapai rasio kredit UMKM 85% akan tercapai lebih cepat.

Terkait perkembangan Holding Ultra Mikro (UMi), yang melibatkan PNM dan Pegadaian dengan BRI sebagai induk, hingga akhir kuartal II 2023 Holding UMi telah berhasil mengintegrasikan lebih dari 36 juta nasabah pinjaman dan 162 juta nasabah simpanan mikro dengan didukung 1.013 unit kantor co-location SENYUM (Sentra Layanan Ultra Mikro).

Pertumbuhan kredit itu membawa aset BRI naik 9,21% yoy menjadi Rp 1.805,15 triliun.

Pemerintah Indonesia saat ini mendefinisikan segmen ultra mikro sebagai bisnis yang membutuhkan pembiayaan di bawah Rp10 juta.

Pinjaman untuk segmen ini disalurkan melalui lembaga keuangan non bank (LKNB) dalam bentuk pinjaman individu atau kelompok, disertai dengan program pendampingan dan pelatihan wajib.

Sebagian besar segmen ultra mikro adalah masyarakat yang baru memulai usaha kecil, membutuhkan pembiayaan dalam waktu singkat (3 - 6 bulan), dan limit di bawah Rp5 juta.

BRI mendefinisikan segmen ultra mikro sebagai bisnis yang memperoleh pinjaman dengan batas maksimum Rp50 juta.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(trp/ras)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation