²©²ÊÍøÕ¾

²©²ÊÍøÕ¾ Research

GOTO & BUKA Cs Dapat Gas Ekstra, Pantes Harganya Melesat

trp, ²©²ÊÍøÕ¾
16 November 2023 08:15
Pencatatan Perdana Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/4/2022). (dok. GoTo)
Foto: Pencatatan Perdana Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/4/2022). (dok. GoTo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saham emiten teknologi RI ikut tertular euforia pasar saham global seiring mendinginnya inflasi di Amerika Serikat (AS) yang membuat pasar percaya diri soal pelonggaran kebijakan moneter bank sentral Federal Reserve (The Fed). Ini menambah sentimen positif sebelumnya.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 1,40% ke 6.958,20 pada Rabu (15/11/2023). Dari sektoral, 10 dari 11 indeks ditutup menguat. Indeks teknologi (IDXTECHNO) menjadi salah satu yang mengalami kenaikan tertinggi, yakni 2,47%.

Dari indeks tersebut, saham emiten e-commerce dan jasa ride hailing PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melonjak 6,17% ke Rp86 per saham. Dengan ini, saham GOTO menghijau selama empat hari beruntun membuat kenaikan sepekan menjadi 13,16%.

Saham tech lainnya, DIVA terbang 24,51%, emiten Grup Emtek EMTK melesat 7,41%, AWAN dan DMMX terapresiasi 4,32% dan 4,20%. Saham AXIO dan BUKA juga masing-masing terapresiasi 3,85% dan 1,90%.

Wall Street Pesta

Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street kompak ditutup menguat pada perdagangan Rabu (15/11/2023) atau Kamis dini hari waktu Indonesia setelah dua data penting AS rilis dengan memberikan kabar baik bagi para pelaku pasar.

Dow Jones ditutup terapresiasi 0,47% di level 34.991,21, S&P 500 naik 0,16% di level 4.502,88, dan Nasdaq menguat 0,07% di level 14.103,84.

Wall Street kompak menghijau karena data inflasi yang lebih lemah dari perkiraan mendukung pandangan bahwa bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed)mungkin tidak akan menaikkan suku bunga.

Inflasi AS melandai ke 3,2% (year on year/yoy) pada Oktober 2023, lebih rendah dibandingkan 3,7% (yoy) pada September serta di bawah ekspektasi pasar (3,3%). Ini adalah kali pertama inflasi AS melandai dalam empat bulan terakhir.

Sejak Maret 2022, The Fed telah menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 525 basis poin untuk melawan inflasi yang tinggi.

Ekspektasi terhadap penurunan suku bunga The Fed tahun depan juga bergeser mengikuti data yang dirilis hari ini. Suku bunga berjangka AS pada Selasa memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 65% pada Mei 2024, dibandingkan dengan 34% pada hari Senin, menurut alat FedWatch CME.

Sementara, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah atau kerap disebut US Treasury, yang telah memicu sebagian besar volatilitas baru-baru ini, turun tajam ke 4,44% seiring rilis data inflasi AS terbaru setelah sempat menembus 5% untuk pertama kalinya dalam 16 tahun pada Oktober, memberikan amunisi tambahan bagi kenaikan saham.

Yield obligasi pemerintah RI bertenor 10-tahun juga merosot ke 6,83% dari hari sebelumnya 6,95%. Indeks dolar juga melorot ke 104,11 pada 15 November usai sempat ke 107,35 pada 3 Oktober lalu. Ini kabar baik untuk rupiah dan pasar saham RI.

Nilai tukar rupiah menguat drastis dalam perdagangan Rabu (15/11). Dilansir dari Refinitiv, rupiah sempat menguat 1,46% ke posisi Rp15.460/US$, sebelum akhirnya menguat 0,92%.

Dari pasar saham Asia, Nikkei 225 naik 2,5%, H

Hang Seng meroket 3,92%, Shanghai Composite 0,55%, Straits Times Singapura menguat 0,69%. Dari Eropa, FTSE 100 Index London menghijau 0,98%, Dax Frankfurt naik 0,27%.

TikTok Cari Partner

Kabar dari AS di atas menjadi tenaga tambahan untuk saham-saham teknologi RI, setidaknya dalam jangka pendek, usai adanya kabar media sosial asal China TikTok yang tengah menjajaki kerja sama dengan pemain besar e-commerce RI menjadi perbincangan di pasar.

Dilaporkan oleh Reuters, Senin (13/11), TikTok disebut telah mengadakan pembicaraan dengan perusahaan e-commerce Indonesia tentang kemungkinan kemitraan, sebulan setelah pemerintah melarang belanja online di platform media sosial.

Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki, dikutip Reuters, TikTok telah berbicara dengan lima perusahaan termasuk unit e-commerce GOTO, Bukalapak (BUKA) dan PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) alias Blibli.

"Beberapa perusahaan e-commerce di Indonesia telah berbicara dengan TikTok," katanya dalam sebuah wawancara, mengutip apa yang dikatakan oleh para eksekutif perusahaan tersebut kepadanya, dikutip dari Reuters.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerapkan larangan tersebut pada awal bulan lalu, yang bertujuan untuk melindungi pedagang kecil (UMKM) dan memastikan perlindungan data pengguna.

Hal ini merupakan pukulan telak bagi TikTok yang terpaksa menutup layanan e-commerce TikTok Shop. TikTok sendiri memiliki 125 juta pengguna di Indonesia.

Bisa dibilang, kembalinya unit e-commerce TikTok ke pasar Indonesia bisa menjadi kabar baik bagi perusahaan yang terpilih sebagai partnernya. Tentu, secara bersamaan, kerja sama dengan pemain utama juga akan mempermudah TikTok.

Pemain utama e-commerce RI yang memiliki ekosistem terintegrasi, mulai dari marketplace, logistik hingga pembayaran digital, memiliki basis pengguna besar, hingga berfokus ke pasar lokal, seperti disebut Maybank Sekuritas dalam risetnya pada 17 Oktober lalu, tampaknya bisa menjadi partner ideal untuk TikTok. Nama seperti GOTO, via Tokopedia, yang merupakan pemain lokal, dan Shopee besutan Sea Ltd asal Singapura, mungkin bisa menjadi kandidat utama.

Selain itu, basis TikTok yang besar, terlihat dari cepatnya pertumbuhan TikTok Shop berkat penjualan barang murah, bisa menjadi angin segar untuk sektor e-niaga Tanah Air yang tengah kurang gairah.

Menurut laporan Reuters, hingga menghentikan operasinya, TikTok Shop mengirimkan sekitar 3 juta paket setiap hari di Indonesia.

Pasar e-commerce Indonesia diperkirakan akan tumbuh sekitar US$160 miliar pada 2030 dari $62 miliar pada tahun ini, menurut laporan ekonomi internet Asia Tenggara Google, investor negara Singapura Temasek Holdings, dan konsultan Bain & Co.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(trp/trp)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation