²©²ÊÍøÕ¾

Newsdata

Bukan China & Amerika, RI Paling Banyak Ngutang ke Negara Ini

Revo M, ²©²ÊÍøÕ¾
16 November 2023 10:20
Kenapa Dolar AS Jadi Patokan Mata Uang Dunia? Ini Jawabnya
Foto: Infografis/ Kenapa Dolar AS Jadi Patokan Mata Uang Dunia? Ini Jawabnya / Aristya Rahadian

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia turun 0,7% dari US$ 396,5 miliar pada kuartal II-2023 menjadi US$393,7 miliar atau sekitar Rp6.114,16 triliun (kurs US$1= Rp 15.530). Kreditor utang dengan porsi terbesar yakni Singapura dan posisi kedua ditempati oleh Amerika Serikat (AS).

Posisi ULN pemerintah pada akhir kuartal III-2023 tercatat sebesar US$188,3 miliar (Rp2.924 triliun), turun dibandingkan dengan posisi kuartal sebelumnya sebesar US$192,5 miliar, atau secara tahunan tumbuh sebesar 3,3% (yoy).

Penurunan posisi ULN pemerintah dipengaruhi oleh perpindahan penempatan dana investor asing pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen lain seiring dengan volatilitas di pasar keuangan global yang meningkat.

Sementara itu, posisi ULN swasta pada akhir kuartal III-2023 sebesar US$196 miliar (Rp3.043 triliun) atau mengalami kontraksi sebesar 3,8% yoy khususnya bersumber dari lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations).

Rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) turun menjadi 28,9% dari 29,3% pada kuartal sebelumnya, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,6% dari total ULN.

Posisi ULN Indonesia mayoritas peminjamnya yakni pemerintah dan bank sentral sebesar US$197,73 miliar atau sebesar 50,11%. Sedangkan sisanya yakni 40,89% atau US$196 miliar merupakan peminjam dari pihak swasta yang terdiri dari lembaga keuangan maupun bukan lembaga keuangan.

Jika melihat porsi kreditor ULN Indonesia hingga September 2023, didominasi oleh Singapura yakni sebesar 14,17% dengan jumlah US$55,81 miliar. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode Agustus 2023 yakni sebesar US$55,41 miliar.

Hal ini berbeda dengan kreditor AS yang justru terus mengalami sejak Juli 2023 dari US$29,58 miliar menjadi US$29,49 miliar pada September 2023.

Begitu pula dengan Jepang yang dalam tiga bulan terakhir terus menurunkan porsi utangnya dari US$22,98 miliar pada Juli menjadi US$22,65 miliar pada September 2023.

Sementara yang cukup mengejutkan yakni Hongkong yang menurunkan porsi utangnya menjadi US$17,06 miliar pada September 2023. Angka ini merupakan posisi terendah sejak 2020.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation