
Harga Batu Bara Jalan Di Tempat, Kekurangan Pembeli?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga batu bara tidak mengalami perubahan yang menunjukkan adanya aksi menahan dari pemasok dan pembeli.ÌýHal ini terjadi seiring potensi permintaan India yang akan menambah kapasitas pembangkit listriknyaÌýdan adanya penurunan permintaan akibat China yang masih memprioritaskan batu bara kalori rendah.
Tidak adanya perubahan harga menunjukkanÌýadanya potensi batu bara kembali mencoba menembus level psikologis US$130 per ton.Ìý
Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Januari ditutup di posisi US$ 127,9 per ton atau tidak mengalami perubahan pada perdagangan Rabu (29/11/2023). Perdagangan menjelang akhir November ini harga batu bara masih berada di zona positif, dengan kenaikan 0,39% selama bulan ini.
India mengabarkan jika mereka berencana menambah kapasitas pembangkit listrik berbasis batu bara sebesar 17 gigawatt dalam 16 bulan ke depan. Rencana tersebut merupakan laju tercepat dalam beberapa tahun terakhir, untuk mencegah pemadaman listrik akibat lonjakan permintaan, menurut dokumen pemerintah.
Dorongan ekspansi ini dilakukan menjelang KTT iklim PBB COP28 minggu ini, di mana Perancis dan Amerika Serikat diperkirakan akan membatasi pendanaan untuk pembangkit listrik tenaga batu bara, sebuah langkah yang akan ditentang oleh India, yang bergantung pada batu bara untuk 73% pembangkit listriknya.
Negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia ini telah menambahkan rata-rata tahunan sebesar 5 gigawatt kapasitas pembangkit listrik berbasis batu bara selama lima tahun terakhir, namun negara ini juga meningkatkan energi terbarukan.
Dalam empat bulan ke depan, India berencana menambah hampir 3 gigawatt pembangkit listrik tenaga batu bara, sedangkan pada tahun fiskal berikutnya, mulai 1 April 2025, India akan menambah 14 gigawatt, atau tingkat tertinggi dalam delapan tahun, menurut laporan internal dokumen pemerintah yang dikutip dari Reuters.
Beralih ke sentimen yang menahan kenaikan harga batu bara, konsumen terbesar dunia, permintaan China lebih terfokus pada tipe kalori dan sulfur rendah. Hal ini disebabkan harga batu bara dengan kandungan rendah berada di level murah, untuk spesifikasi 4.200 kilokalori per kg (kkal/kg) berada pada harga US$ 58,94 per ton.
Level ini hanya lebih tinggi 17% dari titik terendahnya sepanjang tahun sebesar US$50,38 per ton, yang dicapai pada 25 Agustus lalu.
Beralihnya permintaan batu bara dengan kalori rendah menyebabkan adanya penurunan permintaan batu bara kalori tinggi, sehingga faktor ini yang menyebabkan penurunan harga batu bara ICE Newcastle yang memiliki spesifikasi sulfur kelas atas.
Potensi menguatnya permintaan batu bara India dan masih ditahannya permintaan batu bara termal kalori tinggi China menyebabkan harga tidak mengalami perubahan. Selain itu, hal ini memungkinkan adanya aksi saling menahan permintaan dari pembeli dan pemasok yang juga menahan persediaannya untuk mendapat harga lebih tinggi.
Ìý
²©²ÊÍøÕ¾ÌýINDONESIA RESEARCH
(mza/mza)