²©²ÊÍøÕ¾

Produksi Rokok Malah Turun Saat Kampanye Pilpres, Kok Bisa?

mae, ²©²ÊÍøÕ¾
21 December 2023 08:15
Ilustrasi rokok (Dok: Freepik)
Foto: Ilustrasi rokok (Dok: Freepik)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Produksi rokok November 2023 turun tipis di tengah panasnya suhu politik Indonesia selama kampanye pemilhan umum dan pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan menunjukkan produksi rokok pada November 2023 tercatat 28,76 miliar batang. Jumlah tersebut menyusut 0,07% dibandingkan produksi (revisi) pada Oktober 2023 sebesar 28,78.

Namun, produksi rokok pada November tahun ini meningkat 2,24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Secara historis, produksi rokok lebih sering turun pada November. Namun, dalam tiga tahun terakhir (2020-2022), produksi rokok cenderung naik pada November karena sejumlah alasan seperti pengumuman tarif cukai yang lebih awal di Oktober serta ekonomi yang baru menggeliat di kuartal IV.

Melandainya produksi rokok pada November tahun ini terbilang mengecewakan mengingat ada pesta akbar kampanye. Sebagai catatan, masa kampanye pilpres 2024 dimulai 28 November 2023 dan berakhir pada10 Februari 2024.

Pantauan ²©²ÊÍøÕ¾, kampanye memang belum berjalan meriah terutama di Jakarta. Calon presiden (capres) masih terkonsentrasi mengunjungi daerah sementara calon legislative (caleg) lebih fokus untuk menggelar pertemuan kecil di daerah konstituennya.

Secara hirstoris, konsumsi rokok menjelang dan selama kampanye akan naik karena banyaknya kegiatan berkumpul bersama. 
Merujuk data Bea dan Cukai, produksi rokok biasanya melonjak menjelang kampanye pemilu.

Pada musim kampanye 2019 yang berlangsung pada September hingga April, rata-rata produksi rokok mencapai 29,6 miliar batang. Padahal, pada periode September 2017-April 2018 hanya tercatat 24,36 miliar batang.

Produksi rokok diperkirakan meningkat pada Desember atau bulan ini sejalan dengan mulai panasnya kampanye dan kenaikan konsumsi akhir tahun.

Faktor lainnya adalah kenaikan tarif cukai rata-rata 10% untuk tahun depan karena produsen biasanya akan menumpuk produksi untuk menghindari cukai yang lebih besar pada tahun berikutnya.

Secara kumulatif, produksi rokok kumulatif pada Januari-November 2023 tercatat 281,87 miliar batang. Angka tersebut adalah yang terendah dalam tujuh tahun terakhir, kecuali pada 2020 atau di tahun pertama pandemi.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mae/mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation