²©²ÊÍøÕ¾

Bukan Hanya dari Djarum, Ini Sumber Aliran Duit Duo Hartono

Susi Setiawati, ²©²ÊÍøÕ¾
01 February 2024 11:20
topik_Kecil Michael Bambang Hartono
Foto: Topik/Michael Bambang Hartono/Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Masih banyak orang berpikir bahwa investasi saham bukanlah tempat terbaik dan aman untuk meningkatkan kekayaan. Namun, sudah banyak sosok-sosok orang sukses dibalik keberhasilan dalam berinvestasi pada sebuah perusahaan go publik atau dalam sebuah saham.

Salah satu sosok yang berhasil menjadi orang terkaya di Indonesia dari investasi saham adalah duo Hartono. Hingga kini, duo hartono masih menduduki urutan ketiga orang terkaya di Indonesia. Dalam Forbes Real Time Billionaires per Rabu (31/1/2024), Robert Budi Hartono tercatat di urutan ketiga orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan US$25,6 miliar atau setara dengan Rp403,84 triliun (Rp15.775/US$1). Dan di urutan keempat diisi oleh Michael Hartono dengan total kekayaan US$24,5 miliar atau setara dengan Rp386,48 triliun.

Banyak orang mengira sumber kekayaan terbesar duo Hartono berasal dari usaha rokok kretek yang mereka miliki saja. Robert dan Michael Hartono merupakan anak dari pendiri perusahaan rokok kretek Djarum, Oei Wie Gwan.

Grup Djarum melebarkan sayap mulai tahun 1972 dengan melakukan ekspor dan melakukan produksi menggunakan mesin pada 1981 hingga menjadi perusahaan rokok terbesar di Tanah Air. Beberapa produk Djarum yang dikenal masyarakat yakni Djarum Coklat, Djarum 76, Djarum Super, hingga Djarum Black.

Pada faktanya, sumber kekayaan Duo Hartono selain dari Djarum, juga mengalir dari investasi. Duo Hartono menjadi pemegang saham pengendali di PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dibawah naungan PT Dwimuria Investama Andalan dengan kepemilikan 54,94% saham BBCA hingga laporan keuangan kuartal IV 2023.

Dwimuria dimiliki oleh Robert Budi Hartono sebanyak 51% saham, dan 49% saham dipegang oleh Michael Bambang Hartono.

BBCA

Harga saham BBCA telah mencatatkan kenaikan sepanjang waktu sebesar 27.815,71% hingga perdagangan Rabu (31/1/2024) di level 9.550 per saham.

Harga tersebut sudah harga stock split, BBCA sendiri telah melalukan stock split atau pemecahan nilai saham dengan rasio 1:2 sebanyak tiga kali. Tepatnya, pada tahun 2001, 2004, dan 2008. Kemudian pada tahun 2021, BBCA kembali melakukan stock split dengan rasio 1:5.

Aliran kekayaan duo Hartono juga berasal dari investasi di emiten sektor telekomunikasi, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR).

Melalui PT Sapta Adhikari Investama yang dimiliki oleh keluarga Hartono, mereka memiliki kepemilikan saham TOWR sebesar 54,42% dan menjadi pengendali utama. Selain itu PT Dwimuria Investama Andalan yang dimiliki oleh keluarga Hartono juga memiliki porsi sebesar 5% di saham TOWR hingga laporan keuangan kuartal III 2023.

TOWR

Harga saham TOWR telah mencatatkan kenaikan sepanjang waktu sebesar 3.769,57% hingga perdagangan Rabu (31/1/2024) di level Rp890 per saham. Harga tersebut sudah merupakan harga setelah stock split pada tahun 2023 dengan rasio 1:10 dan pada tahun 2018 dengan rasio 1:5.

Kontribusi kekayaan Duo Hartono dari investasi juga berasal dari kepemilikan terbesar di saham PT Global Digitan Niaga Tbk (BELI). Melalui PT Global Investama Andalan (GIA), keluarga hartono memiliki kepemilikan saham BELI sebesar 82,11% hingga laporan keuangan kuartal III 2023.

BELI

Harga saham BELI juga mencatatkan performa yang cukup baik sejak IPO dengan kenaikan 9,09% hingga perdagangan Rabu (31/1/2024) di level Rp480 per saham.

Instrumen investasi merupakan penopang sumber kekayaan duo Hartono.

Pengalaman Hartono membuktikan jika investasi di saham bisa sangat menguntungkan. Hal ini yang menjadi pendorong bagi milenial dan gen z untuk terus meningkatkan nilai investasi mereka karena hal tersebut selain dapat menjaga aset mereka dari inflasi, juga dapat mendorong bertambahnya nilai suatu kekayaan.

Catatan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, jumlah investor pasar modal Indonesia tembus 12,16 juta orang pada 2023. Angka ini naik 18% atau 1,85 juta orang dari 2022 yang sebesar 10,31 juta investor.

BEI juga menyebut capaian 2023 meningkat 11 kali sejak 2017. Adapun investor aktif tahunannya mencapai 1,43 juta orang pada 2023.

Selama lima tahun terakhir, jumlah investor pasar modal Indonesia memang mengalami tren kenaikan. BEI mengungkapkan, peningkatan jumlah investor ini merupakan hasil upaya yang dilakukan melalui kegiatan sosialisasi, edukasi, sekaligus literasi kepada masyarakat.


²©²ÊÍøÕ¾ Research

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation