²©²ÊÍøÕ¾

Fundamental Pundit

Pendapatan Saham PTSN Turun Terus, Masih Layak Investasi?

Muhammad Reza Ilham Taufani, ²©²ÊÍøÕ¾
23 February 2024 11:45
Pembukaan BEI 2024. (²©²ÊÍøÕ¾/Faisal Rahman)
Foto: (²©²ÊÍøÕ¾/Faisal Rahman)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ÌýIndonesia -ÌýPT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) mengalami tren penurunan harga saham seiring dengan tren penurunan pendapatan sejak 2018. Meski demikian, laba bersih PTSN menunjukkan adanya tren pertumbuhan. Lantas, apakah yang sebenarnya terjadi pada kinerja PTSN dalam beberapa tahun terakhir? Serta, bagaimana prospek perusahaan ke depan?

Harga saham PTSN telah terkoreksi mengalami koreksi signifikan mencapai 67% dari titik tertingginya pada harga Rp 747 per saham menjadi Rp 238 per saham.

Penurunan ini terjadi seiring dengan tren penurunan pendapatan PTSN sejak 2018 yang awalnya sebesar Rp 5,4 triliun tersisa Rp 2 triliun pada 2023 yang disetahunkan menggunakan metode Trailing Twelve Months (TTM).

Meski demikian, PTSN tercatat mampu mengalami pertumbuhan laba bersih sebesar 72% menjadi Rp 154 miliar sepanjang 9 bulan pertama 2023 dibanding setahun sebelumnya (year on year/yoy). Level laba bersih PTSN 2023 yang disetahunkan (TTM) berpotensi melampaui level tertinggi sepanjang masa pada 2018.

Menilik lebih dalam, kenaikan laba bersih PTSN terjadi seiring dengan perseroan yang lebih berfokus pada penjualan segmen jasa perakitan dibanding industri perakitan. Segmen jasa perakitan tercatat memiliki profitabilitas margin laba kotor (Gross Profit Margin/GPM) sebesar 23,2%, lebih baik dibanding industri perakitan sebesar 14,4%.

Secara valuasi relatif, pergerakan historis rasio Price to Book Value (PBV) yang membandingkan harga saham dan modalnya menunjukkan PTSN berada di bawah harga wajarnya. Rata-rata PBV standar deviasi selama 3 tahun berada di 0,86 kali, sedikit lebih rendah dibanding PBV PTSN saat ini berada di 0,76.

Demikian pula secara Price to Earning Ratio (PER) yang membandingkan harga saham dan laba bersihnya, PTSN tercatat memiliki rasio PE sebesar 5,59 dibanding rata-rata PER standar deviasi selama 3 tahun berada di 14 kali

Layakkah Investasi?

PTSN mengalami penurunan harga saham yang signifikan dari titik tertingginya, yang diperkirakan disebabkan oleh pendapatan perseroan yang mengalami penurunan. Penurunan ini terjadi seiring dengan PTSN yang beralih dari awalnya berfokus pada segmen industri perakitan menjadi segmen jasa perakitan.

Transisi ini menyebabkan pendapatan perseroan harus tergerus yang berdampak pada bottom line atau laba bersihnya. Meski demikian, PTSN telah mampu bangkit dari keterpurukannya dengan laba bersih pada 2023 yang disetahunkan (TTM) mencapai level tertinggi sepanjang masa.

Salah satu faktor perbaikan laba bersih disebabkan oleh segmen jasa perakitan yang memiliki profitabilitas GPM yang lebih baik. Sayangnya, pertumbuhan ini tidak diikuti dengan segmen perakitan industri yang memberikan pendapatan yang lebih besar.

Jika segmen jasa perakitan mampu bertumbuh dengan segmen industri perakitan yang mampu konsisten bertahan, kinerja keuangan perseroan dapat lebih baik. Sayangnya, hal ini tidak diterapkan perseroan sehingga performa keuangan perseroan tidak dapat maksimal.

Selain itu, valuasi relatif menunjukkan bahwa harga saham PTSN masih berada di harga wajarnya, dengan PBV dan PER berada di bawah level standar deviasi 3 tahun. Dengan pertimbangan ini, valuasi saham PTSN berada di level wajarnya, namun investor perlu memperhitungkan risiko penurunan pendapatan yang dapat berdampak negatif pada laba bersih perusahaan.

Ìý

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESARCH

[email protected]

(mza/mza)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation