
Mirip RI, 6 Negara Ini Punya Tradisi Mudik yang Unik: China-Korsel

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Hari raya Idul Fitri tinggal sebentar lagi, fenomena mudik atau pulang kampung pun kian ramai. Tak hanya di Indonesia, ternyata mudik juga dilakukan di berbagai negara dengan gaya yang berbeda-beda.
Gaya mudik tiap negara mewakili keragaman demografi, agama, suku, perayaan hari raya, hingga cara berbagi dan makanan khas dari suatu negara. Simak negara-negara berikut dengan keunikan gaya mudiknya :
1. Malaysia
Negara tetangga kita, Malaysia juga merayakan hari raya Idul Fitri, mengingat mayoritas penduduknya hingga 61% merupakan umat Muslim.
Artinya, banyak warga Malaysia yang merantau di luar kota melakukan mudik untuk merayakan lebaran di kampung halaman. Untuk perayaan hari raya disana tak jauh beda dengan kita yang berkumpul dan makan bersama dengan keluarga.
Yang menjadi pembeda hanyalah istilah "mudik" dipakai di Indonesia, sementara di neger Jiran lebih akrab disebut dengan "balik kampung".
2. Turki
Turki juga menjadi negara berikutnya yang merayakan Idul Fitri. Perayaan ini bahkan sudah menjadi tradisi sejak abad ke-18. Namun, lebih akrab disebut sebagai tradisi Seker Bayrami, dalam bahasa Turki Seker berarti manisan, sedangkan Bayram berarti hari libur nasional.
Seker Bayrami dapat diartikan sebagai perayaan hari libur dengan menggunakan hidangan manis. Kuliner lebaran ini memiliki perbedaan dengan budaya di Indonesia yang dimeriahkan dengan masakan khas ketupat dan opor, sedangkan Turki berupa coklat, permen, roti manis, dan banyak lagi.
3. China
Berikutnya ada negeri asal Panda yang tiap tahun ramai dengan arus mudik. Namun, beda dengan Indonesia yang merayakan Idul Fitri, kalau di Tiongkok mudik terjadi di kala perayaan tahun baru China atau Hari Raya Imlek.
Tradisi Imlek merupakan perayaan umat Konghucu Tionghoa yang dilaksanakan selama 15 hari, kemudian ditutup dengan melaksanakan Cap Go Meh.
Tradisi Imlek dilaksanakan dengan meletakkan lentera dan gulungan kertas merah. Perayaan dimeriahkan dengan barongsai, pembagian angpao, kumpul keluarga, dan beribadah.
4. Korea Selatan
Korea Selatan, negeri asal Hallyu Wave juga punya budaya mudik untuk merayakan Chuseok atau festival musim panas, yang bernama Hangawi.
Hari besar ini dilaksanakan di tengah-tengah musim gugur pada hari ke-15 bulan ke-8 kalender Lunar. Tradisi ini dilaksanakan dengan memanfaatkan hari libur untuk kembali berkumpul bersama keluarga.
Kuliner khas festival ini dengan makanan khusus, yaitu songpyeon jajanan berupa kue beras. Adapula makanan khas lain ketika Chuseok seperti jeon, manduguk, japchae, galbitang, dan galbijim.
Selain itu, di Korea Selatan juga punya tradisi berbagi dengan sesama, mirip dengan THR, tetapi lebih banyak dengan pemberian hadiah untuk kerabat, rekan bisnis, maupun keluarga.
5.Mesir
Mesir juga menjadi i salah satu negara di Timur Tengah yang melaksanakan tradisi mudik. Namun, perbedaan perayaan ini dengan di Indonesia adalah waktu pelaksanaannya. Saat Idul Fitri, Mesir hanya merayakan dengan hari raya kecil. Mesir melaksanakan mudik pada hari besar lainnya.
Kesamaan perayaan Idul Fitri Mesir dan Indonesia yaitu membeli baju baru, membersihkan rumah, dan membeli jajan ringan dan manis untuk dimakan setelah Solat Ied.
6. India
Budaya mudik di India juga memiliki perbedaan pada masa pelaksanaannya. India yang mayoritas beragama Hindu melaksanakan festival lampu yaitu Diwali atau Deepavali. Perayaan ini biasanya dilaksanakan pada bulan Oktober atau November.
Pelaksanaan festival ini dilaksanakan pada kalender Hindu Bulan Ashwayuja selama lima hari berturut-turut. Festival ini merayakan kembalinya Dewa Rama dengan istrinya Dewi Sinta Devi setelah diasingkan selama 14 tahun.
Festival Diwali dilaksanakan dengan menghiasi jalanan hingga rumah dengan lampu lampion dan gemerlap kembang api. Masyarakat juga menyalakan lampu dari tanah liat menggunakan minyak tradisional.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA INDONESIA