²©²ÊÍøÕ¾

Iran Israel Terancam Perang

Konflik Israel-Iran Makin Panas, Mampukah Harga Minyak Tembus US$100?

Muhammad Reza Ilham Taufani, ²©²ÊÍøÕ¾
14 April 2024 08:59
Penambangan minyak mentah di AS
Foto: Doc. Reuters

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga kontrak minyak mentah naik pada perdagangan Jumat setelah laporan bahwa Israel bersiap menghadapi serangan langsung dari Iran pada akhir pekan ini. Konflik ini mengeskalasi ketegangan di Timur Tengah sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada Oktober tahun lalu.

Kontrak West Texas Intermediate sempat menyantuhÌýlevel tertinggi sesi sebesar US$87.67, namun harus berakhir di level US$ 85,75 sementara kontrak BrentÌýdi tutup pada US$90,36.

Lantas, mampukah permasalahan ini membawa harga minyak menembus US$ 100 per barel?

Kontrak berjangka minyak mentah Brent berpotensi melonjak menjadi US$100 per barel jika Iran langsung menyerang Israel, menurut Bob McNally, presiden Rapidan Energy dan mantan pejabat energi senior dalam pemerintahan Bush. Jika eskalasi tersebut menyebabkan gangguan di Selat Hormuz, jalur perdagangan kritis bagi minyak, harga bisa melonjak menjadi US$120 - 130 per barel, kata McNally kepada ²©²ÊÍøÕ¾.

Pasukan Iran sebelumnya telah menangkap sebuah kapal tanker saat ketegangan meningkat dengan AS dan negara-negara Barat lainnya.

Melansir Financial Times, Penangkapan MSC Aries merupakan yang pertama kali terjadi di perairan Iran sejak bulan Januari, ketika pasukan Iran menangkap sebuah kapal tanker minyak milik Yunani, St Nikolas, di lokasi yang sama.

MSC telah mengonfirmasi bahwa kapal tersebut telah ditangkap oleh "otoritas Iran".

Kapal tersebut beroperasi dalam layanan untuk MSC, mengangkut kargo dari pelabuhan Khalifa di Uni Emirat Arab ke Nhava Sheva di Mumbai.

Perairan Selat Hormuz, di dekat lokasi penangkapan MSC Aries, adalah rute penting bagi kapal tanker minyak yang membawa minyak dari Arab Saudi dan produsen minyak Teluk lainnya ke pasar global. Selat Hormuz juga menjadi jalur vital bagi kapal kontainer yang berlayar menuju dan dari Khalifa dan pelabuhan kontainer yang besar di Jebel Ali, Dubai.

Sebagian besar kapal kontainer telah menghindari berlayar melalui perairan Yaman sejak bulan Desember, setelah kelompok Houthi yang didukung Iran melakukan serangkaian serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel, Inggris, dan Amerika Serikat. Mereka mengklaim tindakan tersebut sebagai dukungan terhadap warga Palestina di Gaza. Namun, hingga saat ini, jalur melalui Selat Hormuz belum begitu menjadi perhatian utama.

Peta selat hormuz laut merah. (Tangkapan Layar/cnbc.com)Foto: Peta selat hormuz laut merah. (Tangkapan Layar/cnbc.com)
Peta selat hormuz laut merah. (Tangkapan Layar/cnbc.com)

Tidak hanya itu, Energy Information Administration (EIA) mencatat Iran merupakan produsen minyak mentah terbesar kelima di OPEC pada tahun 2021 dan produsen gas alam terbesar ketiga di dunia pada tahun 2020.

Negara ini memiliki sebagian dari cadangan minyak dan gas alam terbesar di dunia, menempatkannya sebagai pemegang cadangan minyak terbesar ketiga dan cadangan gas alam terbesar kedua di dunia pada tahun 2021. Hingga akhir tahun 2021, Iran menyumbang 24% dari cadangan minyak di Timur Tengah dan 12% di dunia.

Meskipun memiliki cadangan yang melimpah, produksi minyak mentah Iran mengalami penurunan sejak tahun 2017 karena sektor minyak mengalami kurangnya investasi dan sanksi internasional selama beberapa tahun. Jika sanksi dicabut, produksi minyak mentah Iran bisa kembali ke kapasitas penuh, yang menurut EIA mencapai 3,7 juta barel per hari (bpd).

Cadangan Minyak Iran Terbesar ke-2 DuniaFoto: Source: EIA
Cadangan Minyak Iran Terbesar ke-2 Dunia

"Israel bersiap menghadapi serangan langsung dari Iran di bagian selatan atau utara Israel pada Jumat atau Sabtu ini," kata seorang sumber yang akrab dengan masalah tersebut kepada The Wall Street Journal. Seorang yang diberi informasi oleh kepemimpinan Iran mengatakan kepada Jurnal bahwa belum ada keputusan akhir yang dibuat, meskipun rencana untuk melakukan serangan sedang dalam pembahasan.

Orang-orang yang akrab dengan penilaian intelijen Barat memberitahu Bloomberg News bahwa serangan oleh Iran, atau para proxy-nya, dengan menggunakan drone dan rudal terhadap Israel bisa terjadi pada akhir pekan ini.

Kedutaan AS di Yerusalem pada hari Kamis membatasi pegawai pemerintah dan keluarga mereka dari perjalanan pribadi di luar Tel Aviv, Yerusalem, dan Beersheba "dengan penuh kehati-hatian" hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, telah bersumpah akan menghukum Israel atas serangan rudal terhadap bangunan diplomatik Republik Islam di Damaskus, Suriah, pekan lalu yang menewaskan tujuh pejabat militer Iran.

Harga minyak melonjak setelah serangan tersebut, meskipun kontrak berjangka sedikit turun pekan ini karena data inflasi dan penumpukan minyak mentah AS telah membebani pasar.

Israel telah memperingatkan Iran bahwa mereka akan membalas jika Tehran menyerang Israel.

"Jika Iran menyerang dari wilayahnya, Israel akan bereaksi dan menyerang Iran," kata Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, di platform media sosial X pada hari Rabu, dengan menandai Khamenei.

Ìý

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mza/mza)
Tags


Related Articles

Most Popular
Recommendation