²©²ÊÍøÕ¾

9 Konglomerat Ini Bisa Cuan Besar Usai Prabowo Sah Jadi Presiden

Susi Setiawati, ²©²ÊÍøÕ¾
23 April 2024 11:40
Ilustrasi Prabowo Gibran (²©²ÊÍøÕ¾/ Edward Ricardo)
Foto: Ilustrasi Prabowo Gibran (²©²ÊÍøÕ¾/ Edward Ricardo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan sengketa hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 yang diajukan pasangan alon (paslon) calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

MK menggelar sidang pengucapan putusan sengketa Pilpres 2024 di Gedung MK pada Senin (22/4/2024). Sengketa ini diadili oleh delapan hakim MK yang dipimpin oleh Ketua MK Suhartoyo.

Dengan hasil putusan MK ini pun sudah dipastikan bahwa pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029. Prabowo-Gibran tinggal menunggu ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Kemenangan pasangan Prabowo-Gibran tentu tidak luput dari dukungan para pengusaha konglomerat di balik kubu 02 tersebut.

Berikut deretan pengusaha konglomerat di balik kubu Prabowo-Gibran antara lain:

1. Aburizal Bakrie, Grup Bakrie

Aburizal Bakrie atau pria yang biasa disapa Ical ini dikenal sebagai pengusaha kawakan dan pernah menjabat Ketua Umum Partai Golkar. Ical juga pernah menjabat Menteri Koordinator Perekonomian masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla pada 2004. Setahun kemudian, ia beralih tugas menjadi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat hingga 2009. Ia juga pernah menjabat Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) selama dua periode 1994-2004.

Kini Ical berposisi sebagai dewan pembina di dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) dan mendukung capres dan cawapres nomor urut dua.

Dengan dukungan dari Ical, maka saham group Bakrie akan mendapat dorongan positif ketika capres dan cawapres yang mereka dukung menang dalam Pemilu 2024.

Berikut 11 perusahaan group bakrie yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

2. Hatta Rajasa

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang pernah menjabat Ketua Umum di partai tersebut, juga dikenal sebagai pengusaha bidang minyak dan gas (Migas), serta tambang. Bisnisnya dijalankan di bawah PT Arthindo, PT Arthasia Cipta Pratama, dan PT Arthadaya Coalindo. Di masa Pemerintahan Presiden SBY, Hatta juga pernah menjabat berbagai posisi menteri, seperti Menteri Sekretaris Negara, Menteri Perhubungan, dan Menristek.

Sayangnya perusahaan dibawah naungan Hatta belum terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Hashim Djojohadikusumo

Berperan sebagai ketua dewan pengarah Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo merupakan pengusaha pemilik Arsari Grup. Usahanya mencakup sektor agro seperti perkebunan, energi, pertambangan dan bisnis-bisnis lain berbasiskan sumber daya alam.

Hashim mulai merintis usahanya, PT Era Persada, yang bergerak di bidang perdagangan dalam negeri. Setelah membangun Era Persada, Hashim mengelola sejumlah perusahaan, antara lain: PT Tidar Kerinci Agung pada 1984, PT Prahabima pada 1985, PT Bank Universal pada 1985, PT Ina Persada pada 1986, dan PT Tirtamas Majutama pada 1987.

Sayangnya perusahaan dibawah naungan Hashim belum terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Pandu Patira Sjahrir

Pandu merupakan keponakan dari Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan. Pandu merupakan pengusaha sekaligus Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).

5. Putri K. Wardhani

Putri Kuswisnu Wardani dikenal sebagai pengusaha kosmetik. Ia merupakan bos perusahaan PT Mustika Ratu Tbk (MRAT).

6. Erwin Aksa

Erwin Aksa menjadi pengusaha nasional mengikuti jejak sang ayah bersama Bosowa Group. Ia aktif sebagai pengusaha kondang nasional, usahanya merambah berbagai sektor lewat bendera Recapital Group.

Sayangnya Bosowa Group belum mencatatkan perusahaannya ke Bursa Efek Indonesia.

7. Theo Sambuaga

Nama Theo Sambuaga tak asing lagi di dunia bisnis Tanah Air. Theo Sambuaga merupakan Presiden Komisaris perusahaan-perusahaan yang bernaung di bawah Lippo Group, seperti PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), PT Multipolar Tbk (MLPL), dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA). Namun kini nama Theo Sambuaga telah tidak tercatat sebagai Presiden Komisaris di Lippo Group karena telah mengundurkan diri.

8. Totok Lusida

Ketua Dewan Pakar Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini juga merupakan Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI). Totok yang berlatar belakang sarjana farmasi, justru terjun sebagai pengusaha di bisnis properti yang tidak berhubungan dengan pendidikannya. Bisnis propertinya dijalankan melalui sejumlah perusahaan yang dia dirikan seperti PT Lusida Graha Makmur, PT Lusida Jaya Makmur, PT Lusida Mitra Makmur, PT Bangun Mitra Persada, dan sejumlah perusahaan lainnya.

Namun, sayangnya perusahaan properti yang didirikan Totok belum terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

9. Wishnu Wardana

Wishnu Wardana merupakan Presiden Direktur / CEO PT Indika Energy tbk (INDY). Sejak tahun 2004, ia mendirikan Teladan Resources di bawah naungan PT. Teladan Prima Agro Tbk (TDLN), yang fokus bisnisnya adalah perkebunan sawit.

Demikian deretan nama-nama pengusaha konglomerat beserta perusahaannya di balik kubu Prabowo-Gibran.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

²©²ÊÍøÕ¾ Research

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation