
Uzbekistan Menjelma Jadi Raksasa Sepakbola, Ini Rahasianya

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Sepakbola Uzbekistan berkembang pesat hingga menjadi negara yang diperhitungkan dalam sepak bola level junior di Asia. Perkembangan pesat tersebut tidak bisa lepas dari dukungan pemerintah hingga keterlibatan swasta.
Tim nasional (Timnas) Uzbekistan U-23 akan menjadi lawan timnas Indonesia U-23 pada semifinal Piala Asia U-23 pada hari ini, Senin 929/4/2024). Uzbekistan adalah runner up 2022 dan pernah menjadi juara pada 2028 di ajang tersebut.
Sepak bola adalah olahraga paling populer di Uzbekistan, negara yang memperoleh kemerdekaan pada 1991 setelah lepas dari Uni Soviet. Asosiasi nasional mengambil bagian dalam semua kompetisi yang diselenggarakan oleh FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia.
Revolusi Sepakbola Uzbekistan
Setelah merdeka, pemerintah terus mengembangkan sepak bola mereka hingga level yang paling bawah yakni sekolah dasar hingga senior.
Presiden Uzbkeistan Shavkat Miromonovich Mirziyoyev pada April 2023 menandatangani dekrit yang memperkuat pengembangan sepak bola, dengan penekanan pada keterlibatan generasi muda, mengubah sekolah sepak bola menjadi akademi, dan memanfaatkan keahlian internasional dari negara-negara seperti Jepang dan Kroasia.
Dikutip dari Gazeta.uz, Pada tanggal 7 April 2023, Presiden Uzbekistan menandatangani dekrit tentang pengembangan komprehensif sepak bola massal dan profesional.
Dokumen tersebut mengatur langkah-langkah untuk mengembangkan sepak bola di kalangan masyarakat, terutama kaum muda. Dengan demikian, festival dan kompetisi "Sepak Bola Massal" akan diadakan setiap tahun di kalangan pemuda mahallas (distrik), termasuk organisasi pendidikan pra-sekolah, kompetisi nasional "Sepak Bola di Sekolah" akan diadakan di kalangan siswa sekolah, dan kompetisi nasional "Liga Pelajar" akan diadakan setiap tahun di kalangan mahasiswa.
Direncanakan juga untuk menciptakan kondisi yang diperlukan bagi kaum muda, termasuk penyandang disabilitas, untuk bermain sepak bola.
Berdasarkan keputusan tersebut, sekolah sepak bola akan dipindahkan dari sistem Kementerian Kebijakan Pemuda dan Olahraga ke Asosiasi Sepak Bola Uzbekistan dan akan diubah menjadi akademi sepak bola.
Sejauh menyangkut sepak bola "besar", diputuskan untuk menggunakan pengalaman Jepang dan Kroasia untuk pengembangannya dan mempekerjakan spesialis untuk menerapkan pengalaman asing sebagai direktur teknis Asosiasi Sepak Bola dan akademi sepak bola.
Selain itu, perluasan penggunaan sistem VAR (video asisten wasit) juga dipertimbangkan untuk memastikan keadilan dan transparansi dalam pertandingan sepak bola.
Resolusi tersebut menyetujui proposal dari Pabrik Pertambangan dan Metalurgi Almalyk dan Navoi, Uzmetkombinat dan Uzbekneftegaz untuk memberikan sponsor bagi pengembangan sepak bola. Dalam sebulan, sponsor akan ditugaskan ke klub sepak bola profesional di Liga Super dan Liga Pro Uzbekistan.
Klub sepak bola profesional dengan anggaran negara sebesar 50% atau lebih dalam dana resmi mereka diizinkan untuk membeli peralatan olahraga, peralatan, obat-obatan, nutrisi olahraga, rumput sintetis, peralatan olahraga, dan barang-barang lain yang diperlukan untuk sepak bola melalui kontrak langsung.
![]() Timur Kapadze Pelatih Uzbekistan U-23 (Dok. AFC) |
Keputusan tersebut juga membentuk Dana Dukungan Sepak Bola Uzbekistan di bawah Asosiasi Sepak Bola. Dukungan tersebut berupa pembiayaan dari sumber-sumber berikut:
Dana yang dialokasikan dari APBN;
- Sponsor dari Uzmetkombinat, pabrik metalurgi Almalyk dan Navoi, serta Uzbekneftegaz
- Sumbangan amal dari perorangan dan badan hukum, termasuk non- penduduk Uzbekistan
- Penerimaan dari penempatan dana sementara dari Funding atau donor dari deposit atau simpanan pada bank umum
- Hibah dan bantuan teknis dari organisasi keuangan internasional dan negara asing
Kementerian Ekonomi dan Keuangan diinstruksikan untuk mengalokasikan 25 miliar soum atau sekitar Rp 32 miliar setiap tahunnya dari anggaran negara untuk mendukung pengembangan sepak bola mulai 2023
Dana tersebut akan digunakan untuk tujuan berikut:
- Mengembangkan sepak bola massal dan profesional, pembelian peralatan dan fasilitas modern
- Menanggung biaya pembuatan sistem pelatihan metode pengajaran tingkat lanjut dan inovasi bagi spesialis sepak bola, termasuk insentif bagi spesialis asing yang direkrut dari luar negeri
- Pengadaan dan penerapan teknologi sepak bola modern, dan lain-lain
Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengalokasikan US$4,2 juta atau sekitar Rp 68,2 miliar(US$1= Rp 16.235) untuk membangun empat lapangan sepak bola modern pada 2022−2023 di stadion Dustlik di distrik Yukorichirchik di wilayah Tashkent.
Terdapat rencana untuk membangun pusat pelatihan tim nasional untuk tim sepak bola segala kategori umur di stadion Dustlik pada tahun 2023−2024. Pusat ini juga akan menjadi tuan rumah Akademi Sepak Bola Anak dan Remaja Partai Republik.
Sepakbola dan Imej Uzbekistan di Dunia
Nikkei Asia menjelaskan posisi penting sepak bola Uzbekistan dengan mengutip Manuel Veth, pemimpin redaksi Futbolgrad, sebuah situs sepak bola yang berfokus pada bekas blok Soviet.
Dalam pandangan Veth, mentalitas era komunis yang memandang olahraga sebagai latihan pembangunan bangsa "telah terbawa sedemikian rupa sehingga negara-negara kini menginginkannya, menggunakan olahraga untuk menunjukkan citra positif negara mereka, membantu mencakup isu-isu lain, seperti hak asasi manusia."
Uzbekistan, yang merupakan salah satu negara dengan catatan hak asasi manusia terburuk di dunia, menurut organisasi seperti Amnesty International dan Human Rights Watch, "adalah contoh utama dari hal ini," ujar Veth.
Akan tetapi, Uzbekistan adalah contoh yang baik tentang bagaimana sepak bola berkembang cukup cepat dibandingkan negara-negara lain di Asia Tengah, dan menjadikan tim Serigala Putih
Uzbekistan sangat serius dalam mengembangkan sepak bola remaja dalam jangka waktu yang sangat lama, pada usia 9 hingga 10 tahun. Sepakbola pemuda Uzbekistan, baik U17 dan U20, lolos ke Piala Dunia yunior dan tim U23 meraih Piala Asia U-23 pada 2018.
Pemain Uzbekistan memiliki keterampilan yang lebih baik. Berbeda dengan negara-negara lain di Asia Tengah, keterampilan mereka termasuk yang terbaik, atau bisa dibilang, yang terhebat. Hal ini membuat mereka mampu mengejar ketertinggalan.
Prestasi Uzbekistan
1. Medali Emas Asian Games (1994)
2. Tempat ke Empat Piala Asia (2011)
2. Juara Piala Asia U-23 (2018)
²©²ÊÍøÕ¾ Research
[email protected]si Uzbekistan
(saw/saw)