Sejarah! Indonesia Lolos ke Final Uber Cup 2024, Perdana Sejak 2008

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pertarungan sengit antara pebulutangkis muda Indonesia, Komang Ayu Cahya Dewi, dan lawannya Kim Min Sun dari Korea Selatan (Korsel) telah mengantar Indonesia menuju ke final Uber Cup 2024. Pertandingan penentuan di semifinal Uber Cup arena Hi-Tech Zone Sports Centre Gymnasium berhasil mengamankan kemenangan dengan skor ketat Indonesia unggul 3-2.
Mengutip detikSport, berikut hasil Semifinal Uber Cup 2024:
- Gregoria Mariska Tunjung vs Sim Yu Jin 21-15, 21-13
- Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti 6-21, 18-21
- Ester Nurumi Tri Wardoyo vs Kim Ga Ram 20-22, 21-16, 21-12
- Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto vs Jeong Ha Eun/Kong Hee Yong 15-21, 14-21
- Komang Ayu Cahya Dewi vs Kim Min Sun 17-21, 21-16, 21-19.
Kemenangan epik ini tidak hanya membawa Indonesia ke babak final, tetapi juga mengembalikan kejayaan bulu tangkis Indonesia yang terakhir kali berada di final pada 2008. Indonesia akan menghadapi tim tuan rumah yang kuat, China, yang berhasil lolos setelah mengalahkan Jepang dengan skor 3-0.
Sejarah Uber Cup Indonesia
Mengintip sejarah kejuaraan Uber Cup sebelumnya, China telah mendominasi Uber Cup sejak 1990. Dalam periode 1990 - 2022, China telah memenangkan gelar Uber Cup sebanyak 12 kali. Meski demikian, Indonesia, Korea Selata, dan Jepang yang merupakan pesaing ketatnya, sempat beberapa kali merebut gelar juara.
Indonesia telah meraih gelar Uber Cup sebanyak dua kali, pada tahun 1994 dan 1996. Setelah periode tersebut, Indonesia hanya mampu menyabet gelar runners-up yang terjadi pada 1998 dan 2008. Indonesia harus puasa gelar sejak 2008 dan akhirnya pada 2024 ini mampu mengamankan posisi dengan mencapai final.
Korea Selatan, meraih gelar Uber Cup pada 2010 dan 2022 dengan mengalahkan China sebagai juara bertahan. Pada Uber 2024, Korea Selatan harus tunduk dengan kekalahan tipis melawan Indonesia dengan skor 3-2.
Indonesia dan China, dua negara dengan sejarah kejayaan di Uber Cup, kembali akan berjumpa setelah Indonesia harus menerima gelar runner up akibat kekalahannya dengan China pada 2008.
Meski demikian, kondisi ini tidak menutup kemungkinan Indonesia mengangkat piala juara mengingat adanya histori serta kehausan para pemain yang harus puasa gelar Uber Cup sejak 2008.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
Ìý
(mza/mza)