
Mau Pensiun dari Duit Dividen Bank, Berapa Modalnya?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pensiun tidaklah menakutkan jika kita tahu cara mengelola uang dengan baik. Salah satunya, adalah dengan mengandalkan dividen.
Dividen merupakan keuntungan ketika kita berinvestasi saham, yang didapatkan dari sebagian laba bersih perusahaan.
Dividen biasanya dibagikan setahun sekali, tetapi beberapa perusahaan ada yang membagikan lebih dari satu kali setahun. Namun, tidak menutup kemungkinan ada pula yang tidak membagikan sama sekali.
Sifat dividen tidak wajib bagi perusahaan untuk membagikan, tetapi perusahaan yang punya profitabilitas solid disertai dengan prospek bisnis berkelanjutan memiliki peluang lebih tinggi membagikan dividen tiap tahun.
²©²ÊÍøÕ¾ Research melihat ada beberapa emiten yang cocok dijadikan sebagai investasi untuk pensiun kelak.
Sektor perbankan big caps terbilang paling rajin bagi dividen, mulai dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Empat bank tersebut sudah terbukti konsisten bagi dividen dalam 20 tahun terakhir, meskipun yield relatif kecil tiap tahun. Namun, konsistensi ini menjadi bukti bahwa perbankan big caps cukup menarik dijadikan investasi sebagai dana pensiun.
Jika dihitung selama 20 tahun terakhir, keuntungan total yang didapatkan dari dividen dan capital gain sudah mencapai ribuan persen. BBCA memimpin dengan total keuntungan mencapai 5210%, disusul BBRI dan BMRI, masing-masing hingga 3251% dan 2579%, sementara BBNI untung 819%.
Berikutnya ada PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), sudah tujuh tahun terakhir emiten ini rajin bagi dividen dengan yield cukup atraktif. Pada 2023, dividen yang dibagikan pernah keuntungan paling tinggi mencapai 8,66% dan secara rata-rata dalam tujuh tahun terakhir, yield yang didapatkan 5,65%.
Jika ada investor yang sudah pegang BNGA selama tujuh tahun dari harga Rp805 per lembar hingga hari ini, Senin (20/5/2024) di harga Rp1.885 per lembar, maka investor sudah mendapatkan keuntungan nyaris dua kali lipat dari modal awalnya.
Rinciannya 134% didapatkan dari capital gain, dan sisanya sekitar 60% dari dividen dengan akumulasi Rp483,17 per lembar.
Lantas jika kita baru mau masuk, butuh modal berapa?
Jika mau beli saham-saham di atas untuk pensiun, ²©²ÊÍøÕ¾ Research memperkirakan jika ingin mendapatkan Rp20 juta per bulan, maka modal yang harus disiapkan secara lump sump berurutan dari BBCA senilai Rp10,76 miliar, kemudian disusul BBNI Rp9,56 miliar, BBRI Rp7,40 miliar, BMRI Rp7,40 miliar, dan BNGA Rp4,2 miliar.
Modal sekali beli memang terbilang sangat besar untuk mencapai dana pensiun Rp20 juta per bulan dari dividen, tetapi jika modal terbatas bisa lakukan dollar cost averaging (DCA) atau beli bertahap dengan target mencapai jumlah lot seperti dihitung pada tabel di atas.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(tsn/tsn)