
Bisnis Aspal & Manufaktur Ambruk, JKON Raih Laba Hanya Rp1 Miliar

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ -ÌýPT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) menghadapi tantangan serius denganÌýkinerja keuangan yang menunjukkan penurunan yang signifikan pada pendapatan dan laba bersihnya. Pada kuartal pertama 2024, perusahaan mencatat penurunan pendapatan sebesar 59,9% dari periode sebelumnya, yang berdampak langsung pada laba bersih yang turun drastis.
Hal ini menjadi sorotan utama bagi JKON, menggambarkan potensi tantangan yang dihadapi dalam mengatasi dinamika pasar dan operasional. Lantas bagaimana kinerja keuangan detail dari JKON?
JKON telah merilis laporan keuangan untuk kuartal pertama 2024. Perusahaan mencatat total pendapatan sebesar Rp 654 miliar, mengalami penurunan signifikan dari pendapatan kuartal sebelumnya yang mencapai Rp 1.633 miliar.
Pendapatan PT Jaya Konstruksi pada kuartal pertama tahun 2024 mengalami penurunan 59,9% dibandingkan dengan kuartal keempat tahun 2023. Penurunan ini menjadi perhatian utama karena pendapatan yang tercatat sebesar 654 miliar IDR lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Q1 2023 yang mencapai 832 miliar IDR.
Meskipun mengalami penurunan pendapatan, JKON hanya mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1 miliar pada Q1 2024. Kinerja ini menunjukkan penurunan signifikan dari laba bersih sebesar Rp 149 miliar pada Q4 2023.
Laba bersih juga JKON mengalami fluktuasi yang cukup besar, dengan laba tertinggi tercatat pada Q4 2022 sebesar Rp 95 miliar dan laba terendah tercatat pada Q2 2021 dengan kerugian sebesar Rp 46 miliar.
Laporan keuangan kuartal pertama 2024 menunjukkan adanya pergeseran dalam kontribusi laba bruto dari berbagai segmen usaha JKON. Segmen aspal dan manufaktur beton tampil sebagai penyumbang utama laba bruto, sementara segmen konstruksi dan gas mengalami penurunan kontribusi. Handling equipment dan pendapatan jasa lainnya tetap stabil.
Penurunan pendapatan yang paling signifikan terjadi di segmen konstruksi dan gas. Pendapatan dari segmen konstruksi turun drastis sebesar 28,8% dari 225,95 miliar IDR pada Q1 2023 menjadi 160,96 miliar IDR pada Q1 2024. Penurunan ini juga tercermin pada laba bruto yang mengalami penurunan lebih dari setengahnya, dari 20,06 miliar IDR menjadi 9,96 miliar IDR.
Di sisi lain, segmen aspal menunjukkan kinerja yang kuat meskipun mengalami sedikit penurunan pendapatan sebesar 9,0%, dari 259,21 miliar IDR pada Q1 2023 menjadi 235,77 miliar IDR pada Q1 2024. Namun, laba bruto segmen ini meningkat signifikan sebesar 20,0%, dari 31,18 miliar IDR menjadi 37,41 miliar IDR.
JKON menunjukkan kinerja keuangan yang kompetitif dalam beberapa aspek seperti rasio keuangan. Meskipun demikian, perusahaan perlu meningkatkan profitabilitasnya seperti yang tercermin dalam NPM dan ROA yang lebih rendah dibandingkan dengan kompetitornya. Dengan struktur permodalan yang konservatif dan likuiditas yang kuat, JKON memiliki fondasi yang baik untuk meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas di masa mendatang.
Layakkah Investasi?
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) mencatat total pendapatan Rp 654 miliar pada kuartal pertama 2024, turun signifikan dari Rp 1.633 miliar pada kuartal sebelumnya, serta lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 832 miliar.
Penurunan terbesar terjadi di segmen konstruksi dan gas, sedangkan segmen aspal menunjukkan peningkatan laba bruto. Meskipun laba bersih hanya mencapai Rp 1 miliar pada Q1 2024, turun drastis dari Rp 149 miliar pada Q4 2023, JKON menunjukkan rasio keuangan yang kompetitif, seperti PER 6 dan PBV 0.4, yang menunjukkan potensi undervaluasi. Likuiditas yang kuat dengan current ratio 2.2 dan quick ratio 1.7, serta struktur permodalan konservatif dengan DER 0.4, menjadi keunggulan perusahaan. Namun, profitabilitas perlu ditingkatkan, terutama dalam NPM 0.1% dan ROA 3.2% yang lebih rendah dibandingkan kompetitor. Dengan potensi undervaluasi dan fondasi keuangan yang kuat, JKON memiliki risiko yang tinggi bagi investor dengan tingginya volatilitas dan kekhawatiran penurunan kinerja operasional terus berlanjut.
Ìý
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
Ìý
(mza)