²©²ÊÍøÕ¾

Review Sepekan

Harga Minyak Ambrol di Bawah US$80 per Barel, Ini Biang Keroknya

Revo M, ²©²ÊÍøÕ¾
09 June 2024 10:30
FILE PHOTO: Oil pours out of a spout from Edwin Drake's original 1859 well that launched the modern petroleum industry at the Drake Well Museum and Park in Titusville, Pennsylvania U.S., October 5, 2017. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo
Foto: Ilustrasi: Minyak mengalir keluar dari semburan dari sumur 1859 asli Edwin Drake yang meluncurkan industri perminyakan modern di Museum dan Taman Drake Well di Titusville, Pennsylvania AS, 5 Oktober 2017. REUTERS / Brendan McDermid / File Foto

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga minyak dunia lanjut alami penurunan selama perdagangan pekan ini di tengah ketakutan pelaku pasar perihal pasokan yang berlebih.

Dilansir dari Refinitiv, harga minyak dunia WTI pada penutupan perdagangan Jumat (7/6/2024) turun tipis 0,03% ke angka US$75,53 per barel. Sedangkan minyak Brent turun 0,31% ke angka US$79,62 per barel.

Sementara secara mingguan, harga minyak WTI juga melemah 1,9% dan Brent juga turut mengalami depresiasi 2,45%.

Di awal pekan, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, bersama-sama dikenal sebagai OPEC+ memberikan ruang bagi pemotongan sukarela dari delapan anggota untuk dibatalkan secara bertahap mulai Oktober dan seterusnya.

Perpanjangan pemotongan sukarela hingga kuartal ketiga akan memperkuat keterbatasan minyak mentah di musim panas, sementara kemungkinan kembalinya pasokan pada bulan Oktober merupakan indikasi kuat bahwa tingkat dukungan pasar yang ekstrim dari OPEC+ mungkin tidak akan bertahan selamanya, kata Walt Chancellor, seorang analis energi. ahli strategi di Macquarie.

Stok minyak mentah, bensin, dan sulingan AS naik minggu lalu, menurut sumber yang mengutip angka American Petroleum Institute (API). Meningkatnya persediaan biasanya merupakan tanda pasokan melebihi permintaan.

Angka API menunjukkan stok minyak mentah naik lebih dari 4 juta barel dalam pekan yang berakhir 31 Mei, berlawanan dengan perkiraan analis yang memperkirakan penurunan 2,3 juta barel dalam jajak pendapat Reuters .

"Kami telah memperkirakan penurunan 1-2 juta barel (juta barel) dari persediaan minyak mentah komersial AS pada minggu lalu, sehingga peningkatan sebesar 4,1 juta barel yang dicatat oleh American Petroleum Institute (API) mewakili kejutan bearish yang jelas," tulis analis energi independen Tim Evans.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation