
Sejarah, Peran & Jumlah BPD di RI: Apa Beda dengan Bank Konvensional?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bank menjadi Lembaga keuangan yang melekat di masyarakat. Di Indonesia sendiri, bank umum dibagi menjadi dua yakni konvensional Syariah.
Bank umum konvensional dibagi menjadi empat bagian yakni Bank Persero, Bank Pembangunan Daerah (BPD), Bank Swasta Nasional dan kantor cabang Bank Asing. Sementara bank umum Syariah dibagi menjadi dua yakni Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank Swasta Nasional.
Hingga tahun 2023, jumlah bank umum tercatat 105 bank dengan 24.276 kantor cabang.
Bank Pembangunan Daerah (BPD) berbeda dengan bank lainnya. BPD merupakan lembaga keuangan yang diberi mandat oleh pemerintah daerah dan bertanggung jawab atas pengelolaan dana pemerintah daerah serta memberikan kredit kepada masyarakat.
BPD pertama kali berdiri pada tahun 1961 bernama Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (BPD Jawa Barat) yang kemudian diikuti pendirian BPD di daerah-daerah lainnya. Pada saat itu, BPD didirikan untuk memfasilitasi pembangunan di daerah-daerah Indonesia yang masih terbilang sulit dijangkau oleh bank-bank besar nasional.
BPD merupakan bentuk inovasi perbankan Indonesia, karena mengadaptasi kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat. BPD tidak hanya menjalankan fungsi sebagai bank, tetapi juga ikut terlibat dalam pengembangan ekonomi di daerah-daerah Indonesia.
Fungsi dan Peran BPD dalam Masyarakat
BPD memiliki fungsi dan peran yang sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah, khususnya bagi masyarakat kecil dan menengah. BPD dapat memberikan kredit atau pembiayaan dengan suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan bank konvensional.
Selain itu, BPD juga bertanggung jawab dalam mengumpulkan dana masyarakat dan melakukan investasi di sektor riil untuk membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah.
Perbedaan BPD dengan Bank Lainnya
Perbedaan utama antara BPD dan bank lainnya adalah pada kepemilikan saham dan tujuan pendirian. Bank umum atau konvensional dimiliki oleh investor swasta dan tujuannya untuk mendapatkan keuntungan. Sedangkan BPD dimiliki oleh pemerintah daerah dan tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah.
Ketika sedang mencari lembaga keuangan untuk memenuhi kebutuhan finansial, pastikan Anda memahami perbedaan antara BPD dan bank lainnya. Dalam situasi di mana Anda ingin memanfaatkan layanan perbankan dengan suku bunga yang lebih rendah serta mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah, maka BPD merupakan pilihan yang tepat.
Pengaruh BPD terhadap Perekonomian Indonesia
BPD memiliki peran penting dalam membantu perekonomian Indonesia. BPD mengembangkan sisi kredit untuk perbaikan ekonomi di wilayah Indonesia. Selain itu, BPD membantu dalam mengembangkan dan meningkatkan daya saing produk lokal melalui pendanaan, layanan perbankan yang aman dan mudah, juga dukungan pada pengembangan sektor usaha kecil dan menengah (UKM).
Seiring dengan perkembangan zaman, BPD pun terus beradaptasi dalam menghadapi tantangan masa depan. Salah satu tantangan yang dihadapi BPD saat ini adalah persaingan industri perbankan global yang terus meningkat. Meskipun begitu, BPD tetap berkomitmen untuk membantu perekonomian Indonesia dan pembangunan di daerah-daerah Indonesia yang membutuhkan fasilitas perbankan lokal.
²©²ÊÍøÕ¾ Research
