
Ini Kata Pejabat The Fed Soal Pangkas Suku Bunga, Segera Terwujud?

´³²¹°ì²¹°ù³Ù²¹,Ìý²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia - Para pelaku pasar memperkirakan akan ada pemangkasan suku bunga Bank Snetral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau Teh Fed sebanyak dua kali pada tahun ini. Namun, harapan ini tidak didukung oleh para pejabat The Fed yang bernada negatif.
Menurut perangkat FedWatch, peluang The Fed memangkas suku bunga akan terjadi pada September dan Desember. Masing-masing sebanyak 25 basis poin dari saat ini 5,25% - 5,50% menjadi 4,75% - 5,00% pada akhir tahun.
Sayangnya, komentar dari para pejabat The Fed malah berkebalikan dari harapan pasar. Semua pejabat Fed yang berbicara pada hari Selasa menekankan komitmen The Fed untuk mengambil keputusan berdasarkan data ekonomi yang masuk.
Presiden Fed New York John Williams
"Saya memperkirakan suku bunga akan turun secara bertahap selama beberapa tahun ke depan, mencerminkan fakta bahwa inflasi kembali ke target kami sebesar 2% dan perekonomian bergerak dalam jalur berkelanjutan yang sangat kuat," kata Presiden Fed New York John Williams dalam sebuah pernyataan. wawancara di saluran televisi Fox Business.
Presiden Fed Chicago Austan GoolsbeeÂ
Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee menyebut data inflasi terbaru "sangat bagus, setelah beberapa bulan menunjukkan angka yang kurang bagus, jadi mudah-mudahan kita akan melihat lebih banyak data seperti itu."
Tahun lalu lonjakan pasokan pekerja dan barang memungkinkan inflasi turun dengan cepat tanpa meningkatkan pengangguran, sebuah kombinasi "ajaib" yang mungkin masih memiliki ruang untuk dijalankan tahun ini, kata Goolsbee. Pejabat Fed lainnya terdengar sedikit lebih skeptis.
Presiden Fed Dallas Lorie Logan
"Kami berada dalam posisi yang baik, kami berada dalam posisi yang fleksibel untuk memantau data dan bersabar," kata Presiden Fed Dallas Lorie Logan dalam sebuah acara di Austin, Texas.
Meskipun data terbaru yang menunjukkan inflasi mereda adalah "berita baik", namun harus ada "data tersebut dalam beberapa bulan lagi agar kita benar-benar percaya pada perkiraan kita bahwa kita sedang menuju ke angka 2%."
Presiden Fed St. Louis Alberto Musalem
Presiden Fed St. Louis Alberto Musalem, dalam pidato pertamanya mengenai kebijakan moneter sejak mengambil kendali di bank regional Fed, mengisyaratkan potensi pergerakan yang lebih panjang ke depan.
"Saya perlu mengamati periode inflasi yang menguntungkan, permintaan yang moderat, dan peningkatan pasokan sebelum menjadi yakin bahwa penurunan kisaran target suku bunga dana federal adalah hal yang tepat. Kondisi ini bisa memakan waktu berbulan-bulan, dan kemungkinan besar akan terjadi dalam beberapa kuartal, "kata Musalem kepada CFA Society St. Louis.
Presiden Fed Boston Susan CollinsÂ
Presiden Fed Boston Susan Collins memperingatkan agar tidak bereaksi berlebihan terhadap berita ekonomi yang "menjanjikan".
"Masih terlalu dini untuk menentukan apakah inflasi akan kembali ke target 2%," kata Collins kepada sebuah kelompok di Lawrence, Massachusetts. "Pendekatan yang tepat terhadap kebijakan moneter terus memerlukan kesabaran, memberikan waktu untuk penilaian yang metodis dan holistik terhadap konstelasi data yang tersedia."
Presiden Fed Richmond Thomas Barkin
Bagi Presiden Fed Richmond, Thomas Barkin, kuncinya adalah agar tekanan harga tetap mereda baik pada sektor jasa maupun barang.
"Kami jelas berada di sisi yang tidak menguntungkan dari inflasi," kata Barkin, dan menambahkan bahwa Ia menemukan data terbaru yang menunjukkan harga konsumen tidak naik sama sekali dari bulan April hingga Mei "menggembirakan." Namun, katanya, data yang tidak lengkap sejak tahun lalu berarti jalur kebijakan ke depan masih belum jelas.
"Kami akan belajar lebih banyak dalam beberapa bulan ke depan dan saya pikir kami berada pada posisi yang baik dari sudut pandang kebijakan untuk bereaksi," katanya.
²©²ÊÍøÕ¾Â INDONESIA RESEARCH
(ras/ras)