
3 Negara Produsen Tekstil Terbesar di Dunia: China Gak Ada Lawan

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Tekstil menjadi industri yang sangat penting bagi kelangsungan hidup masyarakat karena menyangkut kepada kebutuhan sandang masyarakat di seluruh dunia.
Meski ada pasang surutnya, industri tekstil menjadi industri yang tidak lekang waktu dan tidak pernah gagal total karena bagaimanapun tekstil merupakan kebutuhan primer manusia.
Laporan dari Grand View Research Inc menyebut pasar tekstil global diperkirakan akan mencapai US$ 1.420,3 miliar pada 2030.
Industri tekstil sangat besar dan ada beberapa negara yang menjadi pemain kunci dalam industri ini. Negara-negara tersebut tidak hanya menjadi kunci dalam hal produksi tekstil, tetapi juga ada yang sekaligus menjadi kunci dalam ekspor tekstil.
Di 2021, Asia Pasifik muncul sebagai pasar regional terbesar karena kehadiran negara-negara penghasil bahan baku yang besar seperti China, India, Australia, dan Jepang.
Terkait industri tekstil di dunia, China sejak lama telah menjadi global leader dan menguasai lebih dari 50% produksi tekstil dunia pada 2014.
Lalu, negara mana saja yang menjadi produsen tekstil terbesar di dunia? Berikut daftarnya, dikutip dari beberapa sumber.
1. China
China adalah produsen tekstil terbesar di dunia dengan output mencapai 52,2% dari produksi tekstil global tahun 2019. Dengan pertumbuhan pesat selama dua dekade terakhir, industri tekstil China telah menjadi salah satu pilar utama perekonomian Negeri Tirai Bambu.
Sejatinya, China yang menjadi 'raja' tekstil sudah terjadi sejak lama, yakni sejak tahun 1300-an. Adapun produk tekstil yang menjadi ciri khas China saat itu yakni sutra.
Sejak era Neolitikum China, biji rami dibudidayakan dan ditenun menjadi tekstil untuk pakaian dan keperluan lainnya. Tekstil wol memainkan peran kecil, terkait dengan masyarakat perbatasan di utara dan barat.
Budidaya kapas dimulai setidaknya pada abad kedelapan. Pada Dinasti Ming (1368-1644), industri ini telah menjadi industri yang menyaingi produksi sutra.
Meskipun sutra tetap mempertahankan perannya sebagai kain mewah dan simbol budaya China, tetapi kain katun pada akhirnya menjadi bahan yang tersebar luas dan menjadi kebutuhan pokok perekonomian.
Skala bisnis tekstil membuat mereka ekonomis. Biaya rendah dan ketersediaan tenaga kerja yang besar, berkurangnya hambatan perdagangan, serta pasokan bahan yang kuat, merupakan sederet keunggulan kompetitif yang ditawarkan negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa itu.
Terkait pasokan bahan, pada tahun 2017 saja China memproduksi sekitar 79 miliar meter kain dan 5,99 juta metrik ton kapas pada 2017/2018.
Jika dilihat secara bulanan, data Statista menunjukkan pada April 2022 sekitar 3,23 miliar meter kain pakaian diproduksi di China. Volume produksi tekstil bulanan secara konsisten di atas tiga miliar meter.
Adapun beberapa perusahaan manufaktur tekstil terbesar di China di antaranya Jiangsu Hengli Group, Shangtex Holding Co Ltd, Lu Thai Textile Co Ltd, dan Huafu Top Dyed Melange Yarn Co Ltd.
2. India
India adalah produsen tekstil terbesar kedua di dunia dalam hal volume produksi, dengan pangsa 6,9% dari produksi tekstil global tahun 2019.
Industri tekstil India nilainya diperkirakan mencapai US$ 250 miliar pada 2019. Menurut laporan IBEF, industri tekstil Negara Bollywood menyumbang 7% dari output industri pada 2018/2019. Ini berkontribusi 2% terhadap PDB India dan mempekerjakan lebih dari 45 juta orang pada 2018/2019.
Sektor ini juga berkontribusi 15% terhadap pendapatan ekspor India pada 2018-2019. Beberapa perusahaan manufaktur tekstil terbesar di India antara lain Arvind Ltd, Vardhman Textiles Ltd, Welspun India Ltd, Raymond Ltd dan Trident Ltd.
Industri tekstil India secara umum diklasifikasikan menjadi dua segmen. Pertama, sektor yang tidak terorganisir terdiri dari handloom, kerajinan tangan, dan serikultur, yang dioperasikan dalam skala kecil dengan mempraktikkan alat dan metode tradisional.
Kedua, industri yang terorganisir yang menerapkan mesin dan teknik modern dengan skala ekonomi. India telah menggunakan teknologi intensif untuk produksi massal produk tekstil seperti pemintalan, pertenunan, pemrosesan, dan pakaian jadi.
3. Amerika Serikat (AS)
AS menempati peringkat ketiga dalam daftar negara produsen tekstil terbesar di dunia, dengan output-nya mencapai5,3% dari produksi tekstil global tahun 2019.
Berkat produktivitas, fleksibilitas, dan inovasinya, AS terus menjadi salah satu produsen tekstil terbesar di dunia. Negara adidaya ini merupakan produsen dan pengekspor bahan baku tekstil yang kompetitif secara global, mulai dari kain, benang, pakaian, perabotan rumah tangga, dan produk tekstil lainnya.
Mengutip data US National Council of Textile Organizations (NCTO), nilai total pengiriman serat dan filamen, tekstil, serta pakaian jadi buatan AS berjumlah sekitar US$ 76,8 miliar pada tahun 2018, naik dari US$ 73 miliar dalam output pada tahun 2017.
Kekuatan tekstil AS terutama pada kain non-tenunan, kain khusus dan industri, tekstil medis dan baju pelindung. Selain itu, Negeri Paman Sam secara teknis sangat maju di sektor tekstil dan pakaian yang membuat perusahaan tertarik berinvestasi di pasar tekstil AS.
Beberapa perusahaan manufaktur tekstil terbesar di AS di antaranya TJX Companies, VF Corporation, L Brands Inc, Abercrombie & Fitch Co.
Negara Eksportir Tekstil Terbesar di Dunia
Kembali membahas industri tekstil, selain ada negara produsen tekstil terbesar di dunia, juga ada negara dengan eksportir tekstil terbesar di dunia. China tercatat selain menjadi produsen tekstil terbesar di dunia, juga menjadi eksportir terbesar tekstil di dunia.
Lalu, negara mana saja yang menjadi eksportir tekstil terbesar di dunia? Berdasarkan data dari OEC World pada 2022, berikut daftarnya.
1. China
Selain menjadi produsen tekstil terbesar di dunia, China nyatanya juga menjadi eksportir tekstil terbesar di dunia. Sebagian besar pakaian dan aksesoris diekspor dari China ke berbagai negara di dunia.
Nilai ekspor tekstil China mencapai lebih dari US$ 303 miliar atau sekitar 32,2% pada tahun 2022 dan masih tetap kuat hingga kini.
Adapun alasan mengapa China menjadi salah satu negara yang paling disukai untuk mengimpor tekstil adalah karena biaya produksi yang lebih rendah, ketersediaan bahan baku berkualitas baik, infrastruktur industri modern, dan mesin berteknologi tinggi.
Industri tekstil China menawarkan banyak kategori tekstil yang diidam-idamkan oleh pemegang brand fashion. Kategori tersebut adalah produksi kain katun, kain sutra, kain wol, kain rajutan, kain kimia, percetakan dan banyak lagi. Adapun total volume ekspor industri tekstil Tiongkok mencakup lebih dari separuh pasar global.
2. Bangladesh
Bangladesh menduduki peringkat kedua dalam daftar ini namun merupakan salah satu pesaing paling menonjol dalam industri tekstil global. Keuntungan manufaktur di Bangladesh adalah biaya tenaga kerja yang rendah dan didukung oleh jumlah tenaga kerja yang besar.
Tidak mengherankan jika industri tekstil di negara ini mengkhususkan diri pada pesanan dalam jumlah besar. Nilai ekspor Bangladesh mencapai US$ 57,7 miliar atau sekitar 6,13% per 2022.
Tak hanya menjadi eksportir tekstil terbesar kedua di dunia pada 2022, Bangladesh adalah eksportir tekstil terbesar kedua untuk brand fashion ternama di negara-negara barat.
3. Vietnam
Vietnam memiliki tenaga kerja yang terampil dan cukup terjangkau. Negara ini juga dikenal memproduksi kain berkualitas tinggi dan itulah sebabnya negara ini menjadi eksportir tekstil terbesar ketiga di dunia.
Nilai ekspor industri tekstil Vietnam sekitar US$ 48,8 miliar atau sekitar 5,18% per 2022. Vietnam memasok ke negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
4. India
Menjadi salah satu industri tekstil tertua yang dapat ditelusuri kembali ke zaman kolonial, India kini menempati peringkat keempat dalam perdagangan ekspor tekstil global.
Nilai ekspor industri tekstil India mencapai sekitar US$ 41,1 miliar atau 4,36% per 2022. Karena India adalah produsen kapas terbesar kedua di dunia, industri tekstil India mempunyai keuntungan dalam memanfaatkan pasokan kain dalam negeri.
India juga memproduksi serat sutra eksklusif yang sangat didambakan di seluruh dunia. Sektor alat tenun dan kerajinan tangan dalam industri tekstil India sangat berharga namun fungsinya tidak terorganisir.
Sektor lainnya adalah industri tekstil modern yang didukung oleh mesin-mesin canggih. Dalam beberapa tahun terakhir, industri tekstil India telah meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi produk-produk berkualitas baik dan oleh karena itu dianggap sebagai pesaing global yang kuat.
5. Jerman
Jerman menempati peringkat kelima dengan nilai ekspor sekitar US$ 40 miliar atau sekitar 4,25% pada 2022. Benang sintetis, kain rajutan, dan serat buatan merupakan tekstil yang diekspor oleh industri tekstil di Jerman.
Negara dengan sebutan Negeri Panzer ini memiliki industry tekstil kecil dan menengah. Fokus mereka adalah menghasilkan produk berkualitas tinggi daripada mengekspor dalam jumlah yang lebih banyak.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)