²©²ÊÍøÕ¾

Minyak Dunia Membara, Harga BBM Agustus Naik Apa Turun? Ini Ramalannya

mae, ²©²ÊÍøÕ¾
31 July 2024 17:40
Suasana Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di kawasan Warung Jati Barat, Jakarta, Sabtu (1/6/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Faisal Rahman)
Foto: Suasana Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di kawasan Warung Jati Barat, Jakarta, Sabtu (1/6/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Faisal Rahman)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi terancam naik per 1 Agustus 2024 di tengah kenaikan harga minyak dunia. Namun, nilai tukar rupiah yang menguat bisa sedikit memberi peluang untuk menahan harga BBM.

Harga minyak mentah dunia sempat membara pada awal hingga pertengahan Juli karena memanasnya kondisi geopolitik di Timur Tengah.

Israel pada pertengahan Juli 2024 dikejutkan oleh ledakan di ibu kota Tel Aviv yang belakangan diketahui serangan drone. Bukan Hamas ataupun Hizbullah yang mengirimkan serangan tersebut melainkan kelompok Houthi di Yaman.

Harga minyak melandai pada akhir Juli karena melandainya ekonomi China tetapi kembali terbang pada hari ini, Rabu (31/7/2024), karena tewasnya Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh di kediamannya di Teheran, Iran.

Merujuk Refinitiv, rata-rata harga minyak brent berada di angka US$ 83, 87 per barel sepanjang Juli 2024. Harganya naik dibandingkan rata-rata Juni di angka US$ 82,99 per barel.

Rata-rata harga minyak WTI berada di angka US$ 80,58 per barel pada Juli 2024, lebih tinggi sedikit dibandingkan rata-rata Juni yang tercatat US$ 78,84/barel.

Sebaliknya, nilai tukar rupiah menguat pada Juli tahun ini. Rata-rata nilai tukar rupiah pada Juli tercatat Rp16.238,48 per US$1. Angka ini menguat dibandingkan pada Juni 2024 yang tercatat Rp 16.331/US$1.

Rupiah menguat ditopang oleh derasnya inflow di pasar keuangan Indonesia. Arus dana asing tercatat masuk sebesar Rp 14,42 triiliun dalam tiga pekan Juli 2024.

Sebagai catatan, pemerintah menentukan harga BBM berdasarkan formulasi tertentu. Dua variable akan dipakai yakni rata-rata harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah mengingat besarnya impor.

Keputusan Menteri ESDM Nomor 19 K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak menjelaskan formula harga menggunakan rata-rata harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS) dengan satuan USD/barel periode tanggal 25 pada 2 bulan sebelumnya sampai dengan tanggal 24, 1 bulan sebelumnya untuk penetapan bulan berjalan.

Merujuk Refinitiv, rata-rata harga minyak brent pada dua bulan terakhir (Juli-Juni) adalah sebesar US$ 83,43/barel. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan pada dua bulan sebelumnya (Juni-Mei) sebesar US$ 82,99 per barrel.

Sementara itu, rata-rata harga minyak WTI pada dua bulan terakhir (Juli-Juni) adalah sebesar US$ 79,71/barel. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan pada dua bulan sebelumnya (Juni-Mei) sebesar US$ 78,71 per barrel.

Rata-rata nilai tukar rupiah pada Juli 2024 tercatat Rp 16.238,48/US$1, lebih kuat dibandingkan pada Juni 2024 yakni Rp 16.331/US$1.

Dengan hanya melihat rata-rata harga minyak dua bulan yang jauh lebih tinggi harga BBM bisa saja dinaikkan Namun, dengan melihat penguatan nilai tukar maka sulit bagi BBM untuk turun pada Agustus bisa ditahan.

Sebagai catatan, PT Pertamina sudah menahan harga BBM non-subsidi sejak Februari 2024 atau selama enam bulan terakhir.

Seperti diketahui, badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) kompak melakukan penyesuaian harga produk BBM-nya yang dijual di SPBU per 1 Juli 2024. Diantara yang menurunkan harga adalah Shell Indonesia, BP-AKR dan juga Vivo Energy Indonesia, terkecuali SPBU PT Pertamina (Persero).

Misalnya saja, Shell menurunkan beberapa produk harga jual BBM-nya, seperti Shell Super per 1 Juli 2024 ini dibanderol menjadi Rp 13.810 per liter dari yang sebelumnya Rp 14.580 per liter pada Juni 2024.

Lalu, produk Shell V Power dari yang sebelumnya dipatok RP 15.400 per liter mengalami penurunan menjadi Rp 14.700 per liter. Sedangkan untuk BBM Shell Diesel Extra dari yang sebelumnya Rp 15.320 per liter turun menjadi Rp 14.670 per liter.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mae/mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation