²©²ÊÍøÕ¾

Semua yang Perlu Anda Ketahui dari Angkat Besi Olimpiade

Chandra Dwi, ²©²ÊÍøÕ¾
09 August 2024 16:25
Atlet angkat besi Indonesia Eko Yuli Irawan berlaga di nomor angkat besi putra kelas 61 kg pada SEA Games ke-31 di Hanoi, Vietnam, Jumat, 20 Mei 2022. (AP Photo/Achmad Ibrahim)
Foto: Atlet angkat besi Indonesia Eko Yuli Irawan berlaga di nomor angkat besi putra kelas 61 kg pada SEA Games ke-31 di Hanoi, Vietnam, Jumat, 20 Mei 2022. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indonesia kembali mendapatkan medali emas dari cabang olahraga angkat besi pada Olimpiade Paris 2024. Ini adalah medali emas pertama Indonesia dari cabang olah raga (cabor) angkat besi setelah dalam lima Olimpiade sebelumnya menyumbang perak dan perunggu.

Medali emas terbaru untuk Indonesia di Olimpiade Paris 2024 disumbang atlet angkat besi putra Indonesia Rizki Juniansyah yang berjuang di nomor 73 kg putra pada Olimpiade Paris 2024 di South Paris Arena 6, Jumat (9/8/2024) dini hari WIB.

Rizki mempersembahkan emas sekaligus mengumandangkan lagu Indonesia Raya setelah berhasil mencatat total angkatan 354 kg dengan rincian 155 kg angkatan snatch dan 199 kg angkatan clean and jerk.

Sebagai informasi, angkat besi adalah cabor yang menjadi andalan Indonesia dan telah melahirkan banyak legenda mulai dari Raema Lisa Rumbewas hingga Eko Yuli Irawan.

Atlet angkat besi bahkan menjadi salah satu yang tampil pertama di Olimpiade. Indonesia pertama kali mengikuti Olimpiade pada 1952 yang digelar di Helsinki, Finlandia.

Saat itu, Indonesia mengirim tiga wakil terbaiknya yakni Ging Hwie Thio (angkat besi), Habib Suharko (renang), dan Maram Sudarmodjo (atletik).

Prestasi angkat besi Indonesia mulai mencuat sejak Olimpiade Sydney 2000 dengan menyumbang tiga medali yakni satu perak dan dua perunggu.

Atlet-atlet angkat besi Indonesia kemudian tidak pernah absen mempersembahkan medali di setiap keikutsertaannya.

Angkat besi bahkan menyelamatkan muka Indonesia setelah bulu tangkis gagal total di Olimpiade 2012 di London, Inggris.

Setelah lima kali gagal membawa emas, angkat besi akhirnya mampu mengakhiri penantian panjang di Paris. Rizki memutus mimpi buruk angkat besi yang gagal menyumbang medali emas sekaligus memperpanjang tradisi cabor tersebut mempersembahkan medali.

Apa itu Angkat Besi dan Sejarahnya?

Angkat besi merupakan salah satu cabang olahraga yang mengangkat beban dan berbeda dari angkat berat. Dengan menggunakan barbel, olahraga ini membutuhkan kekuatan, kelentukan, konsentrasi, ketahanan, keseimbangan, teknik, mental, kemampuan, dan kedisiplinan.

Olahraga angkat besi dibagi menjadi dua kategori yaitu putra dan putri. Setiap kategori memiliki angkatan beban yang berbeda. Oleh karena itu kamu perlu mengetahui jenis dan cara melakukan angkat besi.

Umumnya, angkat besi terbagi menjadi dua jenis angkatan yakni Snatch dan Clear and Jerk. Menurut International Weightlifting Federation (IWF), snatch adalah jenis angkatan langsung tanpa jeda, atau pengangkatan beban (barbel) yang terkontrol dan seimbang dari lantai ke posisi di atas kepala dalam satu gerakan.

Atlet harus mengangkat beban tertentu dari lantai dengan kedua tangan bisa mengangkat beban secara lurus di atas kepala dalam posisi berdiri sempurna selama beberapa detik.

Sedangkan clean and jerk adalah jenis angkatan langsung tanpa jeda. Atlet harus mengangkat beban dari lantai tanpa boleh menekuk lutut sampai kedua tangan mengangkat beban (barbel) lurus di atas kepala. Dilakukan dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri membunyikan bel tanda angkatan sah.

Kelas Kompetisi Angkat Besi

Pada olahraga angkat besi di Olimpiade, ada beberapa kelas atau kategori berdasarkan beratnya, tentunya olahraga ini juga dapat dimainkan oleh putra dan putri

Berikut kategori olahraga angkat besi di Olimpiade.

Perbedaan Angkat Besi dan Angkat Beban

Secara umum, angkat besi dikenal dengan istilah weightlifting, sedangkan angkat berat dikenal dengan istilah powerlifting.

Angkat besi adalah olahraga yang tak hanya mengutamakan kekuatan. Tetapi juga membutuhkan kelenturan, kecepatan, serta kecepatan. Sedangkan angkat berat adalah olahraga yang mengutamakan kekuatan.

Dalam perlombaan, angkat berat mencari atlet yang mampu mengangkat beban terberat dalam satu kali pengulangan.

Sedangkan dari pola gerakaannya, angkat besi adalah dengan mengangkat barbel di atas kepala dengan gerakan pokok snatch dan clean and jerk. Sedangkan, pola gerakan angkat berat dalam perlombaan tidak sampai di atas kepala namun hanya squat, bench press, dan deadlift.

Dari waktu eksekusinya, angkat berat lebih lambat dibanding angkat besi. Atlet akan lebih lambat saat mengangkat berat agar meminimalisir cedera. Sedangkan pada angkat besi justru lebih cepat sehingga sering menimbulkan cidera.

Sementara dari tenaga yang dihasilkan, Angkat besi ternyata lebih banyak memakan tenaga dibanding angkat berat. Angkat besi membutuhkan banyak otot baik di tubuh bagian atas maupun bawah.

Angkat Besi: Tata Cara Penilaian

Merujuk pada website Komite Olimpiade Indonesia (KOI), angkat besi termasuk dalam salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Olimpiade modern pertama pada 1896. Sejak itu, angkat besi selalu masuk dalam program Olimpiade, kecuali pada 1900, 1908, dan 1912.

Kategori putri baru dipertandingkan pada Olimpiade 2000 di Sydney. Kompetisi angkat besi di Olimpiade telah berkembang banyak. Saat ini, atlet angkat besi melakukan angkatan snatch dan clean-and-jerk dan peringkat mereka ditentukan berdasarkan total angkatan.

Perolehan nilai ditentukan oleh penjumlahan antara beban tertinggi yang mampu diangkat di sesi snatch dan clean and jerk. Atlet dengan berat gabungan tertinggi yang akan keluar sebagai juara. Ketika terjadi nilai seri, atlet yang mencapai total berat lebih dulu dalam waktu paling singkat yang akan jadi pemenang.

Pada awal setiap ronde, atlet yang meminta bobot awal terendah akan dipanggil ke platform terlebih dahulu.

Beban akan ditambahkan ke bar secara progresif dan hanya dapat ditambah, tidak bisa dikurangi. Atlet angkat beban akan angkat sesuai dengan urutan bobot yang diminta hingga setiap pesaing telah melakukan tiga percobaan. Barbel hanya bisa ditambah dalam kenaikan satu kilogram (1 kg) per increment.

Atlet yang gagal dalam ketiga percobaannya di salah satu ronde akan didiskualifikasi dari kompetisi. Jika ini terjadi pada ronde snatch, atlet tersebut tidak akan berkompetisi di ronde clean and jerk.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation