²©²ÊÍøÕ¾

Newsletter

Satu Lagi Kabar Genting dari BI, Investor Siap-Siap Kecewa

Robertus Andrianto, ²©²ÊÍøÕ¾
21 November 2024 05:58
Sekelompok siswa-siswi melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, (21/10/2024).
Foto: Sekelompok siswa-siswi melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, (21/10/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
  • Rilis NPI menjadi salah satu agenda penting yang dapat menjadi penggerak pasar hari ini
  • Efek BI menahan suku bunga diperkirakan masih akan membayangi pasar keuangan RI 
  • Ketidakpastian global semakin mencuat kala Ukraina mengirim bom ke Rusia menggunakan senjata maut milik AS

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia - Pasar keuangan Indonesia tersungkur pada perdagangan kemarin setelah Bank Indonesia memilih mempertahankan suku bunga di tengah ketidakpastian di lingkup global, yang menambah tekanan di pasar.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup merana pada perdagangan Rabu (20/11/2024). IHSG ditutup melemah 0,21% ke posisi 7.180,33. IHSG masih berada di level psikologis 7.100, setelah sempat pulih ke level psikologis 7.200 di awal sesi I.

Nilai transaksi indeks mencapai sekitar Rp 8,6 triliun dengan melibatkan 19 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,1 juta kali. Sebanyak 250 saham terapresiasi, 310 saham terdepresiasi, dan 229 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor teknologi menjadi yang paling parah koreksinya dan juga menjadi penekan (laggard) IHSG pada akhir perdagangan yakni mencapai 1,43%.

Sementara itu, rupiah kembali melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pasca rilis hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang mempertahankan suku bunga BI di level 6%.

Melansir data Refinitiv, pada penutupan Rabu (20/11/2024) rupiah merosot dan turun hingga 0,22% berada di level Rp15.860/US$. Sepanjang hari, nilai tukar rupiah berfluktuasi di rentang Rp15.870/US$ hingga Rp15.820/US$.

Melemahnya rupiah kemarin bersamaan dengan Indeks Dolar AS (DXY) yang menguat hingga 0,11% tepat pukul 15.00 di posisi 106,325. Sehingga rupiah tertekan oleh penguatan dolar.

IHSG dan rupiah merana meski BI kembali menahan suku bunga acuannya kali ini. Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI kali ini, sepakat bahwa suku bunga acuan atau BI Rate kembali ditahan pada level 6%.

Selain itu, BI juga menetapkan suku bunga Deposit Facility turun menjadi 5,25%, sementara suku bunga Lending Facility diturunkan menjadi 6,75%.

Sebelumnya, konsensus ²©²ÊÍøÕ¾, yang melibatkan 17 lembaga atau institusi, menunjukkan mayoritas memprediksi bahwa BI akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke level 5,75%. Namun, delapan lembaga lainnya memproyeksikan bahwa BI akan mempertahankan suku bunga pada level 6%.

Perry Warjiyo juga menyampaikan optimisme terhadap perekonomian nasional, yang diperkirakan tetap tumbuh signifikan hingga akhir tahun.

Bahkan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan realisasi kuartal III-2024 yang mencapai 4,95% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Di sisi lain, investasi diproyeksikan terus meningkat, didukung oleh belanja modal perusahaan serta peningkatan volume produksi dan pemesanan. "Secara keseluruhan tahun, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2024 berada pada kisaran 4,7-5,5%," tutup Perry.

Indeks S&P 500 ditutup stabil pada hari Rabu (20/11/2024), dengan saham Nvidia turun hampir 1% menjelang laporan pendapatan perusahaan yang sangat dinanti. Investor juga mencerna hasil mengecewakan dari Target.

Indeks luas ini berakhir hampir tidak berubah di level 5.917,11, sementara Dow Jones Industrial Average naik 139,53 poin atau 0,32%, menetap di 43.408,47. Nasdaq Composite turun 0,11% dan ditutup di 18.966,14.

"Kekhawatiran atas pendapatan Nvidia dan meningkatnya ketegangan politik membuat investor gelisah," kata Ryan Detrick, Kepala Strategi Pasar di Carson Group. "Namun, mari kita ingat bahwa saham masih mencatatkan tahun yang bersejarah, dan ekonomi tidak menunjukkan tanda-tanda perlambatan yang besar."

Fokus investor tertuju pada Nvidia, yang dikenal sebagai bintang dalam sektor kecerdasan buatan (AI). Hasil laporan keuangan perusahaan ini bisa jadi lebih signifikan dibandingkan laporan ekonomi utama, mengingat kapitalisasi pasarnya yang mencapai $3,6 triliun, dan berpotensi menentukan arah pasar untuk sisa pekan ini. Investor akan mencari detail mengenai permintaan untuk chip AI Blackwell, yang bulan lalu digambarkan CEO Jensen Huang sebagai "gila-gilaan."

Investor mengharapkan laporan ini dapat menjadi pemicu untuk mempercepat kembali pasar menjelang akhir tahun, menyusul melemahnya reli besar pascapemilu yang sebelumnya membawa indeks utama ke level tertinggi baru. Pekan lalu, saham menghadapi tantangan setelah Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, mengisyaratkan bahwa bank sentral belum terburu-buru untuk menurunkan suku bunga. Ketegangan geopolitik yang meningkat antara Rusia dan Ukraina juga mengguncang pasar pada hari Selasa.

"Seperti kebanyakan investor, kami akan mengamati laporan pendapatan NVIDIA hari ini untuk mencari petunjuk tentang bagaimana pengeluaran untuk AI," tulis Chris Senyek dari Wolfe Research dalam catatannya hari Rabu. "Kami melihat aliran berita negatif atau tren pengeluaran yang mengecewakan sebagai salah satu risiko utama yang dapat menunda atau bahkan membalikkan reli besar hingga akhir tahun."

Berita Lainnya: Target Jatuh 21% Akibat Hasil Pendapatan Mengecewakan

Saham ritel Target merosot 21%, mencatatkan penurunan terbesar dalam dua tahun terakhir, setelah melaporkan hasil pendapatan yang meleset dari ekspektasi dan menurunkan panduan setahun penuh karena melemahnya permintaan barang non-pokok dan tekanan biaya.

Hasil ini menekan saham-saham ritel utama lainnya, dengan SPDR S&P Retail ETF (XRT) turun hampir 1%. Saham peritel diskon juga tergelincir. Dollar Tree turun 2,6%, sementara Dollar General melemah 4,2%, dan Five Below turun 1,7%. Perusahaan e-commerce raksasa, Amazon, juga turun hampir 1%.

Sementara itu, saham Comcast naik 1,6% setelah perusahaan media ini mengumumkan rencana untuk memisahkan jaringan kabelnya, termasuk MSNBC dan ²©²ÊÍøÕ¾. Proses pemisahan ini diperkirakan memakan waktu sekitar satu tahun. Comcast pertama kali mengisyaratkan potensi pemisahan ini pada panggilan pendapatan bulan Oktober.

Investor hari ini masih akan merasakan efek dari kebijakan suku bunga oleh Bank Indonesia. Di samping itu, ada rilis NPI oleh BI yang juga akan menjadi penggerak pasar.

BI Komitmen Jaga Nilai Rupiah

Bank Indonesia (BI) pada hari ini (20/11/2024) melaporkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) dan kembali menahan suku bunganya di level 6%.

Untuk diketahui, BI rate pada Oktober 2024 juga berada di level 6%. BI rate pada level 6% ini telah terjadi sebanyak tiga kali, yakni September, Oktober, dan November 2024. Sedangkan pada periode Agustus 2024, BI rate masih berada di angka 6,25%.

Rupiah yang berada dalam tren pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi fokus dalam pembahasan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 19-20 November 2024.

Dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, BI melakukan penguatan strategi operasi moneter. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pihaknya akan promarket untuk menarik aliran modal asing.

"Penguatan strategi operasi moneter promarket untuk tarik berlanjutnya aliran portofolio asing untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dan efektivitas transmisi kebijakan moneter dengan mengoptimalkan SRBI SVBI dan SUVBI," terang Perry dalam konferensi pers, Rabu (20/11/2024).

"Kita memperkuat strategi transaksi term repo dan swap valas yang kompetitif dan memperkuat peran primary dealer untuk memperkuat transaksi SBN dan Repo di pasar sekunder serta antar pelaku pasar," jelasnya.

Siap-siap NPI Diumumkan Hari Ini

Para pelaku pasar juga menantikan rilis transaksi berjalan dan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) untuk kuartal III-2024 yang diumumkan besok, Kamis (21/11/2024).

Sebelumnya pada kuartal II-2024, tercatat defisit transaksi berjalan Indonesia melebar menjadi US$ 3,02 miliar, dibandingkan dengan US$ 2,50 miliar pada kuartal sebelumnya, mencatatkan defisit untuk kuartal kelima berturut-turut dan setara dengan 0,9% dari PDB negara.

Pembacaan terbaru ini menandai defisit transaksi berjalan terbesar sejak kuartal pertama 2020, seiring dengan lonjakan defisit akun jasa yang mencapai US$ 5,15 miliar, tertinggi dalam enam kuartal, dibandingkan dengan US$ 4,60 miliar pada tahun sebelumnya, akibat meningkatnya defisit layanan perjalanan.

Tensi Konflik Ukraina dan Rusia Semakin Panas

Ketidakpastian di pasar semakin tinggi setelah Ukraina menembak sejumlah target di Bryansk, Rusia menggunakan senjata jarak jauh milik Amerika Serikat (AS), Army Tactical Missile System (ATACMS), menyerang kota-kota Rusia.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov yang berada di KTT G20 Brasil dengan tegas meneriakkan hal tersebut adalah "peningkatan perang".

Presiden Rusia Vladimir Putin juga membalas dengan menandatangani doktrin nuklir baru yang tampaknya dimaksudkan sebagai "peringatan" bagi Washington. Doktrin tersebut menurunkan batas kapan Rusia dapat menggunakan senjata atom untuk menanggapi serangan yang mengancam integritas teritorialnya.

Dokumen yang diperbarui sekarang menyatakan bahwa setiap agresi terhadap Rusia oleh negara non-nuklir, jika didukung oleh kekuatan nuklir, akan dianggap sebagai serangan bersama. Doktrin tersebut juga menyatakan bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir jika terjadi ancaman kritis terhadap kedaulatan dan integritas teritorialnya (dan sekutunya, Belarus), dan bahwa peluncuran rudal balistik terhadap Rusia akan terlihat di antara kondisi yang dapat menjamin respons menggunakan senjata nuklir.

Sementara itu, dalam pemberitaan terbaru sejumlah media Inggris, Ukraina dilaporkan telah menembakkan rudal Storm Shadow, yang dipasok negara itu, ke Rusia. Ini merupakan untuk pertama kalinya, senjata mematikan yang bisa menembus bunker dan gudang amunisi tersebut digunakan dalam perang di Eropa itu.

Berikut sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:

Neraca Dagang Jepang periode Oktober: 6.50 WIB

Suku Bunga Pinjaman China: 8.15 WIB

Inflasi Inggris periode Oktober: 14.00 WIB

Suku Bunga BI: 14.20 WIB

Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:

Cum date dividend: BBCA, BRAM

RUPSLB: DNAR, RELI, SOTS, SOUL

Berikut untuk indikator ekonomi RI:

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular