
Sudah Dibantu Mati-Matian China, Harga Batu Bara Tetap Ambles 3,8%

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga batu bara ambruk ke level terendah dua bulan meskipun China meningkatkan impor.
Merujuk Refinitiv, harga batu bara kontrak Desember ditutup di posisi US$ 138,5 per ton pada perdagangan Selasa (26/11/2024). Harganya ambles 1,7%.
Pelemahan ini memperpanjang derita pasir hitam. Batu bara sudah ambruk tiga hari beruntun dengan pelemahan mencapai 3,8%. Harga penutupan kemarin juga menjadi yang terendah sejak 19 September 2024 atau lebih dari dua bulan.
Harga batu bara tetap ambruk meski China mengabarkan sentimen positif.
Dikutip dari Reuters, impor batu bara termal China melalui jalur laut diperkirakan akan melonjak ke level tertinggi sepanjang masa pada November karena kebutuhan menjelang musim dingin.
Namun, permintaan yang kuat untuk impor ini tidak mendorong harga batu bara yang diperdagangkan melalui laut. Harga pasir hitam tetap rendah berkat turunnya harga pasokan domestik China.
Data Kpler menunjukkan impor batu bara termal China diperkirakan mencapai 37,5 juta ton pada November 2024, naik dari 32,12 juta pada Oktober 2024. Level tersebut adalah yang tertinggi dalam data yang disusun oleh analis komoditas Kpler sejak 2017
Lonjakan impor batu bara termal ini datang menjelang permintaan puncak musim dingin dan ketika ekonomi terbesar kedua di dunia ini meningkatkan pembangkit listrik berbasis batu bara di tengah turunnya output dari pembangkit listrik tenaga air.
Namun, kekuatan permintaan China terhadap batu bara termal yang diperdagangkan melalui laut tidak sejalan dengan negara-negara Asia lainnya.
Impor dari negara-negara besar seperti India dan Jepang menunjukkan kedatangan yang stabil hingga sedikit lebih lemah dalam beberapa bulan terakhir.
Ekspor batu bara termal utama Indonesia dan Australia juga harus bersaing dengan pasokan domestik China, dan harga lokal telah cenderung menurun seiring dengan meningkatnya produksi.
Harga batu bara termal di Qinhuangdao, China, yang dinilai oleh konsultan SteelHome, turun menjadi CNY 830 yuan ($114,64) per ton pada Senin (25/11/2024), turun dari CNY 835 yuan pada penutupan sebelumnya.
Grade acuan ini telah cenderung turun sejak awal Oktober, dan kini turun 5,1% dari puncak terbaru CNY 875 per ton pada 9 Oktober.
China kemungkinan akan terus mengimpor volume batu bara termal yang tinggi mengingat meningkatnya output listrik, dengan pembangkit listrik berbasis batu bara yang meningkat 1,8% pada Oktober (year on year/yoy).
Peningkatan output pembangkit listrik termal ini terjadi seiring dengan penurunan output pembangkit listrik tenaga air sebesar 14,9% pada Oktober dibandingkan tahun lalu, bulan kedua berturut-turut mengalami penurunan.
Output batu bara China juga meningkat pada Oktober, naik 4,6% (yoy) menjadi 411,8 juta ton.
Kemungkinan para penambang batu bara akan berusaha untuk meningkatkan produksi lebih lanjut bulan ini dan bulan depan setelah regulator aset milik negara mendorong peningkatan output untuk memenuhi permintaan musim dingin.
Secara keseluruhan, gambaran sektor batu bara China menunjukkan kekuatan, dengan meningkatnya produksi domestik dan lonjakan impor yang cukup untuk memenuhi permintaan dan dengan demikian mencegah lonjakan harga.