
Daftar Gunung Api Berstatus Awas dan Siaga di Indonesia

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Beberapa gunung api di Indonesia berubah statusnya dari sebelumnya berstatus Level I (Normal) berubah menjadi Level II (Waspada) menjelang pergantian tahun.
Namun kabar baiknya, gunung api dengan status Level IV kini pun sudah tidak ada.
Berdasarkan data dari MAGMA Indonesia Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), ada 19 gunung api yang berstatus Waspada kini, sedangkan tujuh diantarnya berstatus Level III (Siaga).
Berikut daftar gunung api aktif di Indonesia dengan status Level II (Waspada) hingga Level III (Siaga).
Sebelumnya, Gunung Dieng yang berada di Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Batang, dan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah ini mengalami kenaikan status dari sebelumnya berada di Level I menjadi Level II. Hal ini diungkap oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Pemerintah meminta masyarakat untuk mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan demi keselamatan bersama. Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyatakan bahwa peningkatan aktivitas vulkanik ini memerlukan kewaspadaan ekstra dari masyarakat dan pihak terkait.
"Kami mengimbau masyarakat dan pengunjung untuk tidak memasuki radius 500 meter dari pusat Kawah Sileri serta menghindari bermalam di sekitar kawah," ujarnya dikutip Senin (23/12/2024).
Gunung Dieng mengalami peningkatan aktivitas vulkanik signifikan pada tanggal 18 Desember 2024 pukul 15:12 WIB. Terjadi erupsi freatik di Kawah Sileri. Erupsi tersebut terekam di seismograf digital dengan durasi gempa sekitar 200 detik dan amplitudo maksimum mencapai 42,7 mm.
Selain Kawah Sileri, potensi bahaya dari erupsi freatik juga dapat berpotensi terjadi di beberapa kawah seperti Kawah Timbang, Kawah Siglagah, dan Kawah Pagerkandang. Erupsi freatik dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa tanda-tanda awal, terutama saat musim hujan.
"Kawah-kawah lain, seperti Kawah Sikendang dan Kawah Sinila, juga memiliki konsentrasi gas beracun yang tinggi dan dapat membahayakan. Kami meminta masyarakat untuk selalu mematuhi arahan demi keselamatan bersama," tambah Wafid.
Sebelumnya juga, Gunung Raung yang berada di Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Jember, Jawa Timur ini juga sempat mengalami erupsi pada 24 Desember lalu.
Pada saat itu, kolom erupsi berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 32 milimeter (mm) dan durasi 4 menit 42 detik.
Pengamatan visual terhadap kolom erupsi selanjutnya tidak dapat dilakukan dengan baik karena bagian puncak dan tubuh gunung api tertutup kabut. Erupsi susulan terjadi tiga kali pada pukul 10.25 WIB, 10.31 WIB, dan 10.35 WIB, tetapi kolom erupsi tidak teramati karena tertutup kabut.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)