²©²ÊÍøÕ¾

Sinyal "Kiamat" Batu Bara Muncul, Dimulai dari China

Robertus Andrianto, ²©²ÊÍøÕ¾
29 January 2025 07:30
Sejumlah perahu tongkang batu bara melintas di Sungai Mahakam, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (24/7/2024). Sungai Mahakam berfungsi sebagai jalur pengangkutan batu bara. Setiap hari di sungai ini dipadati tongkang yang membawa muatan batu bara. (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)
Foto: Sejumlah perahu tongkang batu bara melintas di Sungai Mahakam, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (24/7/2024). Sungai Mahakam berfungsi sebagai jalur pengangkutan batu bara. Setiap hari di sungai ini dipadati tongkang yang membawa muatan batu bara. (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga batu bara dunia melorot pada perdagangan kemarin setelah aktivitas manufaktur China turun ke zona kontraksi. Para pelaku pasar khawatir akan kehilangan permintaan dari China, konsumen utama batu bara dunia.

Berdasarkan data µþ²¹°ù³¦³ó²¹°ù³ÙÌýharga batu bara dunia acuan Newcastle pada Selasa (28/1/2025) tercatat US$114,75 per ton, turun 1,2 poin atau 1,04% dari posisi sebelumnya.

Indeks Manufaktur PMI resmi China dari Biro Statistik Nasional (NBS) secara tak terduga turun ke 49,1 pada Januari 2025, lebih rendah dari perkiraan serta angka Desember yang mencapai 50,1. Ini menandai kontraksi pertama di sektor manufaktur sejak September dan menjadi penurunan terdalam dalam lima bulan, di tengah melambatnya aktivitas pabrik menjelang perayaan Tahun Baru Imlek.

Output manufaktur menyusut untuk pertama kalinya dalam lima bulan (49,8 vs 52,1 pada Desember), sementara pesanan baru juga turun untuk pertama kalinya sejak September dan mencatat penurunan terdalam dalam lima bulan (49,2 vs 51,0). Selain itu, aktivitas pembelian menurun untuk pertama kalinya dalam tiga bulan dengan laju penurunan terdalam sejak September (49,2 vs 51,5).

Namun, tantangan tetap ada karena pesanan dari luar negeri (46,4 vs 48,3) dan tingkat ketenagakerjaan (48,1 vs 48,1) masih lemah. Waktu pengiriman sedikit membaik (50,3 vs 50,9).

Dari sisi harga, biaya input (49,5 vs 48,2) dan harga jual (47,4 vs 46,7) mengalami penurunan yang lebih ringan.

Sementara itu, China menargetkan bisa menurunkan emisi karbon jadi nol pada 2060 dan puncak emisi diperkirakan bisa tercapai sebelum tahun 2030 mendatang. Hal ini menjadi tantangan lain bagi laju si emas hitam.

Mengutip Reuters, China pada 2024 lalu kembali memecahkan rekor penambahan kapasitas energi baru terbarukan (EBT).

Pembangkit listrik energi terbarukan terbesar di dunia saat ini adalah Bendungan Tiga Ngarai (Three Gorges Dam) di China. Meskipun bendungan ini terutama dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga air, ia juga memanfaatkan energi terbarukan dalam skala besar. Bendungan ini memiliki kapasitas terpasang sekitar 22.500 MW, menjadikannya pembangkit listrik terbesar di dunia berdasarkan kapasitas produksi.

Selain itu, ada juga proyek energi terbarukan lain yang sangat besar, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya Tengger Desert Solar Park di China, yang merupakan salah satu taman surya terbesar di dunia dengan kapasitas sekitar 1.547 MW.

Pembangkit Listrik Tenaga Angin Gansu di China, yang merupakan kompleks tenaga angin terbesar di dunia dengan kapasitas terpasang lebih dari 6.000 MW (dan direncanakan mencapai 20.000 MW di masa depan).

Menurut laporan Badan Energi Nasional (National Energy Administration/NEA) pada Selasa (21/1/2025), pencapaian tersebut didorong oleh penambahan kapasitas sebanyak 277 gigawatt (GW) pada sepanjang 2024.

Tambahan itu merupakan yang tertinggi dalam sejarah dan melampaui rekor tahun sebelumnya yang juga dipegang oleh negeri Tirai Bambu tersebut sebesar 217 GW.

Instalasi energi terbarukan tersebut sekaligus menandai dicapainya bauran energi terbarukan China yang lebih cepat dari target 2030.

²©²ÊÍøÕ¾Â INDONESIA RESEARCH

(ras/ras)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation