²©²ÊÍøÕ¾

Rebalancing MSCI Bulan Depan! BREN-CUAN-BRMS Diprediksi Masuk

Tasya Natalia, ²©²ÊÍøÕ¾
29 January 2025 15:20
MSCI
Foto: MSCI

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kocok ulang indeks Indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) akan segera dimulai lagi pada bulan depan. Rumor beredar akan ada tiga saham konglomerat masuk.

Mereka adalah PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang berhubungan dengan taipan Prajogo Pangestu dan saham yang terafiliasi dengan Grup Bakrie dan Salim, yakni PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).

Indeks MSCI kerap menjadi acuan investor asing untuk investasi di negara-negara tertentu, termasuk emerging market seperti Indonesia.

Dalam setahun, mereka melakukan kocok ulang ini empat kali, yakni pada bulan Februari, Mei, Agustus, dan November.

Paling dekat akan ada rebalancing pada 11 November 2025 dan akan efektif pada 3 Maret 2025 mendatang.

Kabar pasar saat ini tengah ramai diperbincangkan soal tiga saham konglomerat yang akan masuk jadi jajaran konstituen MSCI Indonesia Large-Cap.

Sebenarnya, rumor tiga saham itu masuk MSCI sudah dari lama. Apalagi, untuk BREN ini menjadi yang kedua kalinya karena sebelumnya gagal masuk ke indeks FTSE gara-gara dinilai tidak memenuhi syarat free float.

Syarat untuk masuk MSCI sebenarnya tidak terlalu rumit menghitung dengan rumus-rumus fundamental.

²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia mencatat ada tiga syarat utama yang bisa membuat suatu saham masuk indeks acuan investor global ini :

  • Kapitalisasi pasar harus memenuhi free float adjusted untuk masuk ke kategori small cap atau large cap.
  • Likuiditas harus mempertimbangkan rata-rata minimum transaksi
  • Emiten harus memenuhi syarat Global Industry Classification Standard (GICS) secara sektoral

Dari syarat-syarat itu kami melihat performa BREN, CUAN, dan BRMS sejak awal tahun ini sudah cukup memenuhi, seperti dari kenaikan harga saham yang cukup ciamik, volume transaksi likuid, dan kapitalisasi pasar meningkat.

Dari data di atas terlihat bahwa saham CUAN terpantau memimpin dari gerak harga saham sejak awal tahun, melesat lebih dari 28% sampai penutupan Jumat lalu (24/1/2025).

BRMS mengikuti dengan harga saham melejit nyaris 14%, sementara BREN menguat 3,50% year-to-date (YTD).

Adapun kalau berbicara free float dari tiga saham itu, seharusnya sudah cukup aman di atas syarat minimal BEI di 7,5%.

BREN yang dulunya sempat tersandung masalah free float dengan indeks MSCI, kini sudah punya porsi kepemilikan dari masyarakat sampai 11,63%.

Berbicara soal BREN dan FTSE tahun lalu, sebagaimana dikabarkan sebelumnya, BREN ini sempat gagal masuk indeks FTSE kategori large cap karena dinilai tidak memenuhi syarat free float minimal 5%.

Waktu itu, FTSE menilai 97% jumlah saham beredar BREN masih terkonsentrasi pada empat pemegang saham. Namun, hal tersebut akhirnya disanggah oleh pihak manajemen BREN dan meminta pihak FTSE Russell untuk mencabut pernyataan tersebut dan mengeluarkan klarifikasi.

Sementara, kalau untuk porsi free float dari BRMS dan CUAN, masing-masing berada di 52,1% dan 15,01%.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation