²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Daya beli masyarakat Indonesia masih mengkhawatirkan mengingat berbagai indikator yang belum benar-benar membaik khususnya jumlah simpanan tabungan.

Meski simpanan masyarakat tumbuh, namun persentasenya tergolong rendah. Sementara itu, di sisi lain, orang kaya mulai membelanjakan tabungannya.

Data dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per Desember 2024 menunjukkan bahwa pertumbuhan simpanan masyarakat untuk nominal kurang dari Rp100 juta tampak paling kencang dibandingkan tiering nominal lainnya.

Dalam 1 bulan terakhir (dibandingkan November 2024), pertumbuhan simpanan masyarakat untuk nominal kurang dari Rp100 juta sebesar 2,8%. Hal ini berbeda dengan pertumbuhan simpanan masyarakat untuk nominal Rp100-200 juta yang tumbuh 2,1%, nominal Rp200-500 juta yang tumbuh 1,4%, nominal Rp500 juta hingga Rp1 miliar yang tumbuh 2,3%. Bahkan untuk nominal di atas Rp5 miliar, justru dalam satu bulan terakhir mengalami penurunan sebesar 1,5%.

Begitu pula jika dibandingkan tiga bulan terakhir, enam bulan terakhir, dan satu tahun terakhir, terpantau bahwa pertumbuhan simpanan masyarakat untuk nominal kurang dari Rp100 juta selalu yang paling tinggi dibandingkan tiering nominal lainnya.

Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan penurunan kelas simpanan tabungan (N <= Rp100 juta) tampak membaik dan dapat menjadi indikasi bahwa masyarakat mulai menyimpan untuk mengantisipasi kondisi ke depan.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]