
Pendapatan Warga RI Naik Jadi Rp 78,6 Juta, Tanda Makin Makmur?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia pada 2024 mencapai US$ 4.960,3 per tahun atau Rp 78,6 juta.
Nilai PDB per kapita Indonesia naik Rp3,64 juta dibandingkan dibandingkan pada 2023 yang tercatat Rp74,96 juta per tahun.
Secara keseluruhan, nilai PDB Indonesia atas dasar harga berlaku mencapai Rp22.139,0 triliun pada 2024.
Bila merujuk data lima tahun terakhir, nilai PDB per kapita naik Rp 19,28 juta atau 32,5%.
Nilai PDB per kapita menunjukkan PDB per kapita menggambarkan besaran pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara serta kemakmuran sebuah negara. Semakin tinggi pendapatan per kapita maka semakin makmur negara tersebut.
Namun, Indonesia belum masuk negara PDB per kapita senilai US$ 5.000.
PDB per kapita Indonesia pada akhir tahun ini diperkirakan akan menembus US$ 5.000. PDB per kapita sebesar itu menjadi milestone bagi sebuah negara untuk memiliki standar hidup yang lebih baik.
PDB per kapita sebesar US$ 5.000 juga menjadi penting bagi investor yang akan berinvestasi di Indonesia. Pasalnya, mereka memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan usaha di Indonesia, terutama sektor consumer goods.
Begitu pentingya milestone US$ 5.000 sampai ada istilah "ekonomi sebuah negara dimulai saat PDB per kapita US$ 5.000".
Dimulainya era milestone PDB per kapita US$ 5.000 berbarengan dengan era pemerintahan baru Prabowo Subianto. Prabowo akan dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober mendatang.
"PDB kita akan di atas US$ 5.000. Ini adalah milestone yang penting. Kalau PDB per kapita US$ 5.000 sudah memiliki penghasilan lebih membeli kebutuhan tersier. Tidak lagi hanya membeli kebutuhan pokok," tutur Executive Director JP Morgan Sekuritas Indonesia, Henry Wibowo, kepada ²©²ÊÍøÕ¾.