²©²ÊÍøÕ¾

Tembakau-Cengkeh RI Diburu Warga AS, Nasibnya Digantung Perang Dagang

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, ²©²ÊÍøÕ¾
14 February 2025 10:55
Ilustrasi Cengkeh. (Dok. Freepik)gh quality photo
Foto: Ilustrasi Cengkeh. (Dok. Freepik)

´³²¹°ì²¹°ù³Ù²¹,°ä±·µþ°äÌý±õ²Ô»å´Ç²Ô±ð²õ¾±²¹-ÌýEkspor komoditas pertanian Indonesia ke Amerika Serikat (AS) terus menunjukkan tren positif pada 2024, dengan total nilai mencapai US$460,12 juta atau sekitar Rp 7,49 triliun (US$ 1=Rp 16.290). Dari angka tersebut, kopi menjadi penyumbang terbesar, diikuti oleh rempah-rempah, lada, cengkeh, dan tembakau.

Ekspor kopi Indonesia ke AS mencapai US$307,41 juta, atau 66,8% dari total ekspor pertanian ke AS.

Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen kopi terbesar dunia dengan varietas unggulan seperti Sumatra, Java, dan Toraja. Produk ini memiliki cita rasa khas yang dicari oleh para pecinta kopi di AS.

Besarnya konsumsi kopi di AS juga ikut mendorong besarnya permintaan impor dari AS.

Dilansir dari NCA, AS merupakan salah satu konsumen kopi terbesar di dunia, dengan konsumsi mencapai 517 juta cangkir per hari.

Keikutsertaan Indonesia dalam pameran Specialty Coffee Expo (SCE) 2024 di Chicago juga meningkatkan daya saing di pasar AS. Tahun ini, potensi transaksi yang dicatat dari acara tersebut mencapai US$27,1 juta naik 33% dibanding tahun lalu sebelumnya.

AS memiliki regulasi ketat terhadap produk makanan dan minuman yang masuk, termasuk kopi. Food and Drug Administration (FDA) mewajibkan semua importir kopi untuk mendaftarkan fasilitas produksinya, melakukan inspeksi, dan memenuhi standar labeling sebelum memasuki pasar AS.

Selain kopi, rempah-rempah Nusantara juga merajalela. Sejarah ekspor rempah Indonesia sudah ada sejak era kolonial. Hingga kini, produk seperti lada hitam, lada putih, cengkeh, dan pala masih memiliki permintaan tinggi di pasar AS. Total ekspor tanaman obat, aromatik, dan rempah-rempah ke AS mencapai  US$45,91 juta, sementara lada hitam dan lada putih masing-masing menyumbang US$27,33 juta dan US$18,03 juta.

Adanya tren kuliner global dan meningkatnya kesadaran akan makanan sehat mendorong permintaan rempah-rempah, terutama dalam industri makanan organik dan farmasi.

Sama seperti kopi, impor rempah-rempah ke AS harus memenuhi standar FDA, termasuk uji laboratorium bebas kontaminasi dan residu pestisida. Selain itu, produk juga harus memenuhi regulasi United States Department of Agriculture (USDA) terkait standar keamanan pangan dan keberlanjutan produksi.

Selain bahan pangan, tembakau muncul sebagai sektor yang terus bertahan. Tembakau bukanlah komoditas baru dalam hubungan perdagangan Indonesia-AS. Meskipun AS memiliki produksi tembakau domestik, industri rokoknya tetap mengimpor tembakau dari luar negeri, termasuk Indonesia. Pada 2024, ekspor tembakau Indonesia ke AS tercatat US$5,31 juta.

Meskipun konsumsi rokok di AS menurun, permintaan untuk produk tembakau masih ada, terutama untuk cerutu dan produk tembakau premium. Indonesia dikenal sebagai penghasil tembakau berkualitas tinggi, yang digunakan dalam campuran berbagai merek internasional.

Industri tembakau AS diatur ketat oleh FDA melalui Family Smoking Prevention and Tobacco Control Act. Semua produk tembakau yang diimpor ke AS harus terdaftar, diuji kandungan nikotin dan tar-nya, serta memiliki label peringatan kesehatan

Nasib Komoditas RI Era Trump
Presiden AS Donald Trump memerintahkan pemerintahannya untuk mempertimbangkan penerapan tarif timbal balik atau resiprokal pada banyak mitra perdagangan. Trump menganggap sistem tarif saat ini tidak adil bagi AS.

Pada Kamis 913/2/2025), Trump menandatangani memorandum presiden yang merinci rencana besarnya untuk memberlakukan tarif resiprokal atau imbal balik kepada mitra-mitra dagang AS.
Perintah ini akan mengarahkan Perwakilan Perdagangan AS dan Menteri Perdagangan untuk mengusulkan bea masuk baru secara per negara sebagai upaya untuk menyeimbangkan kembali hubungan perdagangan.

Proses ini diperkirakan bisa memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk diselesaikan. Howard Lutnick, calon Menteri Departemen Perdagangan, mengatakan kepada wartawan bahwa semua studi harus selesai pada 1 April dan Trump bisa bertindak segera setelahnya

Dari sisi defisit, Indonesia sebenarnya menjadi salah satu penyumbang terbesar defisit terbesar buat AS.


Namun, dari sisi penyuplai impor, nilai impor Indonesia masih sangat kecil. Data Kementerian Perdagangan mencatat impor AS dari Indonesia pada 2024 mencapai US$ 26,31 miliar. Angka ini jauh di atas negara lain seperti Meksiko.

Trump memang dikenal protektif terhadap ekonomi dalam negeri, termasuk dengan mengurangi impor. Namun, sejauh ini belum ada kabar jika Trump berniat menaikkan tarif impor untuk produk Indonesia, terutama pertanian. Apalagi, ekspor pertanian RI ke AS bukanlah ancaman bagi petani AS.

²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia Research

(emb/emb)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation