Pergerakan IHSG dan rupiah diperkirakan kembali volatile pada perdagangan hari ini mengingat masih terdapat beberapa sentimen dan data-data ekonomi yang dirilis. Selengkapnya mengenai sentimen dan proyeksi pasar hari ini dapat dibaca pada halaman tiga pada artikel ini. Dan para investor juga dapat mengintip agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini baik dalam negeri dan luar negeri pada halaman empat.
IHSG pada perdagangan Jumat (7/3/2025) ditutup menguat 0,27% di level 6.636. Penguatan tersebut menjadi kenaikan IHSG dalam tiga hari beruntun. Dalam sepekan IHSG mencatatkan kenaikan hingga 5,83%.
Sebanyak 338 saham naik, 260 turun, dan 357 tidak bergerak. Nilai transaksi pada perdagangan Jumat mencapai Rp 10,05 triliun yang melibatkan 20,52 miliar saham dalam 958 ribu transaksi.
Saham konglomerat pada perdagangan Jumat bergotong royong menopang penguatan IHSG. DCI Indonesia (DCII) menguat 9,98% ke level 154.500. Emiten milik Toto Sugiri ini berkontribusi 18,52 indeks poin terhadap penguatan IHSG.
Selain itu, ada pula emiten milik konglomerat, seperti Prajogo Pangestu, Djoko Susanto, hingga grup Sinar Mas yang menopang IHSG.
Sebagai informasi, Presiden RI Prabowo Subianto kembali memanggil para konglomerat Indonesia ke Istana Negara pada Jumat (7/3/2025).
Berdasarkan pantauan ²©²ÊÍøÕ¾, terpantau deretan pengusaha telah hadir, seperti Bos Jhonlin Group Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam, Bos Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma atau Aguan, Anthony Salim, Bos Adaro Boy Thohir, Ketua Kadin Anindya Bakrie, Bos Lippo James Riady, Bos Medco Energy Hilmi Panigoro, Bos Sinar Mas Franky Oesman Widjaja, Bos Barito Pacific Prajogo Pangestu, hingga Tomy Winata.
Pertemuan tersebut mengajak para konglomerat bertemu miliarder dan investor kawakan asal AS Ray Dalio membahas Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Pada Jumat (7/3/2025), BI merilis data cadev untuk periode Februari 2025 yang tercatat turun US$1,6 miliar menjadi US$154,5 miliar dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$ 156,1 miliar.
"Perkembangan tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai respons Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi," tulis BI dalam siaran pers, Jumat (7/3/2025).
BI mencatat, posisi cadangan devisa pada akhir Februari 2025 setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Menurut BI, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Adapun dari pasar obligasi Indonesia, pada perdagangan Jumat (7/3/2025) imbal hasil obligasi tenor 10 tahun tercatat menguat 0,03% di level 6.864 dari perdagangan sebelumnya. Imbal hasil obligasi yang menguat menandakan bahwa para pelaku pasar sedang membuang surat berharga negara (SBN). Begitu pula sebaliknya, imbal hasil obligasi yang melemah menandakan bahwa para pelaku pasar sedang kembali mengumpulkan surat berharga negara (SBN).
Pasar saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup sumringah pada perdagangan akhir pekan lalu. Meskipun terdapat kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi yang disebabkan dari perang tarif dagang, akan tetapi pasar Wall Street mencoba bertahan.
Pada penutupan perdagangan Jumat (7/3/2025), Dow Jones menguat 0,52% di level 42.801,72, begitu juga dengan S&P 500 naik 0,55% di level 5.770,20, dan Nasdaq terapresiasi 0,70% di level 18.196,22.
Laporan inflasi kritis pada pekan lalu dapat semakin mengguncang pasar saham AS yang semakin bergejolak, dengan investor khawatir tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi dan tarif Presiden Donald Trump.
Meskipun naik pada hari Jumat, indeks acuan S&P 500 menandai minggu terburuknya dalam enam bulan. Nasdaq Composite yang berisi saham teknologi teknologi pada hari Kamis berakhir turun dari penutupan tertinggi sepanjang masa di bulan Desember, yang mengonfirmasi bahwa indeks tersebut telah mengalami koreksi selama beberapa bulan.
Investor bergulat dengan perubahan kebijakan yang dramatis di seluruh dunia. Penerapan tarif baru Trump yang bolak-balik terhadap Meksiko, Kanada, dan China memperburuk kekhawatiran luas tentang ekonomi. Pasar juga terguncang oleh rencana belanja mengejutkan Jerman, yang mendorong aksi jual pada indeks acuan German Bund.
Karena data ekonomi AS baru-baru ini mengecewakan, satu sisi positif bagi saham adalah pasar memperhitungkan lebih banyak pemotongan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) tahun ini untuk memperhitungkan potensi pelemahan pertumbuhan.
Namun, laporan indeks harga konsumen AS hari Rabu dapat menggagalkan ekspektasi tersebut jika mengonfirmasi bahwa inflasi masih membara pada level yang memaksa The Fed untuk mempertahankan kebijakan moneter lebih ketat.
"CPI yang tinggi kemungkinan akan membuat pasar takut," ujar Bryant VanCronkhite, manajer portofolio senior di Allspring Global Investments. "Pasar masih menginginkan The Fed untuk datang menyelamatkan, sampai inflasi dan ekspektasi inflasi turun, The Fed terkekang."
Investor memperhatikan data CPI bulan lalu yang lebih tinggi dari perkiraan yang menyebabkan inflasi naik 0,5% pada bulan Januari, kenaikan bulanan terbesar sejak Agustus 2023.
CPI untuk bulan Februari diperkirakan naik 0,3%, menurut jajak pendapat Reuters.
Laporan inflasi akan menjadi salah satu data kunci terakhir sebelum pertemuan The Fed berikutnya pada 18-19 Maret. Sementara bank sentral diharapkan mempertahankan suku bunga acuannya tetap pada 4,25%-4,5% pada pertemuan itu, dana berjangka The Fed mengindikasikan sekitar 70 basis poin pelonggaran lagi diharapkan hingga Desember tahun ini, menurut data LSEG.
Hari ini perdagangan kembali dibuka untuk pasar keuangan baik untuk IHSG dan juga rupiah. Perjalanan IHSG dan rupiah dalam sepekan kemarin mencatatkan kenaikan yang luar biasa. Kini para pelaku pasar sudah mulai optimis bahwa di bulan penuh berkah ini IHSG maupun rupiah dapat menutup akhir bulan dengan penguatan.
Pasar keuangan dirpoyeksi akan kembali bergerak volatile dalam sepekan ini mengingat banyaknya sentimen dari data-data "panas" Amerika Serikat serta serangan balasan China dalam perang dagang.
Perang Dagang
Perang dagang masih akan menjadi sentimen penggerak pekan ini. Usai pemerintahan Amerika Serikat (AS) memberlakukan tarif-tarif dagang baru terhadap Meksiko, Kanada dan Chini, kini perang dagang makin memanas setelah China mengenakan tarif untuk Kanada sebagai balasan tidak langsung terhadap Presiden AS Donald Trump.
Pada Sabtu (8/3/2025), China mengumumkan tarif balasan pada beberapa barang pertanian Kanada, sebagai balasan setelah Ottawa mengenakan bea masuk pada kendaraan listrik buatan China serta produk baja dan aluminium.
Beijing mengatakan tarif 100% akan dikenakan pada minyak lobak, bungkil minyak, dan kacang polong Kanada, sementara pungutan 25% akan dikenakan pada produk akuatik dan daging babi yang berasal dari Kanada.
Tarif tersebut dijadwalkan mulai berlaku mulai 20 Maret, menurut pernyataan dari Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara China.
Langkah-langkah tersebut dilakukan di tengah perang dagang global yang sedang memanas, menyusul beberapa pengumuman tarif oleh AS, C, Kanahinada, dan Meksiko dalam beberapa bulan terakhir.
Tindakan China pada hari Sabtu pasti akan membangkitkan kembali kenangan buruk di Kanada tentang tarif serupa China atas kanola Kanada selama dua tahun mulai Februari 2019. China memberlakukan tarif itu setelah otoritas Kanada menahan Meng Wanzhou, seorang eksekutif puncak raksasa telekomunikasi China Huawei, berdasarkan surat perintah dari Amerika Serikat.
Penjualan Mobil Indonesia
Pada awal pekan Senin (10/3/2025), terdapat data penjualan mobil periode Februari 2025. Sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) memberikan informasi penjualan mobil nasional yang turun pada Januari 2025. Per Januari 2025, jumlah total penjualan mobil secara whole sales sebesar 61.843 unit. Artinya, turun 11,3% secara year-on-year (yoy) dibanding periode yang sama tahun 2024 sebanyak 69.758 unit. Sementara itu, penjualan retail turun 18,6% (yoy) menjadi 63.858 unit pada Januari 2025, dibanding 78.437 unit pada periode yang sama 2024.
GAIKINDO pun menetapkan proyeksi penjualan mobil sepanjang 2025 setidaknya sebanyak 900 ribu unit, naik sedikit dibandingkan 2024 sebesar 865 ribu unit.
Penjualan Sepeda Motor Indonesia
Berlanjut pada esok harinya Selasa (11/3/2025), terdapat data penjualan sepeda motor periode Februari 2025. Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) mencatat pada sepanjang Januari 2025, industri sepeda motor di Indonesia berhasil menjual lebih dari setengah juta unit motor. Ini tentunya menjadi kabar baik di tengah isu menurunnya penjualan motor di 2025 akibat penerapan opsen pajak.
Berdasarkan data AISI, pada Januari 2025 penjualan motor di Indonesia menyentuh angka 557.191 unit. Jika dibandingkan dengan penjualan di periode Januari 2024, saat itu angka penjualannya mencapai 592.658 unit, sehingga ada sedikit penurunan penjualan di Januari 2025 ini.
Kepercayaan Konsumen Indonesia
Masih di hari yang sama, pada hari Selasa (11/3/2025), Bank Indonesia (BI) akan merilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Februari 2025. Sebelumnya, Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Januari 2025 menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang berada pada level 127,2. Level sedikit lebih rendah dari IKK pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 127,7.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menuturkan keyakinan konsumen yang tetap optimis pada Januari 2025 bersumber dari tetap kuatnya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan peningkatan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan.
Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Januari 2025 tercatat masing-masing sebesar 113,5 dan 140,8.
Penjualan Ritel Indonesia
Berlanjut pada Rabu (12/3/2025), Bank Indonesia (BI) akan merilis data penjualan ritel Indonesia periode Januari 2025. Sebelumnya, penjualan eceran yang tercermin pada Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Desember 2024 berada di 222. Angka tersebut tumbuh 1,8% year-on-year (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,9% (yoy). Pertumbuhan pada Desember 2024 terutama didorong Kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta Barang Budaya dan Rekreasi.
Sementara itu, pada periode Januari yang akan dirilis, IPR diperkirakan sebesar mencapai 211,3. Tumbuh sebesar 0,4% (yoy), melambat dibandingkan bulan sebelumnya.
Berdasarkan laporan BI, kinerja penjualan eceran tersebut terutama ditopang oleh pertumbuhan Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi serta Peralatan Informasi dan Komunikasi yang meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sementara itu, Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, serta Makanan, Minuman dan Tembakau tetap tumbuh, meski melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Inflasi China
Indeks harga konsumen (IHK) China pada periode Februari gagal memenuhi ekspektasi dan turun pada laju tertajam dalam 13 bulan, sementara deflasi harga produsen terus berlanjut, karena permintaan musiman memudar dan rumah tangga tetap berhati-hati dalam berbelanja di tengah kekhawatiran pekerjaan dan pendapatan.
Pekan lalu, Beijing berjanji akan melakukan upaya lebih besar untuk meningkatkan konsumsi dalam menghadapi perang dagang yang meningkat dengan AS, tetapi analis memperkirakan tekanan deflasi di ekonomi terbesar kedua di dunia itu akan terus berlanjut.
Pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi 2025 sekitar 5%, tidak berubah dari tahun lalu, sementara menurunkan target inflasi tahunan menjadi sekitar 2% dari sekitar 3% tahun lalu.
Indeks harga konsumen (IHK) China turun 0,7% bulan lalu dari tahun sebelumnya, membalikkan kenaikan 0,5% pada bulan Januari, menurut data dari Biro Statistik Nasional (NBS) pada hari Minggu (9/3/2025).
Ini adalah kontraksi pertama dalam indeks sejak Januari 2024, dan lebih buruk dari penurunan 0,5% yang diperkirakan oleh para ekonom dalam jajak pendapat Reuters.
Kemudian, Indeks harga produsen (IHP) China turun 2,2% per tahun pada bulan Februari, mereda dari penurunan 2,3% pada bulan Januari dan kontraksi terkecil dalam enam bulan, tetapi tidak mencapai perkiraan penurunan 2,1%.
Harga produsen China telah turun sejak September 2022. Ancaman tarif global dan kelebihan kapasitas industri di dalam negeri mendorong eksportir China ke dalam perang harga di seluruh dunia, yang memaksa banyak dari mereka untuk memangkas harga produk dan upah mereka.
Lowongan JOLTS AS
Pada Selasa (11/3/2025), Biro Statistik Tenaga Kerja AS akan melaporkan Jumlah lowongan pekerjaan JOLTS periode Januari 2025. Sebelumnya, jumlah lowongan pekerjaan menurun menjadi 7,6 juta pada hari kerja terakhir bulan Desember, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan.
Selama bulan tersebut, perekrutan dan total pemutusan hubungan kerja sedikit berubah pada masing-masing 5,5 juta dan 5,3 juta. Dalam pemutusan hubungan kerja, berhenti (3,2 juta) dan PHK dan pemecatan (1,8 juta) sedikit berubah. Rilis ini mencakup estimasi jumlah dan tingkat lowongan pekerjaan, perekrutan, dan pemutusan hubungan kerja untuk seluruh sektor nonpertanian, menurut industri, dan menurut kelas ukuran perusahaan.
Inflasi AS
Masih di hari yang sama Rabu (12/3/2025), terdapat data inflasi AS periode Februari 2025. Sebelumnya, tingkat inflasi tahunan di AS naik tipis menjadi 3% pada Januari 2025, dibandingkan dengan 2,9% pada Desember 2024, dan di atas perkiraan pasar sebesar 2,9%, yang menunjukkan kemajuan yang terhenti dalam mengekang inflasi.
Biaya energi naik 1% tahun-ke-tahun, kenaikan pertama dalam enam bulan, setelah penurunan 0,5% pada Desember, terutama karena bensin (-0,2% vs -3,4%), bahan bakar minyak (-5,3% vs -13,1%) dan gas alam (4,9% vs 4,9%).
Selain itu, harga mobil dan truk bekas pulih (1% vs -3,3%), biaya transportasi meningkat (8% vs 7,3%) dan turun lebih sedikit untuk kendaraan baru (-0,3% vs -0,4%). Di sisi lain, inflasi stabil untuk makanan (2,5% vs 2,5%) dan melambat untuk tempat tinggal (4,4% vs 4,6%).
Secara bulanan, inflasi AS naik sebesar 0,5%, di atas 0,4% pada bulan sebelumnya dan ekspektasi akan melambat menjadi 0,3%. Indeks untuk tempat tinggal naik 0,4%, yang mencakup hampir 30% dari kenaikan tersebut. Sementara itu, inflasi inti tahunan secara tak terduga naik menjadi 3,3%, dibandingkan dengan perkiraan yang akan melambat menjadi 3,1%. Tingkat bulanan naik lebih dari yang diharapkan menjadi 0,4%.
Harga Produsen AS
Berlanjut pada hari Kamis (13/3/2025), terdapat rilis data indeks harga produsen (PPI) AS periode Februari 2025. Sebelumnya, indeks harga produsen (PPI) AS, yang mengukur apa yang diperoleh produsen untuk barang dan jasa mereka, meningkat sebesar 0,4% yang disesuaikan secara musiman pada bulan tersebut, dibandingkan dengan estimasi Dow Jones sebesar 0,3%, Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan.
Tidak termasuk makanan dan energi, PPI inti naik 0,3%, sesuai dengan perkiraan.
Meskipun rilis indeks harga produsen dan konsumen banyak dikutip sebagai pengukur inflasi, keduanya bukanlah yang utama yang digunakan The Fed.
Klaim Pengangguran Awal AS
Diperkirakan jumlah klaim pengangguran awal AS diprediksi akan bertambah sebesar 226.000, menurut para pelaku pasar. Sebelumnya, klaim pengangguran awal di AS turun 21.000 dari minggu sebelumnya menjadi 221.000 pada minggu terakhir bulan Februari, jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 235.000, dan kembali ke level terendah dalam sejarah setelah mencapai level tertinggi dalam dua bulan yang tercatat pada periode sebelumnya. Sementara itu, klaim berulang naik 42.000 menjadi 1.897.000, tidak terlalu jauh dari yang diharapkan yaitu 1.880.000.
Hasil tersebut terus menunjukkan bahwa AS terus menjadi tuan rumah pasar tenaga kerja yang relatif ketat meskipun siklus pengetatan yang berkepanjangan dan rilis data yang lemah dan pesimistis. Sementara itu, klaim pengangguran yang diajukan berdasarkan program untuk pegawai pemerintah The Federal, yang telah diawasi ketat karena pemecatan oleh Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), naik 1.020 menjadi 1.634.
Berikut sejumlah agenda ekonomi dalam dan luar negeri pada hari ini:
• Penjualan Sepeda Motor Indonesia
* Rapat koordinasi terkait bahan pangan pokok di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat.
* Peluncuran Pedoman Pelaksanaan Pemenuhan Kewajiban Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas yang akan dilaksanakan di Ruang Media Center Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat. Turut hadir Wakil Menteri Komdigi.
* Pencatatan Perdana Saham PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) sebagai perusahaan tercatat ke-9 tahun 2025 di BEI dan PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAQI) sebagai perusahaan tercatat ke-10 tahun 2025 di BEI di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan.
* Konferensi pers peluncuran SPPA Repo secara virtual
* Konferensi pers Penyerahan 221 Ribu Hektare Lahan Sawit untuk Ketahanan Energi di Aryanusa Ballroom, Danareksa Tower, Jakarta Pusat. Turut hadir antara lain Menteri BUMN.
* Manulife Indonesia menggelar peluncuran Proteksi Prima Kritis Andalan (PPKA) dilanjutkan dengan talkshow kesehatan terkait tren penyakit kritis di Indonesia bertempat di Kembang Goela Restaurant, Jakarta Selatan
Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:
• Listing IPO PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE)
• Listing IPO PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAQI)
Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
[email protected]