
Bikin Kaget! 20 Negara Ini Ekonominya Bakal Tumbuh 6%, RI Tertinggal

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia - Sejumlah negara diproyeksi akan mengalami lonjakan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini. Negara-negara tersebut didominasi oleh mereka yang selama ini bersengketa ataupun terlibat dalam perang berkepanjangan.
Berdasarkan proyeksi terbaru Dana Moneter Internasional (IMF)Â 2025, beberapa negara diperkirakan akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan, terutama di kawasan Afrika dan Asia. Berikut adalah daftar 20 negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat yang diproyeksikan untuk tahun 2025:
Minyak Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Ekonomi teratas dalam peringkat ini sangat bergantung pada sektor minyak, yang berarti fluktuasi produksi dapat berdampak drastis pada Produk Domestik Bruto (PDB). Beberapa dari mereka juga mengalami lonjakan pertumbuhan karena sebelumnya jatuh ke koreksi yang sangat dalam.
1. Sudan Selatan (+27,2%)
PDB Sudan Selatan telah mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir akibat perang saudara yang sedang berlangsung, yang telah menyebabkan penduduknya hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Pada 2024, IMFÂ memperkirakan ekonomi Sudah Selatan mengalami kontraksi 28%.
Sebagai negara yang terkurung daratan, Sudan Selatan bergantung pada pipa yang melewati negara tetangganya di utara, Sudan, untuk mengangkut minyaknya ke Laut Merah.
Pada 2024, pipa minyak terpenting Sudan Selatan mengalami kebocoran besar, yang memberikan tekanan besar pada pendapatan pemerintah. Perbaikan pipa ini sulit dilakukan karena sebagian jalurnya berada di zona konflik aktif.
Menurut Bloomberg, Sudan Selatan telah mencari rute alternatif untuk mengekspor minyaknya, serta bantuan keuangan dari Qatar dan Uni Emirat Arab agar tetap bertahan.
2. Guyana (+14,4%)
Guyana adalah satu-satunya negara di Amerika Selatan yang masuk dalam peringkat ini. Dahulu, negara ini merupakan salah satu yang termiskin di kawasan tersebut hingga ditemukannya cadangan minyak besar di lepas pantainya pada Mei 2015.
Menurut artikel Associated Press tahun 2023, produksi minyak di Guyana dimulai pada Desember 2019 dan telah menghasilkan lebih dari satu miliar dolar dalam pendapatan.
Pemerintah Guyana menggunakan uang ini untuk mendanai ledakan infrastruktur besar-besaran, termasuk pembangunan rumah sakit, sekolah, jalan raya, dan pelabuhan laut dalam pertamanya.
Para analis memperkirakan total pendapatan minyak negara ini akan mencapai $157 miliar pada 2040.
Oleh IMF, ekonomi Indonesia diramal hanya tumbuh 5,1% pada tahun ini. Pertumbuhan ini stagnan dibandingkan 2024 yang tercatat 5,03%.
(mae)