²©²ÊÍøÕ¾

Newsletter

Pekan Sebelum Lebaran: Pengurus Danantara Diumumkan, Ada RUPS Himbara

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, ²©²ÊÍøÕ¾
24 March 2025 06:17
Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Daya Anagata Nusantara (Danantara), Senin (24/2/2025).
Foto: One Way di KM 70 Cikampek (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)
  • Pasar keuangan Indonesia ambruk pekan lalu, IHSGÌýdan rupiah sangat tertekan karena beragam sentimen
  • Wall Street mengakhiri perdaganganÌý do zona hijau pada akhir pekan lalu
  • Sentimen pekan ini akan dibayangi oleh RUPS, pengumuman susunan kabinet serta sentimen libur panjang lebaran

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ÌýIndonesia- Pasar keuangan Indonesia kembali mengalami tekanan sepanjang pekan lalu (18-22 Maret 2025). Pasar saham anjlok cukup dalam, rupiah melemah, dan pasar obligasi masih tertekan di tengah meningkatnya volatilitas global serta minimnya sentimen positif dari dalam negeri.

Pekan ini, pergerakan pasar diperkirakan tetap fluktuatif, dengan fokus utama tertuju pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bank HimabaraÌýserta sentimen libur lebaran. Selengkapnya mengenai sentimen pekan ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.Ìý

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu anjlok 3,95% ke level 6.258,18 hingga penutupan Jumat (21/3/2025). Koreksi ini memperpanjang tren negatif sepanjang 2025, dengan IHSG telah melemah 11,61% sejak awal tahun. Bahkan, pada perdagangan Selasa (18/3/2025), IHSG sempat mengalami trading halt setelah turun hingga 7,11% ke level 6.011,84.

Asing terus menarik dananya dari pasar saham domestik. Net Foreign Sell selama sebulan terakhir mencapai Rp19,85 triliun, sementara sepanjang tahun ini dana asing yang keluar telah mencapai Rp30,82 triliun. Hingga pekan lalu, kapitalisasi pasar IHSG turun ke Rp10.848,82 triliun.

Minimnya katalis positif dari dalam negeri, seperti penurunan surplus neraca dagang dan kekhawatiran terhadap utang jatuh tempo, turut membebani sentimen investor. Selain itu, jelang libur Lebaran, aktivitas perdagangan diperkirakan cenderung sepi, dengan sebagian investor memilih taking profit atau menunda transaksi hingga setelah libur panjang.

Nilai tukar rupiah juga melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), ditutup di Rp16.495/US$ pada Jumat (21/3/2025), terkoreksi 0,15% dalam sehari dan 0,92% secara mingguan. Pelemahan rupiah terjadi seiring dengan penguatan indeks dolar AS (DXY) yang naik 0,14% ke 103,99.

Sentimen global masih menjadi faktor utama tekanan terhadap rupiah. Konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina kembali memanas setelah serangan drone Ukraina menghantam pangkalan udara Engels-2 di Rusia, memicu eskalasi ketegangan lebih lanjut.

Di sisi lain, data tenaga kerja AS yang tetap solid memperkuat ekspektasi bahwa The Fed tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga dalam waktu dekat, sehingga dolar AS tetap kuat.

Di pasar obligasi, investor cenderung melepas kepemilikan surat utang, menyebabkan kenaikan yield obligasi tenor 10 tahun. Merujuk data Refinitiv, yield Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun naik dari 6,975% pada Senin (17/3/2025) menjadi 7,194% pada Jumat (21/3/2025). Kenaikan yield ini menunjukkan tekanan jual yang cukup tinggi, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap dinamika pasar keuangan dan prospek kebijakan moneter global.

Ìý

Dari Amerika Serikat, bursa Wall Street kompak menghijau pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (21/3/2025).ÌýPenguatan ini mengakhiri pelemahan empat minggu beruntun sebelumnya.

Indeks S&P 500 naik 0,08% ke 5.667,56, sementara Nasdaq Composite terapresiasi 0,52% ke 17.784,05, dan Dow Jones Industrial Average menguat 32,03 poin (0,08%) ke 41.985,35.

Sepanjang minggu ini, S&P 500 naik 0,5%, Nasdaq terapresiasi 0,2%, dan Dow menguat 1,2%. Meskipun menguat sepekan, semua indeks utama masih melemah sejak awal tahun. Indeks S&P 500 turun 3,6%, Dow ambles 3%, dan Nasdaq jeblok 7,9%.

Perdagangan akhir pekan lalu dibayangi dengan volatilitas tinggi karena "quadruple witching," yaitu berakhirnya secara bersamaan opsi saham, futures indeks, opsi indeks, dan futures saham tunggal, yang menyebabkan peningkatan volume perdagangan. Goldman Sachs memperkirakan lebih dari $4,7 triliun eksposur opsi kedaluwarsa pada Jumat lalu.

Sentimen pasar dipengaruhi oleh pernyataan Presiden Donald Trump tentang tarif, di mana ia menunjukkan sedikit "fleksibilitas". Namun, dia tetap menegaskan bahwa tarif yang akan diberlakukan sebelum batas waktu 2 April bersifat timbal balik. Ia menegaskan bahwa negara-negara yang mengenakan tarif pada barang AS akan dikenai tarif yang sama.

Dua perusahaan yang menjadi indikator ekonomi, FedEx dan Nike, membukukan pendapatan yang tidak sesuai harapan. Saham FedEx turun 6,5% setelah perusahaan menurunkan perkiraan pendapatannya, dengan alasan kelemahan dan ketidakpastian dalam ekonomi industri AS.

Nike juga jeblok 5% karena memperkirakan penjualan yang lebih rendah akibat tarif dan berkurangnya kepercayaan konsumen.

Secara keseluruhan, meskipun kenaikan pada Jumat lalu relatif kecil, hal ini memberikan jeda dari tren penurunan baru-baru ini. Hal ini mencerminkan volatilitas pasar yang berlanjut di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan dan ekonomi.

Bursa saham domestik memasuki pekan terakhir sebelum libur panjang Lebaran. Dengan hanya empat hari perdagangan tersisa, aktivitas di pasar diperkirakan akan melambat seiring dengan fokus investor yang mulai beralih ke libur panjang. Sementara itu, dari sisi eksternal, rilis data PMI Manufaktur Amerika Serikat (AS) menjadi perhatian utama.

IHSG Berpotensi Melemah di Tengah Sepinya Transaksi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah melemah 3,95% sepanjang pekan lalu dan ditutup di level 6.258,18 pada Jumat (21/3/2025). Secara year-to-date, IHSG sudah terkoreksi hingga 11,61%. Dengan hanya empat hari perdagangan tersisa sebelum cuti Lebaran dimulai, aktivitas pasar diperkirakan akan semakin sepi.

Sebagian investor cenderung melakukan aksi jual untuk mengamankan keuntungan (profit taking) atau memilih menunda transaksi hingga setelah libur panjang. Fenomena ini bukan hal baru, mengingat secara historis, IHSG cenderung bergerak negatif menjelang libur Lebaran sejak pandemi Covid-19.

Selain itu, meski tidak ada rilis data ekonomi utama dari dalam negeri pekan ini, beberapa emiten dijadwalkan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). RUPS ini dapat memberikan sedikit dorongan bagi pergerakan pasar di tengah minimnya katalis positif.

Kepengurusan Danantara
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) akanÌý menggelar konferensi pers
untuk menyampaikan pengumuman strategis danÌýsignifikan bagi perkembangan kelembagaan Danantara Indonesia. DanantaraÌýjuga akan mengumumkan kepengurusan lembaga mereka.ÌýPengumuman akan digelar pada hari ini, Senin (24/5/2025) pukul 11.00.

Konferensi Pers ini akan dihadiri olehÌý Rosan Roeslani : Kepala Badan /Chief Executive Ocer (CEO) Danantara Indonesia,ÌýÌýDony OskariaÌý(Chief Operating Ocer), danÌýPandu SjahrirÌý(Chief Investment Ocer (CIO) Danantara Indonesia).

Susunan kepengurusan ini sangat ditunggu pelaku pasar serta masyarakat mengingat besarnya atensi terhadap lembaga tersebut. DanantaraÌýyang diresmikan pada 24 Februari lalu menjadi sorotan masyarakat karena besarnya aset yang akan dikelola serta strategisnyaÌýBUMN yang masuk ke lembaga tersebut.

Initial funding atau pendanaan awal Danantara diproyeksi mencapai US$ 20 miliar
Danantara pada tahap awal akan menaungi setidaknya tujuh BUMN jumbo, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID. Namun informasi terakhir, Danantara akan mengelola seluruh aset BUMN.

Jika mengacu pada 7 perusahaan saja, dari penggabungan total aset 7 BUMN tersebut, maka dana kelolaan Danantara pada tahap awal ini akan mencapai Rp9.000 triliun.

Ketujuh perusahaan tersebut juga merupakan tujuh perusahaan terbesar di Indonesia yang sangat strategis dan memiliki banyak kepentingan, termasuk dalam mendukung perekonomian masyarakat.

RUPSTÌýBank Himbara

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan berlangsung pada pekan ini.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) akan menggelar rapat RUPST pada hari ini, Senin (24/3/2025). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengadakan RUPST pada Selasa (25/3/2025), diikuti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) yang dijadwalkan pada Rabu (26/3/2025).

RUPSTÌýbank HimbaraÌýini sangat dinanti investor karena akan menentukan kepengurusan ke depan. Ke empat bank kemungkinan akan mengganti jaajran direksi dan komisaris mereka.

Selain itu, ke empat bank juga akan mengumumkan langkah strategis ke depan serta pembagian dividen.

Fokus ke Data PMI AS, Sinyal Ekonomi Global

Di sisi eksternal, pasar global akan mencermati rilis data PMI Manufaktur AS untuk Maret 2025. Sebelumnya, PMI Manufaktur AS versi S&P Global naik ke level 52,7 pada Februari, lebih tinggi dari estimasi awal 51,6 dan lebih baik dari 51,2 pada Januari. Angka ini menandakan ekspansi dua bulan berturut-turut, dengan pertumbuhan tercepat sejak Juni 2022.

Namun, lonjakan output dan pesanan baru sebagian dipengaruhi oleh strategi pembelian lanjutan dari pelaku usaha untuk mengantisipasi potensi kenaikan harga dan gangguan pasokan akibat kebijakan tarif baru. Di sisi lain, penciptaan lapangan kerja di sektor manufaktur justru melambat, sementara inflasi biaya input melonjak ke level tertinggi sejak November 2022.

Jika PMI Maret menunjukkan ekspansi lebih lanjut, hal ini dapat memperkuat ekspektasi bahwa ekonomi AS masih solid. Namun, dampaknya terhadap pasar keuangan bergantung pada bagaimana data ini mempengaruhi kebijakan The Federal Reserve (The Fed) terkait suku bunga.

InflasiÌýPCEÌýAmerika

Sentimen eksternal terbesar pekan ini akan datang dari pengumuman inflasi pengeluaran pribadi konsumen AS atau PCE. Inflasi ini adalah pertimbangan utama The Fed dalam menentukan suku bunga acuan.

Inflasi PCE akan diumumkan pad Jumat ini. Sebagai catatan, inflasi PCE (month to month/mtm) mencapai 0,3% dan secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 2,5% pada Januari 2025.

Data penting lainnya adalah pengumuman final pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal IV-2024 yang akan dirilis pada Kamis pekan ini. Ekonomi AS pada proyeksi awal tercatat tumbuh sebesar 2,3% secara tahunan pada kuartal keempat (Q4) 2024, pertumbuhan paling lambat dalam tiga kuartal, turun dari 3,1% pada Q3 dan sejalan dengan perkiraan awal.

Menanti Pergerakan Pasar Jelang Cuti Lebaran

Mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, cuti bersama Lebaran 2025 berlangsung dari 31 Maret hingga 7 April. Artinya, perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan ini akan menjadi yang terakhir sebelum pasar tutup selama lebih dari seminggu.

Dengan pola historis yang menunjukkan kecenderungan pelemahan IHSG menjelang libur panjang, serta faktor eksternal dari data ekonomi AS, investor perlu mencermati pergerakan pasar dengan lebih waspada.

Sepinya transaksi dapat memperbesar volatilitas, sehingga strategi yang hati-hati diperlukan dalam menghadapi perdagangan pekan ini.

Berikut sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:

  • Rapat koordinasi pengendalian inflasi di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat (09.00 WIB)

  • Pengumuman kelembagaan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara di Financial Hall, Gedung Graha CIMB Niaga, Jakarta Selatan. Turut hadir CEO Danantara Indonesia (11.00 WIB)

  • RUPS BRI di Menara BRILiaN, Jakarta Selatan (1400 WIB)

  • Konferensi pers percepatan Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan/Just Energy Transition Partnership (JETP) yang akan diselenggarakan di Ruang Rapat Graha Sawala, Gedung Ali Wardhana Lantai I Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Narasumber: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (13.00 WIB)

  • Eksklusivitas Maxim & Kementerian Ketenagakerjaan: Penyerahan Bonus Hari Raya kepada Mitra Pengemudi" di kantor pusat Maxim, Jakarta Selatan. Turut hadir Wakil Menteri Ketenagakerjaan (14.30 WIB)

  • Konferensi pers timnas jelang laga Indonesia Vs Bahrain di SUGBK, Senayan, Jakarta Pusat.

  • Chicago Fed National Activity Index (Februari): -0,03 (sebelumnya 0,08)

  • S&P Global Composite PMI Flash (Maret): 51,6 (sebelumnya 51,5)

  • S&P Global Manufacturing PMI Flash (Maret): 52,7 (sebelumnya 51,9)

  • S&P Global Services PMI Flash (Maret):

  • Lelang Surat Utang Pemerintah AS: 3-Month Bill Auction, 6-Month Bill Auction

Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:

  • RUPSÌýBBRI

  • RUPSÌýMANG

  • RUPSÌýCNMA

  • RUPSÌýMMIX

  • RUPS BUVA

  • RUPSÌýGGRP

  • RUPSÌýTMAS

  • RUPSÌýMERK

  • Public Expose TMAS

Berikut untuk indikator ekonomi RI :

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular