²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøվ Indonesia- Ketegangan antara India dan Pakistan kembali membara usai serangan brutal terhadap wisatawan di Kashmir, wilayah yang dikuasai India. Ketegangan ini dikhawatirkan ikut berdampak ke aktivitas perdagangan Indonesia dan kedua negara.

Ketegangan terjadi setelah India secara resmi menyerang Pakistan, Rabu (7/5/2025). Negeri itu mengatakan melakukan serangan "presisi di kamp-kamp teroris" di dalam Pakistan dan Kashmir yang dikuasai tetangganya itu.

Hal ini menjadi puncak dari ketegangan New Delhi dengan Islamabad. Kemarahan India disulut serangan mematikan di wilayah Kashmir yang diperebutkan.

Konflik telh menewaskan 26 orang dan memicu saling tuduh antara dua negara bertetangga yang punya sejarah panjang konflik sejak pemisahan India-Pakistan tahun 1947. India menuding adanya dukungan lintas batas dari Pakistan, sementara Pakistan membantah keterlibatan dan menyebut tuduhan itu tak berdasar.

Hubungan diplomatik keduanya kembali merenggang, visa dibatalkan, perdagangan dihentikan, dan perbatasan ditutup.

India dan Pakistan bukan sekadar tetangga yang sering berseteru. Bagi Indonesia, keduanya adalah mitra dagang utama, terutama untuk sejumlah komoditas unggulan Indonesia.

Komofditas terbesar Indonesia yang dijual ke India dan Pakistan adalah lemak minyak nabati yang didominasi minyak sawit mentah (CPO) dan bahan bakar mineral yang didominasi batu bara.

Berikut adalah 10 barang ekspor utama Indonesia ke India dan Pakistan berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan:

²©²ÊÍøվ Indonesia Research