
OJK Pede Aset IKNB Syariah Bisa Tumbuh 12%
Gita Rossiana, վ
09 January 2018 14:55

Jakarta, վ - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan aset industri keuangan non bank (IKNB) syariah bisa tumbuh 12% pada 2018. Sedangkan pangsa pasar ditarget bisa mencapai 5,1%.
Plt. Kepala Departemen Pengawas IKNB 2 OJK Bambang W Budiawan mengungkapkan, semua segmen IKNB akan dipacu untuk bisa mencapai target pertumbuhan 12%. Namun memang untuk beberapa segmen pertumbuhannya lebih lambat dari segmen yang lain.
"Semua harusnya tumbuh, tapi mungkin agak lambat di pembiayaan syariah. Sedangkan yang lain asuransi syariah baik full pledged maupun UUS sangat prospektif, pergadaian dan penjaminan juga oke,” terang dia kepada վ melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa (9/1/2018).
Segmen pembiayaan syariah yang menurut Bambang kurang berkembang adalah perusahaan pembiayaan syariah full pledged. Sedangkan untuk perusahaan yang berbentuk unit usaha syariah (UUS) pertumbuhannya positif.
ԨԲ full pledged hingga kuartal I-2018 akan memperbaiki model bisnis yang pas dengan segmen pasarnya dan baru bulan keempat mereka mengencangkan produksi. Kami memahami karena pembiayaan syariah harus kompetitif dengan konvensional dan ceruk pasar pun harus spesifik dengan modifikasi produk yang pas,” kata dia.
Berdasarkan data publikasi yang dirilis OJK, hingga Oktober 2017, aset IKNB syariah mencapai Rp 96,22 triliun. Adapun pangsa pasarnya mencapai 4,57% terhadap total aset IKNB.
Dari data tersebut, Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) mencatat pertumbuhan aset terbesar 37,38% atau senilai Rp 100 miliar. Sedangkan pertumbuhan paling rendah adalah pembiayaan syariah yang hanya mencapai 2,73% atau senilai Rp 34,44 triliun.
(dru) Next Article Tingkatkan Modal, Unit Syariah Bisa Pilih Tiga Alternatif
Plt. Kepala Departemen Pengawas IKNB 2 OJK Bambang W Budiawan mengungkapkan, semua segmen IKNB akan dipacu untuk bisa mencapai target pertumbuhan 12%. Namun memang untuk beberapa segmen pertumbuhannya lebih lambat dari segmen yang lain.
"Semua harusnya tumbuh, tapi mungkin agak lambat di pembiayaan syariah. Sedangkan yang lain asuransi syariah baik full pledged maupun UUS sangat prospektif, pergadaian dan penjaminan juga oke,” terang dia kepada վ melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa (9/1/2018).
Segmen pembiayaan syariah yang menurut Bambang kurang berkembang adalah perusahaan pembiayaan syariah full pledged. Sedangkan untuk perusahaan yang berbentuk unit usaha syariah (UUS) pertumbuhannya positif.
ԨԲ full pledged hingga kuartal I-2018 akan memperbaiki model bisnis yang pas dengan segmen pasarnya dan baru bulan keempat mereka mengencangkan produksi. Kami memahami karena pembiayaan syariah harus kompetitif dengan konvensional dan ceruk pasar pun harus spesifik dengan modifikasi produk yang pas,” kata dia.
Berdasarkan data publikasi yang dirilis OJK, hingga Oktober 2017, aset IKNB syariah mencapai Rp 96,22 triliun. Adapun pangsa pasarnya mencapai 4,57% terhadap total aset IKNB.
Dari data tersebut, Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) mencatat pertumbuhan aset terbesar 37,38% atau senilai Rp 100 miliar. Sedangkan pertumbuhan paling rendah adalah pembiayaan syariah yang hanya mencapai 2,73% atau senilai Rp 34,44 triliun.
(dru) Next Article Tingkatkan Modal, Unit Syariah Bisa Pilih Tiga Alternatif
Most Popular