
Tren Zakat Zaman Now, Tinggal Klik Langsung dari HP
Arina Yulistara, ²©²ÊÍøÕ¾
11 June 2018 12:23

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Zaman yang serba digital memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bertransaksi termasuk dalam membayar zakat. Kini menunaikan zakat tidak lagi harus secara konvensional tapi bisa melalui platform online maupun aplikasi.
Deputi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Arifin Purwakananta menjelaskan kalau tren membayar zakat lewat digital sudah terasa sejak 2016. Kala itu, Baznas mengembangkan pembayaran zakat digital untuk memudahkan masyarakat menuntaskan kewajibannya.
"Tren zakat digital sudah kami kembangkan sejak 2016 karena merespon perubahan perilaku masyarakat penyumbang dalam memilih penyaluran pembayaran zakat. Eranya sudah serba digital," ujar Arifin saat dihubungi ²©²ÊÍøÕ¾, Jumat (8/6/2018).
Melihat hal ini, pria lulusan Universitas Indonesia itu juga menerangkan kalau Baznas kemudian membuat beragam terobosan baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menyaluran zakatnya. Seperti platform berupa website yang memberikan segala informasi tentang pembayaran zakat maupun sedekah.
Ada pula chatbot dengan nama Muzaki yang memudahkan orang untuk berkomunikasi soal zakat. Semua pertanyaan tentang zakat akan dijawab dengan lengkap melalui layanan tersebut. Selain itu, Arifin juga menuturkan kalau Baznas membuat platform komersial untuk membayar zakat secara digital.
Bekerjasama dengan sejumlah e-commerce termasuk Buka Lapak, Shopee, Matahari Mall, hingga Go-Tix, Baznas ingin memudahkan masyarakat dalam membayarkan zakatnya melalui smartphone atau gadget mereka. Adapun mesin pembayaran digital terbaru yang diluncurkan Baznas yakni M-Cash.
Dengan M-Cash, Anda bisa membayar zakat melalui mesin digital yang dapat ditemui di 700 mal dan pusat perbelanjaan. Sejak 2016, Arifin mengatakan bahwa penyumbang zakat digital terus tumbuh dan mengalami kenaikan 12% di 2016. Tahun ini diprediksi penyumbang zakat melalui digital akan semakin meningkat 16%.
"Responnya sejak 2016 naik 12% dan tahun ini diperkirakan naiknya 16%. 12% itu dari donatur yang sudah menggunakan digital dari pembayaran zakatnya. Kami menduga di 2020 kenaikannya bisa melebihi 50%," katanya lagi.
(gus) Next Article Jangan Keliru, Begini Cara Hitung dan Bayar Zakat di Ramadan
Deputi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Arifin Purwakananta menjelaskan kalau tren membayar zakat lewat digital sudah terasa sejak 2016. Kala itu, Baznas mengembangkan pembayaran zakat digital untuk memudahkan masyarakat menuntaskan kewajibannya.
Melihat hal ini, pria lulusan Universitas Indonesia itu juga menerangkan kalau Baznas kemudian membuat beragam terobosan baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menyaluran zakatnya. Seperti platform berupa website yang memberikan segala informasi tentang pembayaran zakat maupun sedekah.
Ada pula chatbot dengan nama Muzaki yang memudahkan orang untuk berkomunikasi soal zakat. Semua pertanyaan tentang zakat akan dijawab dengan lengkap melalui layanan tersebut. Selain itu, Arifin juga menuturkan kalau Baznas membuat platform komersial untuk membayar zakat secara digital.
Bekerjasama dengan sejumlah e-commerce termasuk Buka Lapak, Shopee, Matahari Mall, hingga Go-Tix, Baznas ingin memudahkan masyarakat dalam membayarkan zakatnya melalui smartphone atau gadget mereka. Adapun mesin pembayaran digital terbaru yang diluncurkan Baznas yakni M-Cash.
Dengan M-Cash, Anda bisa membayar zakat melalui mesin digital yang dapat ditemui di 700 mal dan pusat perbelanjaan. Sejak 2016, Arifin mengatakan bahwa penyumbang zakat digital terus tumbuh dan mengalami kenaikan 12% di 2016. Tahun ini diprediksi penyumbang zakat melalui digital akan semakin meningkat 16%.
"Responnya sejak 2016 naik 12% dan tahun ini diperkirakan naiknya 16%. 12% itu dari donatur yang sudah menggunakan digital dari pembayaran zakatnya. Kami menduga di 2020 kenaikannya bisa melebihi 50%," katanya lagi.
(gus) Next Article Jangan Keliru, Begini Cara Hitung dan Bayar Zakat di Ramadan
Most Popular