²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Pemerintah terus berkomitmen mendorong Indonesia menjadi pemimpin ekonomi syariah di dunia. Hal ini mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia yang tercatat telah mencapai 237 juta jiwa.

Sayangnya untuk mewujudkan visi tersebut tidaklah mudah, ada berbagai tantangan yang masih harus dihadapi pemerintah, salah satunya mendorong tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah secara bersamaan.

Seperti diketahui, tingkat inklusi keuangan Indonesia saat ini sudah mencapai 85%, namun tingkat literasi keuangan pada masyarakat di Indonesia hanya tercatat sebanyak 49,68%. Artinya, banyak masyarakat yang sudah menggunakan jasa keuangan namun masih belum mengerti apa produk dan manfaat yang mereka gunakan dari jasa keuangan tersebut, khususnya produk jasa keuangan syariah.

Apalagi produk jasa keuangan syariah saat ini terus berkembang dan semakin bervariasi, tidak hanya sebatas simpanan dan pembiayaan syariah, melainkan juga ada investasi berbasis syariah.

Bahkan instrument investasi berbasis syariah, khususnya sukuk, kini mulai dianggap sangat relevan dikaitkan dengan investasi hijau. Pemerintah sendiri sejak tahun 2018 telah berhasil memasuki pasar dan menerbitkan Green Sukuk global dengan nilai total mencapai USD 5 miliar.

Melihat hal tersebut, bagaimana prospek investasi hijau syariah dan apa yang harus dilakukan untuk memulai investasi keuangan syariah? Serta apa saja jenis produk keuangan syariah yang tersedia saat ini?

Semua pertanyaan itu bisa ditemukan jawabannya dalam Program Cerdas Finansial Syariah, dengan narasumber Dr. Luqyan Tamanni-Head Of BSI Institute yang akan dipandu oleh host Syarifah Rahma pada Senin 10 April 2023 pukul 17:40, Live on ²©²ÊÍøÕ¾ TV.

Adapun program yang bertemakan Keuangan Syariah dan Kedaulatan Finansial & Ekonomi ini didukung oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

(dpu/dpu)