վ

Cryptocurrency

Rp 5 Triliun/Bulan 'Menguap' dari Jual-Beli Bitcoin Cs

Roy Franedya, վ
23 January 2018 10:20
Angka ini setara lebih dari 10% dana yang berhasil dihimpun dari ICO sebesar Rp 49,21 triliun.
Foto: Reuters
Jakarta, վ — Tingkat keamanan Bitcoin Cs cukup mengkhawatirkan. Ernest & Young (EY) melaporkan hampir US$ 400 juta atau setara Rp 5,32 triliun (asumsi US$1 = Rp 13.300) koin yang diterbitkan melalui initial coin offering (ICO) hilang atau dicuri.

Angka ini lebih dari 10% dari dana yang dikumpulkan melalui ICO sebesar US$3,7 miliar (Rp 49,21 triliun). Ini jadi sinyal yang mengkhawatiran dalam penjualan koin baru.

ICO adalah proses pengumpulan dana untuk membiayai proyek-proyek berbasis teknologi yang akan memberikan akses ke platform teknologi masa depan. Untuk mendapatkan dana tersebut mereka menerbitkan koin baru.

ICO ini mengurangi ketergantungan pada modal ventura yang biasanya sangat dominan untuk membiayai usaha rintisan (startup) dan proyek teknologi. EY memperkirakan investasi modal ventura secara kumulatif pada proyek berbasis blockchain kurang dari setengah nilai ICO.


Meski banyak pihak yang berpartisipasi dalam ICO, ada juga sering menganggap ini sebagai proyek kosong dan banyak yang yakin proyek tersebut sebagai sebuah penipuan.

Phishing merupakan bentuk pencurian dana yang paling umum selama ICO. Peretas (hacker) mencuri … hingga US$1,5 juta (Rp 19,95 miliar) dana ICO per bulan,” ujar EY seperti dikutip dari վ.

Bentuk serangan phishing terjadi saat hacker menipu seseorang untuk memberikan informasi pribadi berharga dengan berpura-pura mewakili sebuah institusi formal. Contoh yang paling populer dari kerja ini dengan menciptakan website mirip dengan website aslinya. Cara ini sukses mencuri dana hampir US$1,4 juta (Rp 18,62 miliar) pada Agustus lalu.

ICO cukup booming tahun lalu. Banyak yang mendapatkan dana puluhan dolar meski proyeknya masih dalam tahap awal pengembangan. Otoritas pasar modal Amerika Serikat (AS),  Securities and Exchange Commission telah melarang warga AS untuk berpartisipasi dalam ICO karena adanya kekhawatiran proyek tersebut tidak dapat penuhi target bisnis sehingga merugikan masyarakat. China dan Korea Selatan juga melarang ICO.

(roy/roy) Next Article Berburu Perangkat Baru untuk Menambang Bitcoin Cs

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular