
Starbucks Buka Jalan Bitcoin Jadi Mata Uang 'Konvensional'
Ester Christine Natalia, ²©²ÊÍøÕ¾
05 August 2018 15:51

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Starbucks sepenuhnya memasuki industri cryptocurrency (mata uang kripto) adalah kabar terbesar di tahun ini untuk bitcoin.
Brian Kelly, pendiri BK Capital Management, mengungkapkan langkah Starbucks itu membuka jalan bagi Bitcoin untuk diperdagangkan di bursa (exchange-traded fund/ETF).
Starbucks, Intercontinental Exchange (ICE), Microsoft dan BCG termasuk ke dalam daftar perusahaan yang pada hari Jumat (3/8/2018) mengumumkan upaya mereka untuk meluncurkan sebuah perusahaan bernama Bakkt.
Secara mudah, langkah ini dapat diartikan bahwa kelak membeli kopi di Starbucks dapat menggunakan bitcoin.
Bakkt juga akan memanfaatkan cloud Microsoft untuk menciptakan ekosistem aset digital yang terbuka dan terregulasi, kata ICE pada hari Jumat.
"Mereka sekarang akan memiliki bursa yang terregulasi di AS dan mereka memiliki gudang terlisensi, yaitu bagaimana komoditas disimpan dan itu akan membuat EFT jauh lebih mudah dikeluarkan," kata Kelly yang menggemari bitcoin, kepada ²©²ÊÍøÕ¾ International.
Keseriusan Starbucks dan bursa utama dalam menangani cryptocurrency dapat membantu bitcoin muncul sebagai mata uang global yang umum. Hal itu juga dapat membantu mendorong harga mata uang kripto yang bergejolak sejak akhir tahun 2017.
"Ini kabar besar," kata Kelly yang juga mengelola BKCM Digital Asset Fund yang fokus pada blockchain.
Kelly mengatakan perkembangan ini mematahkan begitu banyak kritik tentang mata uang kripto yang mengatakan cryptocurrency tidak praktis.
Keputusan Starbucks untuk menerima cryptocurrency membuat mata uang digital itu menjadi lebih umum. Ditambah lagi, itu berarti para pengguna bisa menggunakan mata uang digital mereka hampir di semua tempat. Selain itu, pastisipasi ICE sangat meningkatkan peluang bitcoin ETF.
"Mereka membicarakan untuk memasukkan [bitcoin] ini ke dalam 401K [dana pensiun di Amerika Serikat] Anda. Mereka berbicara tentang rekening [investasi] Fidelity atau TD Ameritrade, Anda nantinya bisa membeli bitcoin ETF, sebuah reksa dana bitcoin. Itu memperluas jagat raya," kata Kelly.
Meski Kelly optimis, tetapi reaksi harga bitcoin terhadap kabar itu tidak sepositif yang dia bayangkan.
"Kesimpulan saya adalah pasar kripto benar-benar melewatkan ini. Mungkin pasar secara umum melewatkan ini. Ini kabar yang sangat, sangat besar," katanya.
Bitcoin terakhir kali diperdagangkan sekitar US$7.000 (Rp 101 juta) menurut data Coinbase. Bitcoin sempat melampaui $19.000 untuk waktu yang singkat di bulan Desember 2017, sebelum kehilangan lebih dari setengah nilainya.
(ray) Next Article Kelak, Bayar Kopi di Starbucks Bisa Pakai Bitcoin
Brian Kelly, pendiri BK Capital Management, mengungkapkan langkah Starbucks itu membuka jalan bagi Bitcoin untuk diperdagangkan di bursa (exchange-traded fund/ETF).
Starbucks, Intercontinental Exchange (ICE), Microsoft dan BCG termasuk ke dalam daftar perusahaan yang pada hari Jumat (3/8/2018) mengumumkan upaya mereka untuk meluncurkan sebuah perusahaan bernama Bakkt.
Bakkt juga akan memanfaatkan cloud Microsoft untuk menciptakan ekosistem aset digital yang terbuka dan terregulasi, kata ICE pada hari Jumat.
"Mereka sekarang akan memiliki bursa yang terregulasi di AS dan mereka memiliki gudang terlisensi, yaitu bagaimana komoditas disimpan dan itu akan membuat EFT jauh lebih mudah dikeluarkan," kata Kelly yang menggemari bitcoin, kepada ²©²ÊÍøÕ¾ International.
Keseriusan Starbucks dan bursa utama dalam menangani cryptocurrency dapat membantu bitcoin muncul sebagai mata uang global yang umum. Hal itu juga dapat membantu mendorong harga mata uang kripto yang bergejolak sejak akhir tahun 2017.
"Ini kabar besar," kata Kelly yang juga mengelola BKCM Digital Asset Fund yang fokus pada blockchain.
Kelly mengatakan perkembangan ini mematahkan begitu banyak kritik tentang mata uang kripto yang mengatakan cryptocurrency tidak praktis.
Keputusan Starbucks untuk menerima cryptocurrency membuat mata uang digital itu menjadi lebih umum. Ditambah lagi, itu berarti para pengguna bisa menggunakan mata uang digital mereka hampir di semua tempat. Selain itu, pastisipasi ICE sangat meningkatkan peluang bitcoin ETF.
"Mereka membicarakan untuk memasukkan [bitcoin] ini ke dalam 401K [dana pensiun di Amerika Serikat] Anda. Mereka berbicara tentang rekening [investasi] Fidelity atau TD Ameritrade, Anda nantinya bisa membeli bitcoin ETF, sebuah reksa dana bitcoin. Itu memperluas jagat raya," kata Kelly.
Meski Kelly optimis, tetapi reaksi harga bitcoin terhadap kabar itu tidak sepositif yang dia bayangkan.
"Kesimpulan saya adalah pasar kripto benar-benar melewatkan ini. Mungkin pasar secara umum melewatkan ini. Ini kabar yang sangat, sangat besar," katanya.
Bitcoin terakhir kali diperdagangkan sekitar US$7.000 (Rp 101 juta) menurut data Coinbase. Bitcoin sempat melampaui $19.000 untuk waktu yang singkat di bulan Desember 2017, sebelum kehilangan lebih dari setengah nilainya.
(ray) Next Article Kelak, Bayar Kopi di Starbucks Bisa Pakai Bitcoin
Most Popular