
Perkembangan Teknologi
AS Tuding Perangkat 5G Huawei Rentan Diretas, Benarkah?
Roy Franedya, ²©²ÊÍøÕ¾
29 November 2018 13:53

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Sudah bukan rahasia lagi bila Amerika Serikat (AS) tidak ingin Huawei dan perusahaan teknologi China lainnya meningkatkan pengaruhnya di pasar Amerika, dan sekarang Negeri Paman Sam mencoba memengaruhi negara lain agar tak menggunakan produk China.
Wall Street Journal (WSJ) melaporkan AS terus membujuk sekutunya agar tidak menggunakan perangkat dari Huawei dan produk dari produsen China lainnya. Argumentasi yang disodorkan AS adanya dugaan kerentanan dan celah bagi kejahatan siber dalam teknologi 5G.
Seorang pejabat AS menambahkan menara jaringan 5G dari Huawei akan menyedot banyak lalu lintas suara dan data, di mana hal ini tidak terjadi pada layanan 4G LTE.
Namun, Tim Bajarin, analis utama di Creative Strategies menyatakan tuduhan tersebut belum tentu benar.
"Ada sistem keamanan tingkat tinggi yang dibangun dalam jaringan 5G yang membuat hacker kesulitan untuk meretas jaringan," ujarnya seperti dikutip dari Mashable, Kamis (29/11/2018).
Menanggapi permintaan Mashable, juru bicara Huawei mengatakan, "Huawei terkejut oleh perilaku pemerintah AS yang dijelaskan dalam artikel. Jika perilaku pemerintah melampaui yurisdiksinya, aktivitas tersebut tidak boleh didorong."
[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]
(roy/prm) Next Article Soal Pemblokiran, Trump Tentukan Nasib Huawei Pekan Depan
Wall Street Journal (WSJ) melaporkan AS terus membujuk sekutunya agar tidak menggunakan perangkat dari Huawei dan produk dari produsen China lainnya. Argumentasi yang disodorkan AS adanya dugaan kerentanan dan celah bagi kejahatan siber dalam teknologi 5G.
Seorang pejabat AS menambahkan menara jaringan 5G dari Huawei akan menyedot banyak lalu lintas suara dan data, di mana hal ini tidak terjadi pada layanan 4G LTE.
"Ada sistem keamanan tingkat tinggi yang dibangun dalam jaringan 5G yang membuat hacker kesulitan untuk meretas jaringan," ujarnya seperti dikutip dari Mashable, Kamis (29/11/2018).
Menanggapi permintaan Mashable, juru bicara Huawei mengatakan, "Huawei terkejut oleh perilaku pemerintah AS yang dijelaskan dalam artikel. Jika perilaku pemerintah melampaui yurisdiksinya, aktivitas tersebut tidak boleh didorong."
[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]
(roy/prm) Next Article Soal Pemblokiran, Trump Tentukan Nasib Huawei Pekan Depan
Most Popular