²©²ÊÍøÕ¾

Jegal Gojek, Grab Kembangkan Ojek Online di Malaysia

Arif Budiansyah, ²©²ÊÍøÕ¾
27 November 2019 10:45
Jegal Gojek, Grab Kembangkan Ojek Online di Malaysia
Foto: Grab Anti Ngaret
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Startup ride-hailing Grab Holdings menyusul Gojek untuk menghadirkan layanan ojek online di Malaysia. Tetapi layanan ini masih dalam tahap ujicoba.

Rencana Grab mengujicobakan layanan ojol di Malaysia menunjukkan persaingan yang ketat antara dua raksasa ride hailing dalam bisnis transportasi online.


Sebelumnya pemerintah Malaysia telah memberikan lampu hijau kepada Gojek untuk memberikan layanan terbatas ojek online selama enam bulan yang dimulai pada Januari 2020.

Tujuan dari ujicoba ini untuk mengumpulkan data dan mengevaluasi permintaan. Sementara para pejabat setempat bekerja menyusun rancangan undang-undang untuk mengatur kebijakan dari kedua transportasi online tersebut.

Grab mengatakan layanan transportasi ini akan beroperasi sementara di wilayah Lembah Kelang serta Kuala Lumpur yang akan mencakup pengiriman makanan. Mulai Senin depan, Grab akan mengadakan perekrutan bagi mitra driver di Malaysia, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (27/11/2019).

Dikatakan co-CEO Gojek Andre Soelistyo, Malaysia dan Filipina akan menjadi dua negara di Asia Tenggara yang bakal dimasuki perusahaan layanan ride hailing tersebut.

"Tahun depan (2020-red.) kita expand ke Malaysia dan Filipina. Belum tahu mobil atau motor, yang pasti tahun depan lah," ujar Andre, dikutip dari Detik.com, (27/11/2019)

Meski belum diungkap tanggal pastinya, namun Andre memastikan bahwa brand yang bakal dibawa di kedua negara tersebut nantinya tetap 'Gojek'. Tak seperti di Vietnam yang menggunakan brand 'GoViet' dan 'Get' untuk di Thailand.

Kehadiran ojek online di Malaysia sempat dapat tentangan keras, terutama dari para pengusaha taksi online pada Gojek. Para pengusaha ingin agar ojek online tidak dibolehkan di Malaysia karena alasan keamanan dan pemerintah sebelumnya tidak memberikan izin beroperasinya ojek online.

Pada 2016, startup ojek online Malaysia bernama Dego Ride sempat mengaspal di negeri Jiran ini. Layanan ini menawarkan tarif 2,5 ringgit atau setara Rp 8.433 untuk 3 Km pertama. Layanan ini beroperasi di daerah Lembah Klang.


Namun, pada Januari 2017, Wakil Menteri Transportasi Abdul Aziz Kaprawi, mengatakan Kementerian Transportasi tidak pernah mengeluarkan lisensi untuk operator layanan sepeda motor karena melanggar peraturan lalu lintas negara.

Soal kehadiran ojol, Perdana Menteri Mahathir Mohamad sempat mengatakan ojek online akan bermanfaat bagi masyarakat dan usaha mikro kecil menengah (UKM).

"Sudah ada beberapa layanan transportasi berbasis sepeda motor [di Malaysia], tetapi tidak terorganisir dan UKM tidak mendapat manfaat dari itu," ujar Mahathir seperti dikutip dari The Star Online.

"Gojek jika mereka datang ke sini, mereka juga akan melayani usaha UKM."



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular