
Siapa Penguasa Sejati Pasar Ojol RI, Grab atau Gojek?
Roy Franedya, ²©²ÊÍøÕ¾
27 December 2019 06:59

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Dalam beberapa tahun terakhir Grab »å²¹²ÔÌýGojek mendominasi pasar transportasi online Asia Tenggara. Keduanya berusaha saling menjegal demi menguasai pasar Asia Tenggara yang besar.
Ketatnya persaingan kedua perusahaan ini dapat dilihat dari dukungan investor kakap di belakangnya. Gojek dengan Google, Temasek, Warburg Pincus dan Tencent, sementara Grab didanai oleh SoftBank, Microsoft dan Didi Chuxing.
Persaingan juga terlihat saling mengikuti bisnis sama lain. Selain transportasi online, Gojek dan Grab sudah masuk bisnis pengiriman makanan (food delivery) dan pembayaran digital (payment). Kedua juga berusaha menjadi super app, yang menyediakan berbagai layanan dalam satu aplikasi.
Bukti lainnya, aksi bakar uang melalui diskon dan cashback, yang dilakukan untuk mengakuisisi pelanggan. Meski sudah hampir lima tahun lebih bersaing belum ada tanda-tanda berhenti membakar uang.
Meski sudah ekspansi di negara-negara Asia Tenggara, sejati fokus utama Grab dan Gojek adalah memenangkan pasar Indonesia, negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia.
Menurut App Annie, lembaga riset pengguna aplikasi, Gojek mengungguli Grab dari sisi pengguna aktif mingguan Platform tahun ini.
Presiden dan Co-CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan alasan banyak orang menggunakan Grab karena tergiur dengan diskon yang ditawarkan Grab.
"Alasan mengapa banyaknya yang menggunakan Grab menurut saya karena diskon besar. Jika ada yang gratis, Anda pasti menggunakannya," kata Andre, seperti dikutip dari Financial Times, Jumat (27/12/2019).
Namun data ini dibantah oleh Grab. Presiden Grab Ming Maa data yang disampaikan App Annie tidak mencerminkan jumlah pengguna yang sebenarnya bertansaksi di platformnya.
"Ada kritik tentang perusahaan yang mengambil penilaian sangat tinggi dari pihak tertentu. Tapi kami senang dengan apa yang telah kami lakukan," ujarnya.
Ketatnya persaingan kedua perusahaan ini dapat dilihat dari dukungan investor kakap di belakangnya. Gojek dengan Google, Temasek, Warburg Pincus dan Tencent, sementara Grab didanai oleh SoftBank, Microsoft dan Didi Chuxing.
Persaingan juga terlihat saling mengikuti bisnis sama lain. Selain transportasi online, Gojek dan Grab sudah masuk bisnis pengiriman makanan (food delivery) dan pembayaran digital (payment). Kedua juga berusaha menjadi super app, yang menyediakan berbagai layanan dalam satu aplikasi.
Meski sudah ekspansi di negara-negara Asia Tenggara, sejati fokus utama Grab dan Gojek adalah memenangkan pasar Indonesia, negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia.
Menurut App Annie, lembaga riset pengguna aplikasi, Gojek mengungguli Grab dari sisi pengguna aktif mingguan Platform tahun ini.
Presiden dan Co-CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan alasan banyak orang menggunakan Grab karena tergiur dengan diskon yang ditawarkan Grab.
"Alasan mengapa banyaknya yang menggunakan Grab menurut saya karena diskon besar. Jika ada yang gratis, Anda pasti menggunakannya," kata Andre, seperti dikutip dari Financial Times, Jumat (27/12/2019).
Namun data ini dibantah oleh Grab. Presiden Grab Ming Maa data yang disampaikan App Annie tidak mencerminkan jumlah pengguna yang sebenarnya bertansaksi di platformnya.
"Ada kritik tentang perusahaan yang mengambil penilaian sangat tinggi dari pihak tertentu. Tapi kami senang dengan apa yang telah kami lakukan," ujarnya.
Next Page
Bisa Ciptakan Duopoli
Pages
Most Popular