²©²ÊÍøÕ¾

Nyamar Jadi Wanita, Hamas Pasang Malware ke Tentara Israel

Arif Budiansyah, ²©²ÊÍøÕ¾
20 February 2020 11:26
salah satu anggota organisasi militer Palestina, Hamas sukses memasang aplikasi yang terinfeksi malware di ponsel tentara Israel.
Foto: INFOGRAFIS, Waspada!, Malware Curi Data Kamu
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Dikabarkan bahwa salah satu anggota organisasi militer Palestina, Hamas sukses menyamar sebagai gadis remaja untuk memikat tentara Israel agar memasang aplikasi yang terinfeksi aplikasi jahat malware di ponsel mereka.

Dilansir dari ZDNet, (19/2/2020), juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Brigadir Jenderal Hild Silberman mengkonfirmasi bahwa beberapa tentara tertipu namun pihaknya langsung mendeteksi infeksi, melacak malware, dan kemudian telah mengamankan infrastruktur peretasan dari Hamas.


Selain itu, ia mengatakan bahwa operasi Hamas tersebut dilancarkan pada platform Facebook, Instagram, dan Telegram dengan kemudian mendekati tentara Israel.

Hild Silberman pun menjelaskan cara agen Hamas dalam mendekati tentara israel, "Agen-agen Hamas menyamar sebagai imigran baru Israel dengan alasan kurangnya pengetahuan mereka tentang bahasa Ibrani."

Peneliti IDF mengatakan mereka telah melacak akun dari agen Hamas yang berhasil melancarkan aksi rekayasa sosial tersebut. Yang masing-masing bernama Sarah Orlova, Maria Jacobova, Eden Ben Ezra, Noa Danon, Yael Azoulay, dan Rebecca Aboxis.

Dilain pihak, tentara Israel yang terlibat dalam percakapan dan akhirnya terpancing untuk memasang salah satu dari tiga aplikasi yang disusupi malware, aplikasi itu bernama Catch & See, Grixy, dan Zatu, di mana para agen berjanji untuk berbagi lebih banyak foto disana.

Silberman mengatakan ketika aplikasi itu memberikan kesan dengan tidak dapat berjalan di ponsel milik tentara Israel dengan menunjukkan pesan kerusakan. Kemudian, aplikasi akan menghapus ikon mereka dari smartphone yang menipu pengguna agar berpikir bahwa aplikasi itu dihapus sendiri.

Namun, sebenarnya aplikasi akan tetap berjalan di latar belakang. Aplikasi berbahaya kemudian akan mengambil alih foto, pesan SMS, kontak, dan lainnya. Aplikasi juga dapat menginstal malware lain di perangkat, melacak lokasi geografis ponsel secara real-time, dan bahkan mengambil tangkapan layar melalui kamera ponsel.


Perusahaan keamanan Israel, Check Point mengaitkan malware yang dipakai agen Hamas dengan sebutan nama kode APT-C-23 dan diketahui virus jahat itu telah aktif sejak musim panas 2018.


(roy/roy) Next Article Alasan Kenapa Aplikasi Keyboard Keren Ini Harus Dihapus

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular