
Ilmuwan Inggris Ini Ciptakan Rapid Test Corona Pakai Ponsel
Roy Franedya, ²©²ÊÍøÕ¾
27 March 2020 20:03

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Sekelompok ilmuwan Inggris berhasil menemukan alat uji cepat untuk melacak infeksi virus corona atau rapid test kit yang hasilnya bisa diperoleh dalam 30 menit.
Para peneliti tersebut berasal dari Brunel University London, Lancaster University, dan University of Surrey. Mereka menggabungkan kecerdasan buatan (artificial intelligence), image processing, molecular virology, dan teknologi terapan untuk mengembangkan rapid test kit ini.
Selain itu mereka akan menghubungkan perangkat khusus ke ponsel untuk mendapatkan hasil tes secara langsung. Jadi tidak perlu ke laboratorium untuk mendapatkan hasil tes.
Rapid test ini bisa digunakan untuk mereka yang dicurigai terinfeksi virus corona atau pasien positif corona yang merasa kondisinya sudah mulai pulih.
"Sistem cerdas ini juga akan melacak semua orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien dalam 14 hari terakhir, mengingatkan mereka akan bahaya COVID-19 dan memberikan saran melalui aplikasi ponsel," ujar laporan penelitian tersebut seperti dilansir dari BGR, Kamis (27/3/2020).
Rapid test kit ini berbiaya US$117 atau Rp 2,7 juta (asumsi Rp 15.000/US$1) per unit yang dapat memproses hingga enam usapan di hidung atau tenggorokan. Adapun biaya tes US$4,7 (Rp 71.000) per orang.

Akan tetapi, rapid test kit ini belum melalui tahap uji klinis sehingga akurasinya dan ketepatan diagnosanya belum bisa dipertanggungjawabkan. Belum jelas juga apakah alat ini akan tersedia di negara mana saja.
(roy/miq) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Para peneliti tersebut berasal dari Brunel University London, Lancaster University, dan University of Surrey. Mereka menggabungkan kecerdasan buatan (artificial intelligence), image processing, molecular virology, dan teknologi terapan untuk mengembangkan rapid test kit ini.
Selain itu mereka akan menghubungkan perangkat khusus ke ponsel untuk mendapatkan hasil tes secara langsung. Jadi tidak perlu ke laboratorium untuk mendapatkan hasil tes.
"Sistem cerdas ini juga akan melacak semua orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien dalam 14 hari terakhir, mengingatkan mereka akan bahaya COVID-19 dan memberikan saran melalui aplikasi ponsel," ujar laporan penelitian tersebut seperti dilansir dari BGR, Kamis (27/3/2020).
Rapid test kit ini berbiaya US$117 atau Rp 2,7 juta (asumsi Rp 15.000/US$1) per unit yang dapat memproses hingga enam usapan di hidung atau tenggorokan. Adapun biaya tes US$4,7 (Rp 71.000) per orang.

Akan tetapi, rapid test kit ini belum melalui tahap uji klinis sehingga akurasinya dan ketepatan diagnosanya belum bisa dipertanggungjawabkan. Belum jelas juga apakah alat ini akan tersedia di negara mana saja.
(roy/miq) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular