
Ilmuwan Singapura Prediksi Corona Hilang dari RI di September
Roy Franedya, ²©²ÊÍøÕ¾
30 April 2020 12:48

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Para ilmuwan dari Singapore University of Technology and Design (SUTD) mengeluarkan prediksi tentang akhir dari virus corona Covid-19. Mereka memprediksi pada 1 September 2020 seluruh kasus atau 100% corona akan habis.
Mereka juga memprediksi 97% kasus Covid-19 di Indonesia akan berakhir pada 4 Juni 2020. Untuk membuat prediksi ini SUTD menggunakan data kasus corona di Indonesia hingga 29 April 2020.
Dalam membuat prediksi ini SUTD menggunakan Data-Driven Innovation Lab menggunakan model susceptible-infected-recovered (SIR). Model ini mengumpulkan data dari seluruh dunia untuk memperkirakan kurva siklus hidup dan berakhirnya pandemic di suatu negara dan dunia.
Dalam situs SUTD yang dikutip Kamis (30/4/2020), data ini ini untuk tujuan pendidikan dan penelitian dan mungkin mengandung kesalahan. Data akan dimasukkan secara harian.
Dalam makalahnya, Profesor SUTD Jianxi Lou mengatakan penelitian mereka harus diperlakukan secara hati-hati. Terlalu optimistis dapat melonggarkan disiplin individu dan memperpanjang masa penularan corona.
Mereka pun memperingatkan akurasi model yang digunakan tergantung pada kualitas data dan model tersebut tidak bisa memprediksi efek dari kebijakan yang diambil pemerintah.
Selain itu, prediksi tersebut akan kurang bermanfaat bagi negara-negara pada tahap awal pandemi, karena mereka hanya memiliki data untuk sebagian kecil dari siklus hidupnya.
"Dalam kasus seperti itu, estimasi lebih tentang menjelaskan sejarah dan lebih sedikit tentang memprediksi masa depan," tulis SUTD Profesor Jianxi Luo.
(roy/miq) Next Article Riset Terbaru: Corona di Indonesia Diprediksi Berakhir 6 Juni
Mereka juga memprediksi 97% kasus Covid-19 di Indonesia akan berakhir pada 4 Juni 2020. Untuk membuat prediksi ini SUTD menggunakan data kasus corona di Indonesia hingga 29 April 2020.
Dalam membuat prediksi ini SUTD menggunakan Data-Driven Innovation Lab menggunakan model susceptible-infected-recovered (SIR). Model ini mengumpulkan data dari seluruh dunia untuk memperkirakan kurva siklus hidup dan berakhirnya pandemic di suatu negara dan dunia.
![]() |
Dalam makalahnya, Profesor SUTD Jianxi Lou mengatakan penelitian mereka harus diperlakukan secara hati-hati. Terlalu optimistis dapat melonggarkan disiplin individu dan memperpanjang masa penularan corona.
Mereka pun memperingatkan akurasi model yang digunakan tergantung pada kualitas data dan model tersebut tidak bisa memprediksi efek dari kebijakan yang diambil pemerintah.
Selain itu, prediksi tersebut akan kurang bermanfaat bagi negara-negara pada tahap awal pandemi, karena mereka hanya memiliki data untuk sebagian kecil dari siklus hidupnya.
"Dalam kasus seperti itu, estimasi lebih tentang menjelaskan sejarah dan lebih sedikit tentang memprediksi masa depan," tulis SUTD Profesor Jianxi Luo.
(roy/miq) Next Article Riset Terbaru: Corona di Indonesia Diprediksi Berakhir 6 Juni
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular