²©²ÊÍøÕ¾

Ingat! Ini Pentingnya Pakai Masker, Demi Hidup Kembali Normal

Redaksi, ²©²ÊÍøÕ¾
11 May 2020 08:45
Muslim men wearing face masks as a precaution against coronavirus men read the holy book of Quran during the first day of the holy fasting month of Ramadan at a mosque in the religiously conservative province of Aceh, Indonesia, Friday, April 24, 2020. During Ramadan, which begins Friday, faithful Muslims normally fast during the day and then congregate for night prayers and share communal meals. (AP Photo/Heri Juanda)
Foto: Pria Muslim mengenakan masker sebagai upaya pencegahan terhadap coronavirus saat membaca kitab suci Al-Quran saat bulan puasa Ramadhan di sebuah masjid di provinsi konservatif religius di Aceh. (AP Photo/Heri Juanda)
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintah mewajibkan masyarakat untuk menggunakan masker ketika keluar rumah. Hal ini demi mencegah penularan virus corona Covid-19 dan masyarakat kembali hidup normal, beraktivitas seperti dulu lagi.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengingatkan saat ini perlu ditingkatkan kewaspadaan terhadap orang tanpa gejala (OTG) karena berpotensi besar menyebarkan virus corona pada orang lain.

Protokol kesehatan perlu tetap harus diikuti termasuk menggunakan masker saat keluar rumah. "Apabila ada seorang tanpa gangguan (OTG) yang kemudian nggak gunakan masker dan ada di lingkungan orang lain, maka 70% peluang untuk sebarkan penyakit ke orang lain," kata Yurianto, seperti dilansir Senin (11/5/2020).

"Namun jika gunakan masker, maka drastis angka kemungkinan menular hanya 5%. Karena droplet percikan ludah saat bicara, batuk, bersin tertahan masker, sehingga ngga hanya sebar langsung kepada orang lain, tapi juga ngga cemari benda sekitar," lanjutnya.

Achmad Yurianto menambahkan menggunakan masker juga perlu bagi mereka yang merasa sedang baik-baik saja, ini sebagai bentuk perlindungan. Apalagi dampak penyebarannya juga bisa semakin ditekan.

"Apabila semua gunakan masker, baik orang sehat, orang sakit, maka penularan bisa drastis turun hingga 1%," papar Jubir yang juga menjabat Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes itu.

Karenanya, masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan yang selama ini sudah dianjurkan, yakni mulai dari menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun serta tidak bepergian jika tidak penting. Apalagi, kini sudah semakin sulit menentukan masyarakat terkena virus korona atau tidak.

"Awalnya kita bisa gambarkan sebaran klasikanya yang dibawa orang-orang sakit, orang dengan gejala, dengan suhu diatas 38° C dengan disertai batuk, sesak. Namun dalam perkembangan, gambaran ini udah ngga jadi ciri khas dari orang yang bawa dari tubuhnya terinfeksi virus," tegasnya.

(roy/roy) Next Article Merasa Beruntung Belum Kena Covid? Bisa Jadi ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular