
Bos Facebook: Saya Khawatir Ada Kerusuhan Terkait Pilpres AS

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg mengungkapkan pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi peningkatan risiko potensi kerusuhan sipil terkait dengan pemilihan presiden (Pilpres) AS pada 3 November.
"Saya khawatir dengan bangsa kita yang begitu terpecah belah dan hasil pemilu yang berpotensi memakan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu untuk diselesaikan, ada risiko kerusuhan sipil di seluruh negeri," ujar Mark Zuckerberg, seperti dikutip dari ²©²ÊÍøÕ¾ International, Selasa (3/11/2020).
"Mengingat hal ini, perusahaan seperti kami harus melakukan sesuatu yang lebih dari apa yang telah kami lakukan sebelumnya."
Zuckerberg mengungkapkan langkah-langkah yang diambil perusahaan untuk mencegah potensi risiko tersebut termasuk membantu pengguna mendaftar untuk memilih dan memberikan informasi yang akurat kepada pengguna tentang pemilu.
Lainnya, melarang iklan politik baru satu minggu sebelum pemilu, memblokir iklan yang mencoba mendelegitimasi hasil pemilu, dan melarang konten bermasalah, seperti grup yang berfokus pada terori konspirasi seperti QAnon dan penolakan Holocaust.
"Ini bukan perubahan dalam dasar filosofi kami atau dukungan kuat terhadap kebebasan berekspresi," kata Mark Zuckerberg. "Sebaliknya, ini adalah cerminan dari peningkatan risiko kekerasan dan kerusuhan."
Facebook tidak sendirian dalam masalah ini. Walmart pada pekan lalu telah menurunkan produk senjata dan amunisi yang dipajang di supermarket mereka karena insiden "kerusuhan sipil" yang terisolasi di beberapa daerah di sekitar AS.
(roy/miq) Next Article Facebook Siapkan Alat Khusus Bila AS Rusuh, Batasi Medsos?