²©²ÊÍøÕ¾

Pak Erick, Indonesia Bakal Beli Vaksin Pfizer & Moderna?

Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
30 November 2020 21:28
Menteri BUMN, Erick Thohir bersama dengan Panglima TNI, Menteri Kesehatan, Menteri PUPR dan Kepala BNPB hari ini memastikan bahwa RS Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran sudah bisa beroperasi esok hari, Senin 23/03.  (Dok.BUMN)
Foto: Menteri BUMN, Erick Thohir bersama dengan Panglima TNI, Menteri Kesehatan, Menteri PUPR dan Kepala BNPB hari ini memastikan bahwa RS Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran sudah bisa beroperasi esok hari, Senin 23/03. (Dok.BUMN)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintah masih menimbang rencana untuk kerja sama pengadaan vaksin dengan Pfizer dan Moderna lantaran mempertimbangkan cara pendistribusian vaksinnya. Saat ini di Indonesia hanya tersedia distribusi jalur dingin atau rantai dingin 2-8 derajat celcius.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengatakan pemilihan vaksin yang akan digunakan di dalam negeri merupakan keputusan dari Kementerian Kesehatan. Pemilihan ini dengan mempertimbangkan izin dari WHO dan hasil uji klinisnya.

"Tetapi yang perlu menjadi catatan penting distribusi vaksin itu kan menggunakan distribusi jalur dingin atau rantai dingin, nah di Indonesia ini selama bertahun-tahun sudah terbentuk distribusi 2-8 derajat. Jadi ya pasti pemerintah akan memilih vaksin yang bisa distribusi 2-8 derajat. Kalau ada kebijakan lain misalnya distribusi vaksin apakah Pfizer, Moderna ya dimungkinkan tetapi harus menghitung risiko distribusi tadi," kata Erick di kawasan parlemen, Senin (30/11/2020).

Dia menyebutkan, distribusi vaksin ini menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga ketahanan vaksin yang akan disuntikkan kepada manusia sehingga harus dipertimbangkan benar-benar pengambilan keputusannya.

"Hal-hal itu ya harus makanya menjadi pertimbangan yang kompleks. Tetapi sudah diputuskan program satu data itu berjalan. Vaksin bantuan pemerintah maupun mandiri memakai satu data. karena kan kompleksitasnya vaksin ini disuntik dua kali. Kalau mereknya tiga macam, kan gak boleh salah suntik," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah bersama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru saja melakukan diskusi dengan Menteri Kesehatan Amerika Serikat mengenai vaksin.

Dalam diskusi tersebut disampaikan mengenai rencana kerja sama Bio Farma dan Pfizer untuk pengadaan vaksin.

"Kami bicara akhirnya menyangkut masalah vaksin dan Amerika bersedia membantu vaksin. Dan tadi malam kami sudah follow up dengan vidcall dengan Secretary of Health-nya dia Bob dan dengan Wakil Menteri Budi Sadikin dan juga BPOM. Mereka juga untuk membuat Pfizer kerjasama dengan PT Bio Farma kita. Jadi Indonesia itu menjadi bagian yang baik," terang Luhut dalam acara CEO Networking 2020 (CEON 2020) yang disiarkan secara virtual, Selasa (24/11/2020).


(dob/dob) Next Article Vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna, Mana Juara?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular