
Sengaja Bikin iPhone Lemot, Apple Kembali Digugat Rp 3 T

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Apple akan kembali menghadapi gugatan hukum atas tudingan sengaja membuat iPhone lawas lemot. Kali ini tuntutan akan dilayangkan pengguna di Eropa.
Euroconsumers, kelompok advokasi yang membawa aksi itu, mengatakan gugatan class action ini mencakup hingga 2 juta perangkat iPhone 6, 6 Plus, 6S dan 6S Plus di Belgia, Spanyol, Italia dan Portugal.
Kasus Euroconsumers sama dengan gugatan class action terhadap Apple di Amerika Serikat di mana Apple diminta membayar ganti rugi senilai US$500 juta pada Maret lalu. Apple sendiri telah membayar US$113 juta untuk menyelesaikan masalah ini ke 34 negara bagian AS.
"Kami minta diperlakukan dengan adil dan rasa hormat yang sama seperti konsumen AS," kata kepala kebijakan dan penegakan di Euroconsumers, Els Bruggeman, seperti dikutip dari CNN International, Jumat (4/12/2020).
Euroconsumers menutup rapat-rapat opsi penyelesaian masalah di luar pengadilan. Mereka mengincar rata-rata kompensasi US$72,30 per konsumen. Jika tuntutan dikabulkan Apple harus membayar US$217 juta atau setara Rp 3,04 triliun (asumsi Rp 14.000/US$), menurut perhitungan Euroconsumer.
Menanggapi tuntutan tersebut, Apple menyebut tidak pernah sama sekali berniat membuat iPhone lawas menjadi lambat. Mereka juga meminta maaf ke konsumen atas kejadian tersebut.
"Kami tidak pernah - dan tidak akan pernah - melakukan tindakan secara sengaja untuk memperpendek umur produk Apple atau menurunkan pengalaman pengguna untuk mendorong peningkatan pelanggan," kata Apple.
Kasus ini diajukan pada Rabu (3/12/2020) waktu setempat oleh organisasi terkait Euroconsumers di Belgia dan Spanyol. Mereka mengatakan tuntutan yang sama akan diajukan ke pengadilan Italia dan Portugal dalam beberapa minggu mendatang.
Pada akhir 2017 sejumlah pengguna iPhone 6, iPhone 6 Plus, iPhone 6S dan 6S Plus mengeluhkan kinerja smartphone mereka menurun setelah menginstal update software baru dari Apple.
Apple tidak menyebut masalah ini untuk ponsel mati mendadak karena performa baterai yang menurun. Apple malah menyarankan pengguna mengganti baterai.
Langkah diam-diam ini kemudian dituding sebagai cara baru Apple untuk mendorong pengguna iPhone lawas membeli iPhone baru guna meningkatkan penjualan dan pendapatan perusahaan.
(roy/roy) Next Article Nah Lho! iPhone 6 dan SE Nggak Bakal Dapat Update iOS 15?
