
Jahat! Pejabat Depkes Trump Ingin Tulari Covid ke Remaja AS

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Seorang pejabat Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) Amerika Serikat (AS) dilaporkan ingin meloloskan pelonggaran lockdown agar "bayi, anak-anak, dan remaja" dapat terinfeksi virus corona. Hal ini dirasa perlu untuk mencapai "herd immunity".
Dilansir dari ²©²ÊÍøÕ¾ International, pesan ini diterima via email oleh James Clyburn yang merupakan kepala Komisi Krisis Corona yang berada dalam naungan parlemen. Komisi itu sedang melakukan penyelidikan tentang campur tangan politik dalam penanganan pandemi di masa administrasi Presiden Donald Trump. Ia merasa bahwa pesan itu sangat tidak berprikemanusiaan.
"Saat virus menyebar ke seluruh negeri, para pejabat ini dengan tanpa perasaan menulis, 'siapa yang peduli' dan 'kami ingin mereka terinfeksi,'" kata Clyburn dalam sebuah pernyataan. "Mereka secara pribadi mengakui bahwa mereka 'selalu tahu' bahwa kebijakan Presiden akan menyebabkan 'peningkatan' kasus, dan mereka berencana untuk menyalahkan penyebaran virus pada ilmuwan karier."
Penyelidikan itu berawal setelah mantan penasihat ilmiah HHS Paul Alexander dan sekutu lama Trump Michael Caputo dituduh pada musim panas ini mencampuri pekerjaan para ilmuwan karier di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang diketuai spesialis penyakit menular dr Anthony Fauci. Alexander digulingkan ketika Caputo yang merupakan asisten sekretaris urusan publik meninggalkan HHS dengan alasan cuti medis pada bulan September.
Dalam sebuah laporan Alexander dikabarkan menulis email pada 4 Juli kepada Caputo dan enam pejabat komunikasi HHS lainnya. Dalam itu ia merasa AS perlu membangun kekebalan dengan mengizinkan "kelompok yang tidak berisiko tinggi mengekspos diri mereka sendiri terhadap virus.
"Bayi, anak-anak, remaja, remaja, dewasa muda, paruh baya tanpa kondisi, dll. Memiliki risiko nol hingga kecil .... jadi kami menggunakannya untuk mengembangkan kawanan ... kami ingin mereka terinfeksi .... dan pulih. ..dengan antibodi, "tulisnya.
Selain itu Alexander jugs mengkritik penasihat ilmiah pemerintah, termasuk Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (CDC). Dalam email 3 Juli ke Caputo dan pejabat komunikasi HHS lainnya ketika kasus AS mencapai hanya di bawah 2,8 juta, Alexander menyesalkan bahwa Fauci memperingatkan publik untuk "mengharapkan peningkatan dramatis dalam penyebaran."
"Dia tidak akan berhenti !!!!!!!!!!!!!!!! Dia tidak bisa diam... .dan dia tidak berada di halaman yang sama dari pemerintah.... Apakah dia pikir dia adalah Presiden ??? " Alexander menambahkan.
Hal ini dinilai menampilkan gambaran yang mencolok tentang upaya Caputo dan Alexander untuk meremehkan pandemi sementara virus corona sudah menyebar dengan cepat ke seluruh negeri.
Saat ini lebih dari 16,7 juta orang di AS telah didiagnosis dengan Covid-19 sejauh ini dan lebih dari 306.000 orang telah meninggal dalam waktu kurang dari setahun.
(roy/roy) Next Article Dokumen Bocor! Herd Immunity di RI Maret 2022, Bye Corona?
