²©²ÊÍøÕ¾

Triawan Munaf Join Komisaris Startup Teknologi Genomika

Novina Putri Bestari, ²©²ÊÍøÕ¾
07 January 2021 13:10
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), Triawan Munaf saat ditemui di kantornya (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
Foto: Triawan Munaf saat ditemui di kantornya (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf didapuk sebagai komisaris startup Nusantic. Ayah artis Sherina ini duduk di perusahaan mewakili East Ventures sebagai salah satu pemegang saham Nusantic.

Nusantic merupakan startup lokal bidang teknologi genomika. Nusantics telah berhasil menggunakan kemampuan perusahaan dalam riset mikrobioma untuk mengembangkan dua generasi alat uji (test kit) Covid-19 berbasis PCR dengan tingkat sensitivitas dan spesifitas tinggi.

Test kit tersebut juga mampu mendeteksi beragam mutasi virus Corona di Indonesia, termasuk strain virus yang baru-baru ini mewabah di United Kingdom. Alat uji generasi pertama telah distribusikan ke 19 provinsi di penjuru Indonesia sebagai bagian dari gerakan Indonesia PASTI BISA berkolaborasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Kemudian, Nusantics bermitra dengan PT Bio Farma (Persero) dalam pengembangan alat uji generasi kedua yang memangkas proses diagnosis pengujian menjadi 3x lebih cepat. Alat uji ini juga terbukti masih relevan dengan mutasi virus terkini yang terdeteksi mewabah di United Kingdom.

Bio Farma telah memproduksi dan memasarkan kedua generasi test kit tersebut, dengan kapasitas produksi 1,5 juta test kit per bulan yang bisa ditingkatkan hingga 3 juta test kit per bulan.

"Anak muda Indonesia harus terus berinovasi di bidang bioteknologi di dalam negeri dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan yang lain, termasuk pemerintah, demi meningkatkan ketahanan lokal. Nusantics, telah menunjukan semangat kolaborasi tersebut dan saya sangat senang bisa menjadi bagian dari perjalanan mereka," kata Venture Advisor East Ventures Triawan Munaf.

Masuknya Triawan ke Nusantic bersamaan dengan rampung pendanaan seri A perusahaan yang dipimpin oleh East Ventures. Nusantics akan menggunakan dana itu untuk memperkuat kapabilitas penelitian dan pengembangan sehingga mereka bisa meneruskan inovasi di bidang analisis mikrobioma dan alat diagnosis medis.

"Fokus jangka pendek kami adalah turut serta dalam upaya penanggulangan pandemi, sedangkan fokus jangka menengah kami ialah membentuk pemahaman di publik tentang keterkaitan antara keanekaragaman mikrobioma dan kesehatan. Kami ingin berkontribusi dalam mencari solusi dari dampak Anthropocene (dampak manusia ke lingkungan), dengan memanfaatkan indeks keanekaragaman hayati yang terkait mikrobioma. Ini adalah perjalanan yang menantang, tetapi mengasyikan," kata CEO Nusantics Sharlini Eriza Putri.

"Nusantics harus bermanuver antara di antara resesi ekonomi, pandemi, dan potensi biodiversitas Indonesia yang luar biasa. Kami bangga memiliki seseorang seperti Pak Triawan yang visioner, punya pemahaman budaya yang luas, dan tidak pernah berhenti mencari solusi yang menguntungkan semua pihak. Tentu, kami akan belajar banyak dari beliau."


(roy/roy) Next Article Ini Sektor Startup yang Jadi Incaran Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular